Apakah Allah atau Malaikat Yang Turun Sepertiga Malam itu?

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Orang yang saya sayangi (Nabi Saw) berpesan tiga hal kepada saya agar saya tidak meninggalkannya sampai saya mati, 1. berpuasa sunat tiga hari setiap bulan. 2. solat dhuha. 3. Solat witir sebelum tidur.[HR. Bukhari 1178]

Diriwayatkan dari 'Ubadah bin Ash-Shamit ra bahwa Nabi Saw pernah bersabda: "Siapa yang bangun pada malam hari kemudian mengucapkan bacaan (yang artinya), "Tiada tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, Dia memiliki kerajaan, segala puji bagi-Nya, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah". Kemudian dia berdoa, "Ya Allah, ampunilah dosaku", atau berdoa selain itu, maka akan dikabulkan. Jika dia berwudu kemudian mengerjakan solat, maka solatnya diterima".[HR. Bukhari 1154]

Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Dia berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan. Dan siapa yang yang memohon ampun kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari, no.1145 dan Muslim, no.758)

Apakah hadits diatas benar?. Mungkin banyak kaum muslim yang mengatakan demikian. Namun apakah Allah benar-benar turun?.

Dalam pemahamanku Allah tetap berada ditempat-Nya. Allah tidak turun dan tidak naik, tidak di dalam ruang atau tidak diluar ruang. Allah tidak dapat didefinisikan secara pemikiran fisik.

Berdasarkan sebuah analisa, hal itu mungkin jika yang turun adalah Malaikat, bukannya Allah. Seperti tertulis pada ayat-ayat dibawah ini :

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS 41:30)

Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (shalat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an….” (QS 73:20)
 
Dalam surah Al Qadr, Malaikat turun pada malam kemuliaan sampai terbit fajar (QS 97.1-5). Hal ini dikuatkan oleh hadis Shahih Bukhari Muslim

- Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra, dia berkata: Ketika Nabi Saw masih hidup, saya bermimpi menggenggam sehelai kain sutera. Kemanapun tempat di surga yang hendak saya tuju, kain sutera itu membawa saya terbang ke sana. Saya juga bermimpi didatangi oleh dua Malaikat ... (lanjutan hadis ini seperti di muka, nomor 591).[HR. Bukhari 1156]

- Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Rasulullah Saw pernah bersabda, Sesungguhnya Allah memiliki sejumlah malaikat yang terus berkeliling untuk mencari orang-orang yang berzikir kepada Allah.
Apabila mereka telah menemukan orang-orang yang berzikir kepada Allah, mereka berkata kepada sesama mereka, "Laksanakanlah keperluan kalian".
Maka mereka meliputkan sayap-sayap mereka hingga sampai ke langit terendah, kemudian mereka ditanya oleh Allah, meskipun sebenarnya Allah Maha Mengetahui,
"Apa yang diucapkan oleh hamba-hamba-Ku?" para Malaikat tersebut menjawab, "Mereka bertasbih, bertakbir dan bertahmid kepada-Mu serta mengagungkanMu".
Allah bertanya lagi, "Apakah mereka bisa melihatKu?" para Malaikat tersebut menjawab, "Demi Allah, mereka tidak bisa melihatMu".
Allah bertanya lagi, "Bagaimana seandainya mereka bisa melihatKU?" para Malaikat menjawab, "Seandainya mereka bisa melihatMu tentu meerka akan beribadah kepadaMu, akan mengagungkanMu, bertahmid dan bertasbih kepadaMu lebih banyak lagi".
Allah bertanya lagi, "Apa yang mereka minta dari Aku?" para Malaikat tersebut menjawab, "Mereka minta surga dariMu".
Allah bertanya lagi, "Apakah meerka pernah melihat surga?" para Malaikat tersebut menjawab, "Demi Allah, mereka tidak pernah melihat surga".
Allah bertanya lagi, "Bagaimana seandainya meerka pernah melihat surga?" para Malaikat tersebut menjawab, "Seandainya mereka pernah melihat surga niscaya mereka akan semakin menginginkannya, memintanya dan mengharapkannya".
Allah bertanya lagi, "Mereka minta dihindarkan dari apa?" para Malaikat tersebut menjawab: "Dari neraka".
Allah bertanya lagi, "Apakah mereka pernah melihat neraka?" para malaikat tersebut menjawab, "Demi Allah, ya Tuhan, mereka tidak pernah melihat neraka".
Allah bertanya lagi, "Bagaimana seandainya mereka pernah melihat neraka?" para Malaikat tersebut menjawab, "Seandainya mereka pernah melihat neraka niscaya mereka akan semakin menghindarinya dan semakin takut kepadanya".
Kemudian Allah berfirman kepada para malaikat tersebut, "Aku persaksikan kepada kalian bahwa Aku telah mengampuni dosa-dosa mereka". Salah satu malaikat berkata, "Tetapi ada seorang yang sebenarnya tidak termasuk dalam kelompok mereka, karena ia datang ke majelis zikir itu hanya untuk keperluan tertentu?" Allah berfirman, "Mereka semuanya satu kelompok dan siapapun yang datang untuk berkumpul di majelis zikir itu tidak akan celaka".[HR. Bukhari 6408]



- Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: "Setiap Nabi mempunyai satu doa khusus yang pasti dikabulkan oleh Allah. Aku ingin menyimpan doaku yang khusus tersebut, karena baru akan aku pergunakan untuk memohonkan syafaat bagi umatku kelak di akhirat".[footnote 1]
[footnote 1]: Keterangan: Nabi-Nabi yang lain sudah mempergunakan doa khusus tersebut ketika di dunia.[HR. Bukhari 6304] 


Subhaanallaah... walhamdulillah...Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa 'alaa kulli syai-ing qadiir
Allaahumma aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah waqinaa adzaabannaar

Tidak ada komentar