Tiap-tiap Yang Bernyawa Pasti Mengalami Kematian
Rasulullah
S.A.W. bersabda kepada Muadz ibn Jabal R.A. “Wahai Muadz, apakah kau tahu apa hak
Allah terhadap hamba-Nya? Dan apakah kau tahu hak seorang hamba kepada Allah?” Muadz berkata
“Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Rasulullah S.A.W. bersabda “Hak Allah terhadap hamba-Nya adalah mereka tidak menyembah
sesuatu selain diri-Nya. Dan hak seorang hamba kepada Allah adalah Dia tidak akan menyiksa orang yang tidak menyekutukan-Nya.”
Kapan terakhir kali kalian semua memikirkan kematian? Ketika kalian pulang ke rumah dan menyantap makanan kalian, pikirkan hari dimana kalian akan menjadi makanan bagi cacing-cacing di tanah. Ketika kalian mengenakan pakaian bagus, pikirkan hari dimana kalian akan terbalut selembar kain dan dikubur dalam tanah.
Kapan terakhir kali kalian semua memikirkan kematian? Ketika kalian pulang ke rumah dan menyantap makanan kalian, pikirkan hari dimana kalian akan menjadi makanan bagi cacing-cacing di tanah. Ketika kalian mengenakan pakaian bagus, pikirkan hari dimana kalian akan terbalut selembar kain dan dikubur dalam tanah.
Dan ketika kalian melihat rumah kalian yang bagus, besar, dan mewah, pikirkan hari dimana orang-orang yang kalian cintai akan memberi rumah yang baru pada kalian. Rumah itu adalah kuburan, sedalam enam kaki di bawah tanah, tanpa perabotan, dan berukuran 2x1 meter. Pikirkanlah! Dengan begitu kalian akan mengerti tujuan dari kehidupan.
Karena sebagian dari kalian berpikir bahwa hidup ini hanya permainan belaka. Kalian tidak mengerti dan kalian tidak menghargai hidup kalian. Kalian berpikir bahwa ketika kematian datang pada kalian, itu adalah akhir segalanya. Sesungguhnya kematian bukanlah akhir. Kematian adalah tahap selanjutnya dari kehidupanmu. Dan kematian akan datang kepada kalian semua, seperti yang Allah firmankan dalam Alquran
“Kullu nafsin dzaikatul maut tsumma ilainaa turja'uun”
[bahwa setiap yang bernyawa akan merasakan kematian.]
Orang kulit hitam dan orang kulit putih, orang kaya dan orang miskin, raja dan rakyat jelata, para penindas dan yang tertindas, semuanya pasti merasakan mati.
Jadi, kematian adalah realita yang sebenarnya. Suatu hari nanti, kalian akan meninggalkan dunia ini, meninggalkan harta kalian sewaktu di dunia. Uang yang kalian simpan di bank, semua akan kalian tinggalkan. Rumah yang biasa kalian tempati, ranjang yang biasa kalian tiduri, kursi yang biasa kalian duduki, semua akan ditinggalkan.
Rasulullah S.A.W. bersabda “Perbanyaklah mengingat
perusak kesenangan.” Apakah perusak kesenangan? Itulah kematian! Ketika kematian
mendatangi kalian, maka segalanya akan menjadi jelas. Itulah mengapa Allah menyebut
kematian sebagai Al-Haqqah, Sang kenyataan. Pada saat menjelang kematian,
kalian baru tersadar atas apa yang telah kalian perbuat di dunia ini.
Dan jangan percaya kebohongan yang mereka katakan kepada kalian, “Oh dia meninggal dengan tenang dalam tidurnya.” Tidak ada satu orang kafirpun yang dapat wafat dari dunia ini dengan tenang. Kalian bisa saja menjadi yang paling jahat, paling berdosa, orang yang paling kafir, tapi ketika kalian mati, orang Kristen berkata, "Oh saudara kami tersayang sekarang di surga."
Dan jangan percaya kebohongan yang mereka katakan kepada kalian, “Oh dia meninggal dengan tenang dalam tidurnya.” Tidak ada satu orang kafirpun yang dapat wafat dari dunia ini dengan tenang. Kalian bisa saja menjadi yang paling jahat, paling berdosa, orang yang paling kafir, tapi ketika kalian mati, orang Kristen berkata, "Oh saudara kami tersayang sekarang di surga."
Freddy Mercury yang pada akhirnya masuk agama Kristen. Tapi
ketika dia mati, orang-orang berkata "Freddy Mercury dalam surga.” Apa
yang akan memasukkan Freddy Mercury ke surga? Lagunya yang menjadi
hits?
Rasulullah bersabda, “Ketika seseorang mati dan dia masuk ke dalam kubur”, setelah semua orang yang mencintai kita meninggalkan kita dan pulang ke rumah, malaikat akan datang padamu dan mereka akan mendudukkanmu di kubur, “Duduklah” dan kalian akan duduk. Dan kalian akan ditanyai empat pertanyaan. Malaikat akan menanyaimu. Pertanyaannya sangat simpel namun begitu susah dijawab. “Man Rabbuka? Siapa Tuhanmu?" Ketika kau berada di dunia ini, siapa Tuhanmu? Kemudian, kau akan ditanya "Apakah din-mu (agamamu)?"
Rasulullah bersabda, “Ketika seseorang mati dan dia masuk ke dalam kubur”, setelah semua orang yang mencintai kita meninggalkan kita dan pulang ke rumah, malaikat akan datang padamu dan mereka akan mendudukkanmu di kubur, “Duduklah” dan kalian akan duduk. Dan kalian akan ditanyai empat pertanyaan. Malaikat akan menanyaimu. Pertanyaannya sangat simpel namun begitu susah dijawab. “Man Rabbuka? Siapa Tuhanmu?" Ketika kau berada di dunia ini, siapa Tuhanmu? Kemudian, kau akan ditanya "Apakah din-mu (agamamu)?"
Jawaban dari pertanyaan pertama, siapa Tuhanmu? Tuhanku adalah Allah. Apa agamamu? Islam. Siapa nabimu? Muhammad S.A.W. Dan Allah berfirman "Kami mengirim pada setiap bangsa di bumi, seorang utusan, dan semuanya menyampaikan pesan yang sama sembahlah Allah dan hindari Tuhan yang salah."
Jadi kau tidak akan pergi kemanapun selain “Inna Lillahi wa inna
ilaihi raji'un”, kalian akan berpulang kembali kepada Allah. Itulah
tujuan terakhir kalian. Ketika Allah menentukan bahwa waktumu di dunia
sudah habis, maka selesai sudah, meskipun kau sedang berada dalam
pelukan istrimu tersayang.
Kalian tahu, kalian selalu berkata besok saja, minggu depan. Aku masih
muda, umurku masih panjang. Bagaimana kalian tahu umur kalian masih
panjang? Berencanalah untuk masa
depan sebenarnya, kematianmu. Itulah perencanaan yang paling benar.
Berencanalah mulai dari sekarang, jangan menunda-nundanya.
Rasulullah S.A.W. pernah menggambar sebuah garis kemudian dia menggambar sebuah lingkaran, dan dia bersabda “Ini adalah hasrat seorang manusia dan lingkaran ini pemutus hasratnya.” Lingkaran itu adalah kematian.
Jadi saya berharap tulisan ini bisa lebih mengingatkan kita pada kenyataan yang sebenarnya, karena kebanyakan dari kita terlalu sibuk dengan urusan duniawi sehingga lalai dalam urusan akhirat. Semoga Allah S.W.T. menjauhkan kita semua dari sifat lalai dan kemalasan.
Rasulullah S.A.W. pernah menggambar sebuah garis kemudian dia menggambar sebuah lingkaran, dan dia bersabda “Ini adalah hasrat seorang manusia dan lingkaran ini pemutus hasratnya.” Lingkaran itu adalah kematian.
Jadi saya berharap tulisan ini bisa lebih mengingatkan kita pada kenyataan yang sebenarnya, karena kebanyakan dari kita terlalu sibuk dengan urusan duniawi sehingga lalai dalam urusan akhirat. Semoga Allah S.W.T. menjauhkan kita semua dari sifat lalai dan kemalasan.
Aamiin.
Post a Comment