Samakah Nenek Moyang Syaitan dan Nenek Moyang Bangsa Jin?

Seperti halnya Manusia (bani Adama), manusia berasal dari keturunan Nabi Adam a.s dan Siti Hawa.

Iblis (lucifer) itu adalah rajanya setan. Dia berasal dari golongan Jin, yang fasik dari perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam. Allah berfirman :

"Dan ketika kami berkata kepada malaikat “Sujudlah kalian kepada Adam” maka mereka bersujud kecuali iblis, yang tidak mau dan berlaku sombong dan dia termasuk dari orang orang kafir” [Q.S Al baqoroh ayat :34]

Dan kata kata sombongnya itu termaktub dalam surat Al A’rof ayat  12 ketika Alloh menanyainya mengapa ia tak mau bersujud kepada Adam :

Iblis berkata “Aku lebih baik darinya, Engkau ya Alloh menciptakan aku dari api sedangkan Engkau menciptakannya dari tanah”

Iblis adalah nenek moyang para setan. Dan ia akan kekal sampai hari kiamat. Dengan bukti bahwasannya dia meminta dispensasi untuk di kekalkan sampai hari kiamat. Dan Allah mengkabulkannya.

Iblis berkata :”Beri tangguhlah aku hingga hari pembalasan”

Allah berfirman :” Sesungguhnya engkau termasuk dari mereka yang diberi tangguhan” [Al A'rof : 14 -15]

Sebagai bahan pembanding baca disini ditinjau dari eskatologi Islam dan kristen : http://id.wikipedia.org/wiki/Iblis

Jin adalah suatu makhluk yang hidup di alam tersendiri yang bukan alam manusia dan bukan pula alam malaikat. Jin bisa melihat manusia tetapi manusia tidak dapat melihat jin (dalam wujud aslinya) kecuali Nabi. Allah berfirman: “Sesungguhnya ia dan kawan-kawannya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (Qs. Al-A’raf: 27)

Sedangkan Jin adalah Jenis diantara jenis jenis makhluk Alloh. Seperti halnya manusia, jin makan, minum, menikah, memiliki agama dan selainnya. Namun, jin diberi kelebihan oleh Alloh untuk dapat menyerupai makhlukNya yang lain. Jin bisa menyerupa sebagai hewan. Jin bisa menyerupa sebagai manusia. Bahkan benda matipun bisa di serupa. Singkatnya, beda antara jin dan manusia adalah kalau jin itu makhluk halus karena indra kita tak dapat meraba mereka. Sedang manusia adalah makhluk kasar, yang satu dengan lainnya bisa meraba. Lebih lanjut, baca surah Al Jin, juz 29 pertengahan.

Jin diciptakan oleh Allah dari api. Allah berfirman : “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (Qs. Al-Hijr: 27)

Sedangkan syaitan ialah jin yang durhaka. Dinamakan syaitan karena durhaka dan memberontak kepada perintah Allah Ta’ala. Dan Iblis adalah biangnya syaitan. 


Namun apakah iblis ini merupakan cikal bakal (nenek moyang) jin? Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan bahwa: “Iblis merupakan cikal bakal jin.” (Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah jid. IV)

Diantara mereka ada yang beriman dan ada pula yang kafir seperti halnya manusia, berdasarkan al-Quran surah al-Jin.


“...dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda
.” (Al-Jin 72:11)”

dan “ ...dan sesungguhnya di antara kami ada jin-jin yang taat dan ada jin-jin yang menyimpang
.” (Al Jiin 72:14)     ”

Kalangan bangsa jin juga ada yang menganut ateis, menyembah matahari, bahkan menyembah sesama jin, animisme, dinamisme, namun ada juga yang beragama Majusi, Yahudi, dan Nasrani. Hal ini sebagaimana layaknya manusia yang memiliki keyakinan dan aqidah yang berbeda-beda.

Yang jelas, Al-Qur’an al-Karim mengatakan : “Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Rabbnya.” (Qs. Al-Kahfi: 50)

Istilah syaiton juga kadang disebutkan untuk memberikan sifat kepada manusia dan jin yang durhaka dan suka mengganggu manusia lain.

Allah berfirman : “Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (Qs. An-Nas: 4-6)

Jin dan Manusia semuanya takkan kekal di dunia. Jin layaknya manusia yang kan menemui ajalnya. Dulu aku kira jin itu takkan mati, tapi akhirnya anggapan itu aku tepis, dan yang takkan mati dan dikekalkan sampai hari kiamat adalah raja mereka. Yang akan selalu menggoda manusia dan menyesatkannya baik dari depan, belakang, samping kanan maupun samping kiri yaitu Iblis (Nenek Moyangnya Jin).

(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah". Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya". Lalu seluruh malaikat itu bersujud semuanya, kecuali Iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir
.”
 
Allah berfirman: "Hai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?" Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk,sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan".

Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)". Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.

Allah berfirman: "Maka yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah yang Ku-katakan". Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya. (Shaad 38:71-85)

Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan. Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan. (Al Hijr 15:36-38)

Qarin

Yang dimaksud dengan qarin dalam surat Qaaf 50:27 ialah yang menyertai. Setiap manusia disertai "Qarin dari kalangan Jin". Allah berfirman, artinya :

“Yang menyertai dia (qarin) berkata pula: 'Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkan tetapi dialah (manusia) yang berada dalam kesesatan yang jauh...” (QS Qaaf 50:27)

Manusia dan qarinnya itu akan bersama-sama pada hari berhisab nanti. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Aisyah ra mengatakan:

Rasulullah SAW keluar dari rumah pada malam hari, aku cemburu karenanya. Tak lama ia kembali dan menyaksikan tingkahku, lalu ia berkata: "Apakah kamu telah didatangi syetanmu?" "Apakah syetan bersamaku?" Jawabku, "Ya, bahkan setiap manusia." Kata Nabi Muhammad SAW. "Termasuk engkau juga?" Tanyaku lagi. "Betul, tetapi Allah menolongku hingga aku selamat dari godaannya." Jawab Nabi (HR Ahmad).

Berdasarkan hadits ini, Nabi Muhammad juga ternyata didampingi qarin. Hanya qarin itu tidak berkutik terhadapnya. Lalu bagaimana mendeteksi keberadaan jin (misalnya di rumah kita), apa tanda-tanda seseorang kemasukan jin? Tidak ada cara atau alat yang bisa mendeteksi keberadaan jin. Sebab jin dalam wujud aslinya merupakan makhluk ghaib yang tidak mungkin dilihat manusia.

“Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka”. (Al-A'raf 7:27)    

Manusia yang biasa tidak mampu melihat jin, melainkan mereka yang telah diizinkan Allah.Didalam Al-Quran melarang sama sekali kita meminta pertolongan kepada Jin, ini membuktikan terdapat beberapa bilangan manusia yang mampu melihat dan berbicara dengan mereka. Ada juga sesetengah ahli agama yang tersilap bicara diatas nafsu mereka seperti mengatakan Jin memakan asap padahal perkara ini tidak disebut sama sekali didalam Al-Quran.

“...dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan“. (Al-Jin 72:6)


Perbedaan Jin, Iblis dan Setan?

Secara umum ketiganya memiliki persamaan, yaitu makhluk yang diciptakan dari api:


وَقَالَ ابْنُ زَيْدٍ وَالْحَسَنُ وَقَتَادَةُ أَيْضًا: إِبْلِيْسُ أَبُوْ الْجِنِّ كَمَا أَنَّ آدَمَ أَبُوْ الْبَشَرِ وَلَمْ يَكُنْ مَلَكًا (تفسير القرطبي – ج 1 / ص 294)

“Ibnu Zaid, Hasan al-Bashri dan Qatadah mengatakan: Iblis adalah bapak Jin, sebagaimana Adam adalah bapak manusia. Iblis bukan malaikat” (Tafsir al-Qurthubi 1/294)

Perbedaannya adalah sebagai berikut :


وَفِي الْجِنِّ مُسْلِمُوْنَ وَكَافِرُوْنَ، وَيَحْيَوْنَ وَيَمُوْتُوْنَ، وَأَمَّا الشَّيَاطِيْنُ؛ فَلَيْسَ مِنْهُمْ مُسْلِمُوْنَ، وَيَمُوْتُوْنَ إِذَا مَاتَ إِبْلِيْسُ. (تفسير البغوي – ج 4 / ص 379) 

“Jin ada yang muslim dan ada yang kafir. Jin mengalami hidup dan mati. Sedangkan syetan tidak ada yang muslim. Mereka akan mati jika Iblis mati” (Tafsir al-Baghawi 4/379)

Sebagian ulama mengakatan bahwa ‘syetan’ merupakan sifat buruk baik yang terdapat pada manusia maupun jin, dengan berdalil pada ayat:


وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنّ [الأنعام/112]
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, …“ (al-An’am: 112)

Dengan demikian, Iblis adalah nenek moyang yang ‘memiliki’ 2 keturunan, Jin dan syaitan. Jin ada yang muslim dan kafir, sementara syaitan kafir semua.

Tidak ada komentar