Apa yang dimaksud Hizib itu
Hizib di Al-Qur'anKata Hizib muncul di Al-Quran sebanyak 7 kali
1. Surat Al Maaidah ayat 56 :
Dan barang siapa yang menjadikan Allah, rasul-Nya dan orang-orang yang beriman sebagai pemimpin, maka sesungguhnya Golongan Allah sebagai pemenang.
2. Surat Al Kahfi ayat 12 :
Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan (Al hizbaini) itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya
mereka tinggal di dalam gua itu
3. Surat Al Mukmiinun ayat 23 :
4. Surat Ar Ruum ayat 32 :
dari orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.
5. Surat Al Fathiir ayat 6 :
Sungguh setan itu membawa permusuhan bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, sesungguhnya mereka mengajak Golongannya (Hizbuhu) agar menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.
6.. Surat Al Mujaadilah ayat 19 :
Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan (Hizbu) setan. Ketahuilah bahwa golongan (Hizba) setanlah yang merugi.
7. Surat Mujadiilaah ayat 22 :
Engkau tidak akan mendapatkan satu kaum yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang di dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan/ ruh yang datang dari Dia. Lalu dimasukkannya mereka kedalam syurga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha. Merekalah golongan (Hizbu) Allah. Ingatlah sesungguhnya golongan (Hizba) Allah-lah yang beruntung
Arti Hizib dalam tradisi Arab
Dalam tradisi arab, kata Hizib semula ditandai untuk merujuk sesuatu yang “berduyun-duyun” dan “berkelompok”. Itulah makanya ada kata “Hizbullah”, artinya “sekumpulan” bala tentara yang berjuang atas nama Allah. Tetapi kata Hizbullah sendiri kadang juga digunakan untuk menyebut para malaikat.
Masih segar dalam ingatan kita, ketika Nabi dan para sahabat bertempur melawan kaum musyrikin dalam perang badar, Allah sengaja mendatangkan 5000 pasukan sebagai bala bantuan yang bertandakan putih, mereka adalah para malaikat (Hizbullah)
Kata Hizib sendiri terkadang juga digunakan untuk menyebut “mendung yang berarak” atau “mendung yang tersisa”. Semisal hizbun min al-ghumum (sebagian atau sekelompok mendung)
Ternyata untuk selanjutnya perkembangan kata hizib dalam tradisi thoriqot atau yang berkembang di pesantren adalah untuk “menandai” sebuah bacaan-bacaan tertentu. Misalnya hizib yang dibaca hari jum’at ; yang dimaksud adalah wirid-wirid tertentu yang dibaca hari jum’at. Secara harfiah Hizib dapat diartikan sebagai golongan, atau kelompok bahkan ada yang mengartikan sebgai tentara.
Berbagai Hizib
Hizib popular di kalangan masyarakat Melayu di Indonesia dan Malaysia.
Penyusun Hizib selalu dikaitkan dengan tokoh pengasas atau pemimpin aliran tasawuf, sufi atau tarekat.
Tujuan asal Hizib adalah untuk diamalkan agar diri seseorang menjadi dekat dengan Allah dalam arti kata Allah akan meredai orang yang mengamal Hizib tersebut. Ini kerana Hizib adalah juga kategori doa atau zikir yang bertujuan memperkuat tauhid pengamal tersebut.
Terdapat pelbagai Hizb yang di susun oleh para imam-imam atau guru-guru tariqah, dan semua hizb ini secara langsung atau tidak bersumber dari ayat-ayat Al Quran dan dalil-dalil dari Hadis Nabi. Tidak kurang pula yang di terima oleh para penyusun hizb ini langsung dari Rasulallah samada dalam keadaan sadar (yaqazatan) atau dalam mimpi (ru’yah).
Antara yang masyhur ialah
1. Hizib Bahar oleh As-sayyid asy-Sayiakh Abil Hasan Asy-Syadzili
2. Hizib Nashiir oleh Syaikh Abil Hasan Asy-Syadzili, juga oleh Al-Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad.
3. Hizib An Nawawi oleh Al-Imam An-Nawawi
4. Hizib Wiqayah oleh Ibn Arabi
5. Hizib Autad dsb
Di dalam kelompok pengamal ilmu persilatan, ilmu kerohanian atau ilmu kebatinan, Hizib diamalkan untuk memohon pertolongan Allah atau untuk menjadikan diri seseorang itu kuat dan untuk berbagai hajat lagi.
Hizib dan rahasia di balik kedahsyatan nya.
Pengertian HIZIB
1. Surat Al Maaidah ayat 56 :
Dan barang siapa yang menjadikan Allah, rasul-Nya dan orang-orang yang beriman sebagai pemimpin, maka sesungguhnya Golongan Allah sebagai pemenang.
2. Surat Al Kahfi ayat 12 :
Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan (Al hizbaini) itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya
mereka tinggal di dalam gua itu
3. Surat Al Mukmiinun ayat 23 :
4. Surat Ar Ruum ayat 32 :
dari orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.
5. Surat Al Fathiir ayat 6 :
Sungguh setan itu membawa permusuhan bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, sesungguhnya mereka mengajak Golongannya (Hizbuhu) agar menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.
6.. Surat Al Mujaadilah ayat 19 :
Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan (Hizbu) setan. Ketahuilah bahwa golongan (Hizba) setanlah yang merugi.
7. Surat Mujadiilaah ayat 22 :
Engkau tidak akan mendapatkan satu kaum yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang di dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan/ ruh yang datang dari Dia. Lalu dimasukkannya mereka kedalam syurga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha. Merekalah golongan (Hizbu) Allah. Ingatlah sesungguhnya golongan (Hizba) Allah-lah yang beruntung
Arti Hizib dalam tradisi Arab
Dalam tradisi arab, kata Hizib semula ditandai untuk merujuk sesuatu yang “berduyun-duyun” dan “berkelompok”. Itulah makanya ada kata “Hizbullah”, artinya “sekumpulan” bala tentara yang berjuang atas nama Allah. Tetapi kata Hizbullah sendiri kadang juga digunakan untuk menyebut para malaikat.
Masih segar dalam ingatan kita, ketika Nabi dan para sahabat bertempur melawan kaum musyrikin dalam perang badar, Allah sengaja mendatangkan 5000 pasukan sebagai bala bantuan yang bertandakan putih, mereka adalah para malaikat (Hizbullah)
Kata Hizib sendiri terkadang juga digunakan untuk menyebut “mendung yang berarak” atau “mendung yang tersisa”. Semisal hizbun min al-ghumum (sebagian atau sekelompok mendung)
Ternyata untuk selanjutnya perkembangan kata hizib dalam tradisi thoriqot atau yang berkembang di pesantren adalah untuk “menandai” sebuah bacaan-bacaan tertentu. Misalnya hizib yang dibaca hari jum’at ; yang dimaksud adalah wirid-wirid tertentu yang dibaca hari jum’at. Secara harfiah Hizib dapat diartikan sebagai golongan, atau kelompok bahkan ada yang mengartikan sebgai tentara.
Berbagai Hizib
Hizib popular di kalangan masyarakat Melayu di Indonesia dan Malaysia.
Penyusun Hizib selalu dikaitkan dengan tokoh pengasas atau pemimpin aliran tasawuf, sufi atau tarekat.
Tujuan asal Hizib adalah untuk diamalkan agar diri seseorang menjadi dekat dengan Allah dalam arti kata Allah akan meredai orang yang mengamal Hizib tersebut. Ini kerana Hizib adalah juga kategori doa atau zikir yang bertujuan memperkuat tauhid pengamal tersebut.
Terdapat pelbagai Hizb yang di susun oleh para imam-imam atau guru-guru tariqah, dan semua hizb ini secara langsung atau tidak bersumber dari ayat-ayat Al Quran dan dalil-dalil dari Hadis Nabi. Tidak kurang pula yang di terima oleh para penyusun hizb ini langsung dari Rasulallah samada dalam keadaan sadar (yaqazatan) atau dalam mimpi (ru’yah).
Antara yang masyhur ialah
1. Hizib Bahar oleh As-sayyid asy-Sayiakh Abil Hasan Asy-Syadzili
2. Hizib Nashiir oleh Syaikh Abil Hasan Asy-Syadzili, juga oleh Al-Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad.
3. Hizib An Nawawi oleh Al-Imam An-Nawawi
4. Hizib Wiqayah oleh Ibn Arabi
5. Hizib Autad dsb
Di dalam kelompok pengamal ilmu persilatan, ilmu kerohanian atau ilmu kebatinan, Hizib diamalkan untuk memohon pertolongan Allah atau untuk menjadikan diri seseorang itu kuat dan untuk berbagai hajat lagi.
Hizib dan rahasia di balik kedahsyatan nya.
Pengertian HIZIB
Hizib berasal dari bahasa Arab: HIZBUN . Yang artinya: kelompok, golongan, partai, jenis, wirid, senjata. Dan dalam hal ini arti yang cocok adalah jenis wirid.
Hizib adalah himpunan ayat-ayat Al-Qur’an dan untaian kalimat zikir, Asma Allah (ismul a’azham) dan do’a yang disusun untuk diamalkan dengan membacanya atau diwiridkan (diucapkan berulang-ulang) sebagai salah satu bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT (Taqarrub Ilallah).
Jadi kandungan dari sebuah Hizib selain berisi pujian mengagungkan Asma Allah SWT dan shalawat Nabi juga mengandung doa untuk memohon pertolongan kepada Allah. Hizib juga mengandung banyak rahasia (sirr) yang sulit dipahami oleh orang awam, seperti kutipan beberapa ayat Al Quran yang terkadang isinya seperti tidak terkait dengan lafal rangkaian doa sebelumnya. Para ahli Hizib berpendapat bahwa dalam hal ini yang terkait adalah asbabun nuzul-nya.
Hizib yang Haq (benar) secara langsung atau tidak, akan bersumber dari ayat-ayat Al Quran, dalil hadist Nabi SAW dan doa-doa yang baik. Sedangkan Hizib yang bertentangan dengan nash (Al Quran dan Hadist) baik dalam lafal hizib maupun fungsi dari hizib, maka hizib tersebut sesat.
Ada beberapa macam Hizib yang diragukan kebenarannya, karena lafal atau penggunaannya yang tidak sejalan dengan ajaran agama. Contohnya hizib-hizib sihir untuk menyakiti manusia, untuk berbuat hina/nista dan berbagai macam Hizib yang tidak menganjurkan pengamalnya untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Karomah HIZIB
- Penyusun Hizib biasanya adalah tokoh pengasas, pelopor atau pemimpin aliran tasawuf / tarekat sufi yang disebut sebagai seorang Mursyid. Maka ilmu HIZIB ini banyak diamalkan oleh para pengikut tasawuf.
- Bagi sebagian orang pengikut tasawuf percaya bahwa dalam suatu Hizib terkandung rahasia-rahasia ghoib yang berhasil diungkapkan oleh sang mursyid (penyusun Hizib tersebut). Kesucian dan kesalehan seorang Mursyid hingga diberi karunia oleh Allah untuk menyingkap rahasia ilahi, yang tidak setiap manusia diberi pengetahuan tentang hal ghoib ini, maka tak sedikit para pengikut tawasuf yang kemudian mengkultuskan sang Mursyid sebagai salah satu Wali Allah (kekasih Allah).
Karena keterikatannya dengan sang wali tersebut, Hizib dianggap memiliki khowas. Para Wali Allah adalah orang yang sangat dekat dengan Allah swt. Berkaitan dengan hal tersebut orang yang mengamalkan hizib bisa berwasilah melalui wali kekasih Allah yang dimaksud, sehingga dipercaya oleh sebagian besar pengikut tasawuf bahwa khowas dari sang wali akan timbul melalui hizib yang dibacanya.( Wallahu a’lam)
Macam-macam HIZIB
Beberapa contoh Hizib :
- Hizib Bahr, dikarang oleh As-sayyid asy-Sayiakh Abil Hasan Asy-Syadzili, Pengasas Tarekat Syadziliyah. Dalam hizib ini termaktub doa (fadilah/khasiat) untuk melancarkan berbagai macam usaha dan kerejekian.
- Hizib Nashar. Oleh As-sayyid asy-Sayiakh Abil Hasan Asy-Syadzili, (Tarekat Syadziliyah). Dalam hizib ini terkandung doa untuk segala hajat, kerejekian dan keselamatan. Beberapa kyai menyebutkan karomah Hizib ini dapat digunakan untuk membebaskan orang yang terpenjara (teraniaya). Selain hizib tersebut tadi ada lagi Hizib Lathif, Hizib Ikhfa’, Hizib Falah.
- Hizib Ghazali & Hizib Autad, (oleh Syeikh Imam Al Ghazali, Tarekat Ghazaliyyah). Dalam Hizib Autad ini terangkum zikir mengagungkan asma Allah yang diwirid setiap hari. Dalam berbagai kitab diterangkan zikir ini bermanfaat sangat banyak, salah satunya untuk melancarkan segala hajat keperluan.
- Hizib Jaylani, Hizib Al-Hifzh, Hizib An-Nur (oleh Syeikh Abdul Qadir Jailani, Tarekat Qadiriyyah). Dalam Hizib Jaylani ini terkandung doa untuk keselamatan. Beberapa guru spiritual menerangkan bahwa Hizib ini juga berkhasiat dapat menumbuhkan kesaktian pada diri sang pengamalnya.
- Hizib Wiqayah oleh Ibn Arabi
- Hizib An-Nawawi oleh Al-Imam An-Nawawi
- Hizib Barqi
- Hizib Saefi
- Hizib Munajat
- Hizib Muroqobah wa Syuhud
- Dan lain-lain.
Seyogyanya seseorang yang ingin mengamalkan Hizib terlebih dulu harus menerima ijin atau ijazah dari Guru tarekat tasawuf yang terkait dengan Hizib tersebut.
_______________
Sumber : http://www.tebarnasi.com/showthread.php?2775-Hizib-dan-rahasia-di-balik-kedahsyatan-nya
Sumber : http://www.tebarnasi.com/showthread.php?2775-Hizib-dan-rahasia-di-balik-kedahsyatan-nya
Apa Itu Hizib
Hizib adalah Rangkaian doa yang diambil asrar dari ayat-ayat Al-quran, kutipan hadist serta doa dari Nabi Allah yang disusun oleh waliyullah berdasarkan urut asbabun nuzul dengan latar belakang penyusun (waqi’iyyah) berdasarkan ilham dari Allah SWT atau Nabi Muhammad SAW.
Hizib berbeda dengan Ratib walau sama-sama mengandung ayat-ayat Al-quran dan Doa Karena pada Hizib di rancang untuk kalangan tertentu sedangkan ratib untuk umum sebab karena pada hizib banyak sirr (Rahasia tersembunyi) dan pada hizib lebih banyak Izmul A’zam (Asma Allah yang Agung). Sehingga Hizib mempunyai fadhilah yang luar biasa. (Wallahu A’lam Hanya Allah yang Tahu)
ALASAN HIZIB/AMALAN MEMERLUKAN IJAZAH :
Fadhilah yang luar biasa berkaitan erat dengan ujian Allah yang berat untuk pengamal Hizib diantara : mudah menjadi sombong karena adanya kehebatan hasil hizib. Mudah baik darah dan kehilangan kontrol menjadi darah panas, berkaitan dengan rizki cepat menguap karena panasnya darah.
Berkaitan dengan umur sehingga ada kesiapan mental dan badan si pengamal. Memerlukan pendamping seorang ulama yg mengerti dosis hizib dan sanad ijazah hizib yang tersambung sehingga bisa memantau pengamal hizib. Setiap orang belum tentu sama hak hizibnya. Ada yang cocok dngan hizib ini ada pula yang tidak. Pemberian Hizib berkaitan dengan waktu yang tepat dan hak dari Allah yang di berikan kepada Pengijazah. Alasan-alasan diatas itulah yang menyebabkan suatu hizib tidak bisa di ijazahkan sembarangan kepada semua orang.
Hizib menjadi sekedar bacaan biasa jika : Pengijazahnya tidak mengerti dosis hizib dan tidak tersambung sanad ijazahnya serta belum mengerti ayat-ayat Allah yang tersurat maupun tersirat.. Pengijazahnya bukan guru yang shalih. Tidak mengetahui siapa yang di ijazahkan dan siapa yg mengijazahkan sehingga tidak tahu bacaan yg tepat dan assarnya sehingga tidak mengetahui sirrnya (Rahasianya). Adanya syarat Mahar biaya / untuk komersil. Sehingga tidak ada unsur Ikhlas dan Ridho karna semata-mata Allah Ta’ala. Karena Hizib bukan untuk Jual beli dengan syarat Mahar Apapun. Hizib hak dari Allah. Pemberian seikhlasnya di perbolehkan jika tidak bersangkut paut dengan pemberian hizib.
Contoh : jika tidak di beri sujumlah biaya maka hizib tidak di berikan. Pemberian sekedarnya, ikhlas dan terjadi sesudah hizib diberikan dan atau sesudah Insya Allah berhasil suatu hajatnya. Dan jika tidak diberi pengijazah tidak mempersoalkan karena niatnya hanya Allah semata. Ini saya tekankan karena saat ini banyak sekali orang yang memperjual belikan Hizib dengan alasan Mahar. Sedangkan Allah memberikan hanya meminta mahar ke Tauhid tan kita dan ibadah kita kepada Allah. (Jual beli kepada Allah): Al-Quran At-taubah [111] Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang yang beriman akan jiwa mereka dan harta benda mereka dengan (balasan) bahwa mereka akan beroleh Syurga, (disebabkan) mereka berjuang pada jalan Allah maka (di antara) mereka ada yang membunuh dan terbunuh. (Balasan Syurga yang demikian ialah) sebagai janji yang benar yang ditetapkan oleh Allah di dalam (Kitab-kitab) Al-Quran dan siapakah lagi yang lebih menyempurnakan janjinya daripada Allah? Oleh itu, bergembiralah dengan jualan yang kamu jalankan jual belinya itu dan (ketahuilah bahawa) jual beli (yang seperti itu) ialah kemenangan yang besar.
Itulah mengapa Hizib itu ibarat obat yang diberikan oleh dokter kepada Pasiennya. Obat untuk sakit tertentu diberikan oleh orang yang mengerti ilmu kedokteran dan diberikan kepada pasien yang membutuhkan pada waktu yg tepat dengan dosis yang tepat. Jadi tidak dapat dikonsumsi oleh sembarangan seperti orang sehat, anak-anak dan alergi obat.
Sehingga Ratib itu sama dengan Vitamin atau suplemen yang membuat orang tambah sehat dan semangat untuk menjalankan hidup tapi juga tidak berlebihan sehingga manusia bisa seperti yang diharapkan dalam Al-quran dan Hadist. Demikian oret-oretan saya yang kurang pengetahuannya, sekali lagi maaf jika sudah mengganggu dan kalau ada yang salah saya minta maaf dan di koreksi sehingga kita sama sama belajar.
Yang benar dari Allah yang salah pasti dari saya.Semoga Allah memaafkan kita semua. Amin. Dari saya yang baru belajar Alif. Wassalamu’alaikum Wr.
________________
Sumber : http://wongalus.wordpress.com/2010/09/07/apa-itu-hizib
Mengapa Hizib Perlu Ijazah?
Kapsul, atau tablet, tentu tidak mempunyai dosis yang sama. Demikian juga dosis obat antibiotik dan vitamin. Jika yang satu bisa diminum sehari tiga kali, yang lain mungkin hanya boleh diminum satu kali dalam sehari. Bahkan vitamin, yang jelas-jelas berguna, pun jika diminum melebihi dosis yang ditentukan dokter; efeknya akan berakibat buruk bagi tubuh. Badan bisa meriang atau bahkan keracunan. Begitu pula halnya dengan hizib dan ratib.
Hizib dan ratib, dilihat dari susunannya, sebenarnya sama. Yakni, sama-sama kumpulan ayat, dzikir; dan doa yang dipilih dan disusun oleh ulama salafush shalih yang termasyhur sebagai waliyullah (Kekasih Allah). Yang membedakan suatu ratib dengan ratib lain, atau hizib dan hizib lain, adalah asrar yang terkandung dalam setiap rangkaian ayat, doa, atau kutipan hadits, yang disesuaikan dengan waqi’iyyah (latar belakang penyusunan)-nya.
Namun, meski muncul pada waqi’ yang sama dan oleh penyusun yang sama, ratib sejak awal dirancang oleh para awliya untuk konsumsi umum, meski tetap mustajab. Semua orang bisa mengamalkan untuk memperkuat benteng dirinya, bahkan tanpa perlu ijazah. Meski tentu jika dengan ijazah lebih afdhal.
Sementara hizib, sejak awal dirancang untuk kalangan tertentu yang oleh sang wali (penyusun-red) dianggap memiliki kemampuan lebih, karena itu mengandung dosis yang sangat tinggi. Hizib juga biasanya mengandung banyak sirr (rahasia) yang tidak mudah dipahami oleh orang awam, seperti kutipan ayat yang isinya terkadang seperti tidak terkait dengan rangkaian doa sebelumnya padahal yang terkait adalah asbabun nuzul-nya. Hizib juga biasanya mengandung lebih banyak ismul a’zham (asma Allah yang agung), yang tidak ada dalam ratib.
Dan yang pasti, hizib tidak disusun berdasarkan keinginan sang ulama, karena hizib rata-rata merupakan ilham dari Allah SWT: Ada juga yang mendapatkannya langsung dari Rasulullah SAW seperti Hizbul Bahr, yang disusun oleh Syaikh Abul Hasan Ali Asy-Syadzili.rhm Karena itulah, hizib mempunyai fadhilah dan khasiat yang luar biasa.
Selain itu, ada juga syarat usia yang cukup bagi pengamal hizib. Sebab orang yang sudah mengamalkan hizib biasanya tidak lepas dari ujian. Ada yang hatinya mudah panas, sehingga cepat marah. Ada yang, karena Allah SWT, menampakkan salah satu hizibnya dalam bentuk kehebatan, lalu pengamalnya kehilangan kontrol terhadap hatinya dan menjadi sombong. Ada juga yang berpengaruh ke rizqi, yang selalu terasa panas sehingga sering menguap tanpa bekas, dan sebagainya.
Karena itu pula diperlukan ijazah dari seorang ulama yang benar-benar mumpuni dalam arti mempunyai sanad ijazah hizib tersebut yang bersambung dan mengerti dosis hizib. Selain itu juga diperlukan guru yang shalih yang mengerti ilmu hati untuk mendampingi dan ikut membantu si pengamal dalam menata hati dan menghindari efek negatif hizib.
Oleh : Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, (Pekalongan)
__________________
Sumber : http://irdy74.multiply.com/reviews/item/302
Post a Comment