Mengaku Bisa Tangkap Syaitan?
Sahabat yang cinta al-Qur'an bersama prinsip al-Muhkamaat lillaahi ta'ala...
Sungguh ANEH mendapati kaum yang mengaku dan atau 'bertopeng' sebagai orang-orang yang beriman, tetapi mereka (sebenarnya) INGKAR pada KETENTUAN AL-QUR'AN... Mungkin anda akan bertanya; "Memangnya mereka kenapa...!?"
Untuk itu mari kita saksikan pembahasan ini melalui media seperti televisi - radio - film - buku - bahkan jejaring sosial seperti di facebook; dimana mereka mengklaim (mengaku) SANGGUP MELIHAT dan atau MENANGKAP makhluk ghoib bernama SYAITHAN, JIN cs..!?
Jika anda sungguh beriman kepada al-Qur'an, maka simaklah pernyataan Allah subhanahu wa ta'ala untuk perkara itu; "..... S.e.s.u.n.g.g.u.h.n.y.a. ia (s.y.a.i.t.h.o.n.) dan pengikut-pengikutnya m.e.l.i.h.a.t. k.a.m.u. dari suatu tempat, SEDANGKAN KAMU TIDAK BISA MELIHAT MEREKA. Sesungguhnya Kami telah menjadikan Syaiton-syaithon itu PEMIMPIN bagi ORANG-orang yang TIDAK BERIMAN.” (Qs. al-A’roof {7}:27).
Sangat terang dan jelas bukan, meski kami (juga) tidak menafikkan jika ada sekelompok orang yang (katanya) bisa berhubungan - berteman akrab - bahkan melihat kaum syaithon tersebut. Sebab, toh di sebutkan pada kalimat akhir dari ayat di atas; ".... Sesungguhnya Kami telah menjadikan SYAITHON-syaithon itu PEMIMPIN bagi ORANG-orang yang TIDAK BERIMAN." dimana mereka adalah orang-orang yang INGKAR (menyekutukan) Allah subhanahu wa ta'ala..!? Jadi MEREKA BUKAN orang-orang yang BERIMAN, sebagaimana pakaian yang dikenakan lantas di identikkan kepada orang alim atau ulama..!?
Allah subhanahu wa ta'ala (juga) berfirman; "(Dia adalah Robb) Yang Mengetahui perkara yang ghoib, maka DIA t.i.d.a.k. m.e.m.p.e.r.l.i.h.a.t.k.a.n. kepada s.e.o.r.a.n.g.p.u.n. t.e.n.t.a.n.g. yang g.h.o.i.b. itu." (Qs. al-Jin {72}:26).
Bagi orang yang (benar-benar) beriman, insyaAllah ia akan langsung "sami'na wa atho'na" mendapati ketentuan itu, sehingga ia pun tidak pernah berhasrat untuk menta'wil perkara ghoib, seperti orang-orang yang dalam hatinya condong. kepada k.e.s.e.s.a.t.a.n. (Silakan cek dalam Qs. Ali Imran {3}:7).
Maka sungguh tidak akan salah bunyi ayat tersebut; "....orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan...." sehingganya mereka pun berani mendalih hujjah yang sudah sedemikian jelas di atas, yakni dengan mengatakan; "Posting ayat jangan sepotong-sepotong donk, terusin surah al-jiin itu hingga ayat ke-27-nya..!!"
Baiklah kami lanjutkan; "Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.” (Qs. al-Jin {72}:27). Apakah maksud anda hendak menggaris bawahi ketentuan ayat ini bersama pengecualiannya, dimana Rasul yang diridhai Allah ta'ala akan sanggup melihat perihal ghoib tersebut...!?
Permasalahannya, apakah anda itu adalah Rasul Allah atau Nabi-Nya..!? Atau anda menganggap masih ada Rasul atau Nabi setelah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam...!? Atau kami juga pernah mendapati seseorang yang mendalih; bahwa maksud kata Rasul pada ayat itu adalah manusia masa kini yang begini dan begitu...!?
Na'udzubillah tsumma na'udzubillaah... Dengan demikian, cukup sampai di sini saja diskusi ini. Sebab kami MENOLAK dengan TEGAS pemahaman seperti itu. Afwan...
Sungguh ANEH mendapati kaum yang mengaku dan atau 'bertopeng' sebagai orang-orang yang beriman, tetapi mereka (sebenarnya) INGKAR pada KETENTUAN AL-QUR'AN... Mungkin anda akan bertanya; "Memangnya mereka kenapa...!?"
Untuk itu mari kita saksikan pembahasan ini melalui media seperti televisi - radio - film - buku - bahkan jejaring sosial seperti di facebook; dimana mereka mengklaim (mengaku) SANGGUP MELIHAT dan atau MENANGKAP makhluk ghoib bernama SYAITHAN, JIN cs..!?
Jika anda sungguh beriman kepada al-Qur'an, maka simaklah pernyataan Allah subhanahu wa ta'ala untuk perkara itu; "..... S.e.s.u.n.g.g.u.h.n.y.a. ia (s.y.a.i.t.h.o.n.) dan pengikut-pengikutnya m.e.l.i.h.a.t. k.a.m.u. dari suatu tempat, SEDANGKAN KAMU TIDAK BISA MELIHAT MEREKA. Sesungguhnya Kami telah menjadikan Syaiton-syaithon itu PEMIMPIN bagi ORANG-orang yang TIDAK BERIMAN.” (Qs. al-A’roof {7}:27).
Sangat terang dan jelas bukan, meski kami (juga) tidak menafikkan jika ada sekelompok orang yang (katanya) bisa berhubungan - berteman akrab - bahkan melihat kaum syaithon tersebut. Sebab, toh di sebutkan pada kalimat akhir dari ayat di atas; ".... Sesungguhnya Kami telah menjadikan SYAITHON-syaithon itu PEMIMPIN bagi ORANG-orang yang TIDAK BERIMAN." dimana mereka adalah orang-orang yang INGKAR (menyekutukan) Allah subhanahu wa ta'ala..!? Jadi MEREKA BUKAN orang-orang yang BERIMAN, sebagaimana pakaian yang dikenakan lantas di identikkan kepada orang alim atau ulama..!?
Allah subhanahu wa ta'ala (juga) berfirman; "(Dia adalah Robb) Yang Mengetahui perkara yang ghoib, maka DIA t.i.d.a.k. m.e.m.p.e.r.l.i.h.a.t.k.a.n. kepada s.e.o.r.a.n.g.p.u.n. t.e.n.t.a.n.g. yang g.h.o.i.b. itu." (Qs. al-Jin {72}:26).
Bagi orang yang (benar-benar) beriman, insyaAllah ia akan langsung "sami'na wa atho'na" mendapati ketentuan itu, sehingga ia pun tidak pernah berhasrat untuk menta'wil perkara ghoib, seperti orang-orang yang dalam hatinya condong. kepada k.e.s.e.s.a.t.a.n. (Silakan cek dalam Qs. Ali Imran {3}:7).
Maka sungguh tidak akan salah bunyi ayat tersebut; "....orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan...." sehingganya mereka pun berani mendalih hujjah yang sudah sedemikian jelas di atas, yakni dengan mengatakan; "Posting ayat jangan sepotong-sepotong donk, terusin surah al-jiin itu hingga ayat ke-27-nya..!!"
Baiklah kami lanjutkan; "Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.” (Qs. al-Jin {72}:27). Apakah maksud anda hendak menggaris bawahi ketentuan ayat ini bersama pengecualiannya, dimana Rasul yang diridhai Allah ta'ala akan sanggup melihat perihal ghoib tersebut...!?
Permasalahannya, apakah anda itu adalah Rasul Allah atau Nabi-Nya..!? Atau anda menganggap masih ada Rasul atau Nabi setelah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam...!? Atau kami juga pernah mendapati seseorang yang mendalih; bahwa maksud kata Rasul pada ayat itu adalah manusia masa kini yang begini dan begitu...!?
Na'udzubillah tsumma na'udzubillaah... Dengan demikian, cukup sampai di sini saja diskusi ini. Sebab kami MENOLAK dengan TEGAS pemahaman seperti itu. Afwan...
Post a Comment