Begini Shalat yang Profesional
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamu'alaykum warohmatullaahi wabarokaatuh.
Sahabat kami yang c.i.n.t.a. s.h.o.l.a.t. lillaahi ta'ala...
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman; "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sholatnya." (Qs. al-Mu'minuun {23}:1-2).
Seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, di kenal khusyu' dalam sholatnya. Tetapi ia merasa masih belum mampu menyempurnakan kekhusyu'an ibadah yang dikerjakannya. Sehingga ia pun selalu bertanya kepada orang yang di anggapnya lebih khusyu' dalam beribadah, agar ia dapat memperbaiki ibadahnya itu yang dirasa belum khusyu'..!?
Suatu ketika Isam pergi menghadiri majelis Hatim al-Islam, dan ia bertanya; "Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah cara tuan agar khusyu' dalam sholat..!?" Hatim menjawab; "Apabila masuk waktu sholat, aku berwudhu' lahir bathin." Isam bertanya lagi, "Bagaimana yang tuan maksud dengan wudhu' lahir bathin itu..!?
"Wudhu' lahir sebagaimana biasa, yaitu membasuh semua anggota wudhu' dengan air. Sedangkan wudhu' bathin, membasuh anggota dengan 7 (tujuh) perkara; {1}. Bertaubat {2}. Menyesali dosa yang pernah dilakukan {3}. Tidak dibutakan oleh dunia {4}. Tidak mengharapkan pujian orang (riya') {5}. Meninggalkan sifat sombong dan bangga diri {6}. Membuang sifat khianat dan menipu {7}. Menjauhkan diri dari sifat dengki."
Kemudian Hatim melanjutkan penjelasannya; "Lantas aku pergi ke masjid, aku kemaskan semua anggotaku untuk menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan, sebab kubayangkan Allah ta'ala ada dihadapanku, surga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku. Selanjutnya aku bayangkan pula, seolah-olah aku berdiri di atas titian 'Siratal Mustaqim', sehingga aku menganggap sholatku kali ini adalah sholat terakhir, di samping aku berniat dan bertakbir dengan baik. Setiap bacaan dan doa dalam sholat kupahami maknanya, lalu aku ruku' dan sujud dengan tawadhu', aku ber-tasyahud dengan penuh pengharapan dan memberi salam dengan ikhlas. InsyaAllah begitulah aku sholat selama 30 tahun."
Maka Isam pun menangis. Ia merasa sholatnya belum sempurna...!!
Wahai diri kita yang cenderung t.e.r.t.i.p.u...!? Apabila Isam bisa menangis lantaran mengingat sholatnya yang belum khusyu', apakah kita (juga) merasakan dan bersikap seperti apa yang di alami Isam..!!? Astaghfirullaah... Jangankan menangisi sholat yang belum khusyu'..!? Bisa jadi, TERLALU BANYAK di antara kita yang MENINGGALKAN SHOLAT saja MERASA TIDAK BERSALAH..!!?
Wallaahi, sesungguhnya bersama sholat akan mendekatkan pemiliknya kepada Allah subhanahu wa ta'ala, dan merupakan sarana untuk mendapatkan pertolongan dari-Nya. "Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'." (Qs. al-Baqarah {2}:45).
Subhanallah, semoga kita bisa menjadi hamba Allah yang benar-benar taat MENDIRIKAN SHOLAT, dan senantiasa khusyu' bersamanya. Yakni b.u.k.a.n. sekadar r.i.t.u.a.l. 'takbiratul ihram', lantas di akhiri dengan salam. Sedangkan hati dan pikiranmu berkelana entah kemana..!?
Wallahu tabaroka wa ta'ala a'lam.
Post a Comment