Dzikir: Arti Bacaan Tasbih, Tahmid, Takbir, Tahlil, Istighfar dan Keutamaannya
Di bawah ini adalah pengertian / arti dari bacaan-bacaan zikir tasbih
(Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), takbir (Allahuakbar), tahlil
(Laa ilaha Illallah), istighfar (Astaghfirullah hal adzim), dan lain
sebagainya dalam ajaran agama Islam. Bacaan-bacaan di bawah ini ringan
untuk dilakukan, akan tetapi berat timbangan amal yang kita dapatkan.
– Tasbih : “Subhanallah”, artinya “Maha Suci Allah”.
– Tahmid : “Alhamdulillah”, artinya “Segala Puji Bagi Allah”.
– Takbir : “Allahuakbar”, artinya “Maha Besar Allah” .
– Tahlil : “Laa ilaha Illallah”, artinya “Tiada Tuhan Selain Allah”.
– Istighfar : “Astaghfirullah hal adzim”, artinya “Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung”.
– Istighfar Jamak : “Nastaghfirullah hal adzim”, artinya “Kami mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung”.
– Bacaan “Audzubillah himinasyaitonirrajim”, artinya “Aku berlindung kepada Allah dari syaithan yang terkutuk”.
– Bacaan “Naudzubillah himinasyaitonirrajim”, artinya “Kami berlindung kepada Allah dari syaithan yang terkutuk”.
Keutamaan membaca Dzikir
– Apakah seseorang di antara kamu tidak mampu mendapatkan seribu
kebaikan setiap hari? Salah seorang di antara yang duduk bertanya:
Bagaimana mungkin di antara kita bisa memperoleh seribu kebaikan (dalam
sehari)? Rasulullah SAW bersabda: Hendaklah dia membaca seratus tasbih
(Subhanallah), maka ditulis seribu kebaikan baginya atau dihapuskan
darinya seribu keburukan.
– Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa bertasbih (Subhanallah) sebanyak
tiga puluh tiga kali, bertahmid (Alhamdulillah) tiga puluh tiga kali,
dan bertakbir (Allahuakbar) tiga puluh tiga kali, kemudian mengucapkan:
Laa ilaaha illa Allah wahdahu laa syarikalah lahul mulku wa lahul hamdu
wa huwa ’ala kulli sya’in qadir, setiap selesai shalat. Maka akan
diampuni dosanya meski sebanyak buih di lautan.”(HR Imam Ahmad, Darimi,
Malik)
– Tasbih berarti mensucikan Allah dari sifat-sifat makhluk-Nya.
Sementara tahmid yaitu memuji Allah, Tuhan semesta alam. Dan takbir
adalah mengagungkan kebesaran Allah SWT. Allah berfirman dalam al-Quran:
”Hai orang-orang yang beriman! berzikirlah (mengingat) kepada Allah
dengan zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada
waktu pagi dan petang.” (al-Ahzaab: 41-42).
– Sabda Rasulullah kepada Fatimah dan Ali: ”Maukah kalian berdua Aku
ajarkan perkara yang lebih baik dari yang kalian minta? Jika kalian
telah berada di tempat tidur bacalah takbir 33 kali, tasbih 33 kali dan
tahmid 33 kali. Itu semua lebih baik buat kalian dari pada seorang
pembantu.” (HR Bukhori).
– Rasulullah SAW bersabda, “Maukah Aku sampaikan kepada kalian amalan
yang dapat melampaui derajat orang kaya dan tidak ada yang mengalahkan
derajat kalian sehingga menjadi yang terbaik di antara kalian dan
mereka, kecuali mengerjakan amalan berikut, yaitu membaca tasbih,
tahmid, dan takbir setiap selesai shalat sebanyak 33 kali.”(HR Bukhori)
– Sabda Nabi SAW: “Setiap kalimat tasbih adalah sedekah, takbir
adalah sedekah, tahmid adalah sedekah dan tahlil adalah sedekah.” (HR
Muslim)
– Rasulullah SAW bersabda : Ucapan yang paling Allah sukai itu adalah
empat : Subhanallah, al-Hamdulillah, Laa Ilaaha Illa Allah, Allahu
Akbar. Tidak ada bahaya darimanapun kamu mulai. (HR. Muslim)
– Tidak ada aktivitas yang akan menentramkan hati dan melembutkan
jiwa selain senantiasa ingat dan berdzikir kepada Allah. Tak ada
aktivitas yang melegakan jiwa dan menyejukkan nurani selain dzikir
kepada Allah. Karena itulah Allah menyeru kepada kita agar kita
senantiasa berdzikir pada-Nya. “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku
niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan
janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”.(Al-Baqarah : 152).
– Dzikir kepada Allah adalah surga Allah di dunia. Dia indah dan
penuh pesona, menakjubkan dan menentramkan. Di dalamnya ada bunga-bunga
wangi yang bisa dihirup jiwa. Maka barang siapa yang tidak pernah
menginjakkan kakinya di surga Allah (di dunia), maka dia tidak akan
pernah menginjakkan kakinya di surga Allah (di akhirat). Dzikir adalah
penolong yang melenyapkan kelelahan dan keletihan jiwa dan kehampaan
nurani. Dzikir adalah jalan pintas untuk meraih kebahagiaan dan
merengkuh kemenangan. Dzikir adalah balsem yang senantiasa memberikan
kehangatan rohani dan sekaligus memberikan kesembuhan jiwa.
– Dzikir adalah penerang, dzikir adalah penenang, dzikir adalah
penyadar dan senjata ampuh pemusnah kesuntukan pikiran, pelenyap
tumpukan duka lara. Orang yang berdzikir kepada Allah akan senantiasa
bersinar jiwanya, bercahaya tingkah lakunya.
– Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri
dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan
petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.(Al-A’raaf :
205). Dzikir itu makanan jiwa yang harus menjadi konsumsi rutin
keseharian kita. Tanpanya jiwa kita akan melemah, semangat kita akan
mengendur, cita-cita kita hanya menjadi tujuan pendek dan rendah. Ada
kelezatan dalam dzikir yang tidak dimiliki oleh amal-amalnya lainnya.
Cicipi dan rasakanlah.
– Dzikir adalah penawar racun orang berdosa, sahabat setia orang yang
terputus, harta simpanan orang-orang yang bertawakkal, makanan
orang-orang yang penuh yakin, hiasan orang-orang yang menyambungkan diri
kepada Allah, prinsip orang-orang yang memiliki ma’rifat, hamparan
orang-orang yang mendekat dan minuman segar orang-orang yang mencinta.
– Dzikir adalah energi hidup seorang muslim dan turbin yang
menggerakkan jiwa mereka. Ibnu Taimiyah pernah mengatakan kepada
muridnya, Ibnul Qayyim tentang dzikir ini : Ini adalah makananku, jika
aku tidak makan maka habislah kekuatanku. Hasan Al-Bashri memberikan
nasehat kepada kita : Carilah kenikmatan itu dalam tiga perkara : Dalam
shalat, dalam dzikir, dalam membaca Al-Quran.
– Dzikir akan membuka kelapangan dada kita. Dalam dzikir terdapat
makna-makan sabar dan tawakkal, terkandung makna ridha dan menyerah.
Hanya dengan mengingat Allah jiwa kita menjadi jernih dan pikiran kita
akan menjadi bersih. Dengan dzikir kepada Allah langkah ke depan menjadi
pasti. “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi
tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat
Allah-lah hati menjadi tenteram”. (Ar-Ra’d : 28)
– Kegelisahan yang melanda banyak orang di dunia tidak lebih karena
mereka telah melalaikan dzikir. Menyedikitkan tasbih, meminilisir tahmid
dan mengerdilkan takbir dalam jejak rekam kehidupan mereka. Orang
menjadi rakus karena dia tidak tamak untuk berdzikir. Seseorang menjadi
berlumur dosa karena dia lupa bertasbih, dia menjadi angkuh karena
kalimat tauhid yang dibacanya tidak lagi menggedor kesadaran dirinya
bahwa dia hanyalah seorang hamba
– Kejahatan para penguasa muncul karena mereka jarang bertasbih,
pemelintiran agama hadir di kalangan ulama karena tasbih mereka mungkin
mulai tak jujur. Tahmid mereka mulai mengendur. Kecurangan pemimpin bisa
saja karena malam mereka tidak pernah berdenyut dengan tasbih dan
tahmid, fajar mereka tidak pernah hidup dengan kalimat tauhid. Maka
jadilah mata hati mereka semakin legam, jiwa mereka semakin gosong,
pandangan nurani mereka menjadi pendek. Padahal ada waktu untuk merayu
Allah di saat fajar akan menjelang, di saat manusia-manusia yang tidak
bersemangat, beristirahat dan tidur lenyap menikmati malam. Saat itu
ucapan cinta kepada Sang Maha Pencinta harus diungkap. Karena cinta kita
akan menarik cinta-Nya, rayuan kita akan membangkitkan cinta-Nya. Hidup
ini harus kita maknai melalui tasbih, tahlil dan tahmid serta takbir
kita yang tiada henti. Sampai mati.
Dari hadist diatas dapat kita ambil hikmah. Betapa banyak sekali
keutamaan berdzikir membaca tasbih, tahmid dan takbir. Dengan cara
banyak berdzikir, akan timbul rasa takut kepada Allah dan buahnya itu
kita bisa menjalankan semua perintah dan larangan Allah. Maka, kita
senantiasa mendawamkan amalan dari Rasulullah ini dan kita berharap,
dapat mencapai keberkahan hidup dan senantiasa menjadi hamba yang tidak
merugi.
Referensi :
Post a Comment