42 Hadits Akhir Zaman dan Penjelasannya

Assalamu'alaikum Wa Rahmatullaahi Wa Barakatuh.
Al-hamdu lillaahi rabbil Aalamiin

Sudah lebih dari 1400 tahun kita ditinggalkan oleh junjungan besar Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan Alhamdulillah sampai hari ini kita masih dapat merasakan nikmat Iman dan Islam yang merupakan buah dari usaha dan kegigihan yang tak pernah berhenti dalam memikul tugas yang telah diwariskan oleh Baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Para sahabat, tabi'in dan para ulama silih berganti memikul tugas sebagai "pewaris Nabi". Mereka senantiasa aktif dalam tugas dan tidak mengenal batas akhir di dalam perjuangan. Dengan semangat inilah Islam sampai ke negara kita dan hingga hari ini umat Islam merupakan seperlima dari penduduk dunia. Walaupun dari zaman ke zaman umat Islam sering ditimpa malapetaka dan menghadapi beraneka ragam ujian, namun dengan limpahan karunia dan kasih sayang Allah Subhanahu waTa’ala umat Islam masih wujud dan masih mempunyai nilai-nilai agama dalam kehidupan,walaupun kita mengakui adanya kekurangan di sana sini.

Al-Qur'an dan as-Sunnah adalah pusaka yang ditinggalkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada umatnya. Mereka tidak akan sesat dan lenyap dari permukaan bumi ini selama masih berpegang teguh kepada keduanya. Al-Qur'an dan Hadits adalah pegangan yang tidak luntur dan sumber segala kekuatan serta keterangan yang lengkap dan jelas tentang identitas Islam itu sendiri. Sebenarnya, segala masalah yang dihadapi oleh Umat Islam sepanjang zaman, baik yang telah lalu, sedang dihadapi dan akan datang, semuanya telah diterangkan oleh Baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan tidak ada satu pun yang tertinggal. Semuanya diterangkan dan dijelaskan tentang cara-cara untuk menghadapi dan menyelesaikannya.

Dalam hal ini, termasuk masalah-masalah yang dihadapi oleh umat Islam di akhir zaman, sejak 1400 tahun yang lalu telah diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, untuk menjadi pedoman kepada umatnya supaya mereka dapat menjaga diri, waspada dan tetap berada dalam ajaran yang murni serta terhindar dari segala kerusakan dan bahaya kesesatan.

Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dalam kitabnya seperti berikut :

Dari Abu Zaid, yaitu Amr bin Akhthab al-Anshari Ra., katanya: "Rasulullah Shallallahu‘Alaihi wa Sallam shalat Subuh berjamaah dengan kami, kemudian beliau naik ke mimbar dan berkhutbah sampai masuk waktu Zuhur, kemudian beliau turun (dari mimbar) dan shalat Zuhur (bersama kami). Setelah selesai shalat Zuhur beliau naik lagi ke mimbar dan menyambung khutbahnya sampai masuk waktu Ashar, maka beliau turun dari mimbar dan shalat Ashar (bersama kami). Setelah selesai shalat Ashar beliau naik lagi ke mimbar dan melanjutkan khutbahnya sehingga tenggelam matahari. Beliau memberitahu kepada kami segala apa yang telah terjadi dan yang akan terjadi. Maka siapa yang pandai di kalangan kami, dialah yang paling banyak menghafalnya." (Hadits Riwayat Muslim)

Di dalam khutbah yang panjang itu, Baginda Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerangkan hal-hal yang berkaitan dengan makhluk dari permulaan penciptaannya hingga akhir zaman dan perkara-perkara yang berkaitan dengan alam barzakh dan hari qiamat.

Berkata Huzaifah bin al-Yaman: "Terkadang aku lihat sesuatu yang telah aku lupakan, maka kembali ingatanku kepada khutbah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka aku ingat kembali, seperti keadaan salah seorang kamu yang mengenal kembali sahabat yang telah lama hilang dari ingatannya bila ia bertemu kembali dengannya".

Hari Kiamat pasti terjadi, Pada waktu itu langit akan pecah, gunung-gunung akan beterbangan, bumi dan seisinya akan hancur lebur.

Sebelum itu banyak peristiwa besar akan terjadi, sebagai tanda hampir tiba waktunya.., kemerosotan Ummat Islam, para Ulama berkurang, ujian berat yang menggugat iman, kemungkaran leluasa ditengah-tengah Masyarakat, keruntuhan moral, gempa bumi demi gempa bumi, peperangan demi peperangan


1. TAKWA DAN PERPADUAN ASAS KESELAMATAN DI AKHIR ZAMAN

Daripada Abi Nijih 'Irbadh bin Sariyah r.a. berkata, "Telah menasihati kami oleh Rasulullah saw. akan satu nasihat yang menggetarkan hati kami dan menitiskan air mata kami ketika mendengarnya, lalu kami berkata, Ya Rasulullah! Seolah-olah ini adalah nasihat yang terakhir sekali maka berilah pesanan kepada kami." Lalu baginda pun bersabda, "Aku berwasiat akan kamu supaya sentiasa bertakwa kepada Allah dan mendengar serta taat (kepada pemimpin) sekalipun yang meminpin kamu itu hanya seorang hamba. Sesungguhnya sesiapa yang panjang umurnya daripada kamu pasti ia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka hendaklah kamu berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para khulafaar Rasyidin al Mahdiyin (Khalifah-khalifah yang mengetahui kebenaran dan mendapat pimpinan ke jalan yang benar) dan gigitlah sunah-sunah itu dengan gigi geraham dan jauhilah perkara-perkara yang baru (bid'ah) yang diada-adakan, karena sesungguhnya tiap-tiap bid'ah itu adalah sesat." (Hadits Riwayat Abu Daud-Tirmizi)

Keterangan :

Hadits diatas mengandungi pesanan-pesanan yang sangat berharga dari Rasulullah saw pada umatnya, terutama bila mereka berhadapan dengan zaman yang penuh dengan kacau balau dan perselisihan yaitu seperti zaman yang sedang kita hadapi sekarang ini. Oleh itu siapa yang mau selamat maka hendaklah ia mengikuti petunjuk ajaran yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw dalam hadits, yaitu :

Pertama : Hendaklah kita
bertakwa kepada Allah dalam keadaan apa jua dengan mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya.

Kedua : Mentaati perintah pihak yang menguruskan hal ihwal kaum muslimin walaupun seandainya mereka terdiri dari golongan hamba, selama mereka berpegang dengan al Quran dan as sunnah Nabi saw dan sunnah-surmah kulafaar rasyidin, karena patuh kepada penguasa yang mempunyai sifat-sifat ini berarti patuh kepada al Quran dan Hadits Nabi saw.

Ketiga : Berpegang teguh kepada as sunnah Nabi saw dan sunnah para kulafa ar Rasyidin Al Mahdiyin (Abu Bakar
r.a, Umar r.a, Usman r.a dan Ali r.a.) yang mana mereka telah mendapat petunjuk dari Allah taa'lla, yaitu berpegang kepada paham dan amalan as-sunnah yang mendapat jaminan selamat daripada api neraka dan yang bertuah mendapatkan syurga pada hari kiamat nanti.

Keempat : Menjauhi perkara-perkara bid'ah dholalah, yaitu pemahaman dan amalan yang ditambah kepada agama I s l a m yang sempurna ini, pada hal tidak ada dalil atau asal dan contoh dari agama. Sekiranya ada asal atau dalil, maka tidaklah perkara-perkara yang baru itu dikatakan bid'ah menurut pengertian syara (bukan bid'ah dholanah) tetapi hanya dinamakan bid'ah menurut pengertian logat atau bahasa saja (jaitulab bid'ah hasanah).


2. KENAPA DUNIA ISLAM MENJADI SASARAN PEMUSNAHAN

Daripada Ummul Mu'minin , Zainab binti Jahsy (isteri Rasulullah saw.) ,beliau berkata," (Pada suatu hari) Rasulullah saw masuk ke dalam rumahnya dengan keadaan cernas sambil bersabda, La ilaha illallah, celaka (binasa) bagi bangsa arab dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari ini telah terbuka dari dinding Ya'juj dan Ma'juj seperti ini", dan Baginda menemukan ujung jari dan ujung jari yang sebe!ahnya (jari telunjuk) yang dengan itu mengisyararkan seperti bulatan. Saya (Zainab binti Jahsy) lalu bertanya: "Ya Rasulullah! Apakah kami akan binasa sedangkan dikalangan kami masih ada orang-orang yang shaleh?" Lalu Nabi saw. bersabda "Ya, jikalau kejahatan sudah terlalu banyak". (Hadits Riwayat Bukhari-Muslim)

Keterangan :

Hadits di atas rnenerangkan bahwa apabila di suatu tempat atau negeri sudah terlarnpau banyak kejahatan, kemungkaran dan kefasikan, maka kebinasaan akan menimpa semua orang yang berada di tempat itu. Tidak hanya kepada orang jahat saja, tetapi orang-orang yang shaleh juga akan dibinasakan, walaupun masing-masing pada hari qiamat akan diperhitungkan berdasarkan amalannya

Oleh itu, segala macam kemungkaran dan kefasikan hendaklah segera ditinggalkan dan segala kemaksiatan hendaklah segera dimusnahkan, supaya tidak terjadi malapetaka yang bukan saja akan menimpa orang-orang yang melakukan kemungkaran dan kejahatan tersebut, tetapi juga menimpa semua penduduk yang berada di tempat itu.

Dalarn hadits di atas, walaupun disebutkan secara khusus tentang bangsa Arab tetapi yang dimaksudkan adalah seluruh bangsa yang ada di dunia ini. Tujuan disebutkan bangsa Arab secara khusus adalah karena Nabi kita saw. sendiri dari kalangan mereka, dan yang menerima i s l a m pada masa permulaan penyebarannya adalah kebanyakannya dari kalangan bangsa Arab dan sedikit sekali dari bangsa yang lain. Begitu pula halnya dalam masalah yang berkaitan dengan maju-mundurnya Umat Islam adalah banyak bergantung kepada maju-mundurnya bangsa Arab itu sendiri. Selain daripada itu, bahasa rasmi i s l a m adalah bahasa Arab.


Kemudian Ya'juj dan Ma'juj pula adalah dua bangsa (dari keturunan Nabi Adam a.s) yang dahulunya banyak membuat kerusakan di permukaan bumi ini, lalu batas daerah dan kediaman mereka ditutup oleh Zul Qarnain dan pengikut-pengikutnya dengan campuran besi dan tembaga, maka dengan itu mereka tidak dapat keluar, sehinggalah hampir tibanya hari kiamat. Maka pada masa itu dinding yang kuat tadi akan hancur dan keluarlah kedua-dua bangsa ini dari kediaman mereka lalu kembali membuat kerusakan dipermukaan bumi ini. Apabila ini telah terjadi, ia menandakan bahwa hari kiamat sudah dekat sekali tibanya.


 

3. SELURUH DUNIA DATANG MENGERUMUNI DUNIA ISLAM

Daripada Tsauban r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda ; "Hampir tiba suatu masa di mana bangsa-bangsa dun seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang hendak makan mengerumuni talam hidangan mereka". Maka salah seorang sahabat bertanya "Apakah dari karena kami sedikit pada hari itu?" Nabi saw. menjawab, "Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir (lautan), dan Allah akan mencabut rasa g e r u n  (takut, malu atau sangsi)  terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan mencampakkan ke dalam hati kamu penyakit 'w a h a n' ". Seorang sahabat bertanya, "Apakah w a h a n itu hai Rasulullah?" Nabi kita nenjawab, "Cinta pada dunia dan takut pada mati". (Hadits Riwayat Abu Daud)

Keterangan :

Memang benar apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw. Keadaan umat Islam pada hari ini, menggarnbarkan kebenaran apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw. Umat Islam walaupun mereka mernpunyai bilangan yang banyak, yaitu 1,000 juta (1/5 penduduk dunia), tetapi mereka selalu dijadikan dan menjadi alat permainan bangsa-bangsa lain. Mereka ditindas, diinjak-injak, disakiti, dibunuh dan sebagainya. Bangsa-bangsa dari seluruh dunia walau pun berbeda-beda agama, mereka bersatu untuk melawan dan melumpuhkan kekuatannya.

Sebenarnya, segala kekalahan kaum Muslimin adalah dari dalam diri kaum muslimin itu sendiri, yaitu dari penyakit 'wahan" yang merupakan penyakit campuran dari dua unsur yang selalu wujud dalarn bentuk kembar dua, iaitu "cinta dunia" dan 'ttakut mati". Kedua-dua penyakit ini tidak dapat dipisahkan. "Cinta dunia" bermakna tamak, rakus, bakhil danti dak mau mendermakan harta di jalan Allah swt. Dan "takut mati" bermakna dengan kehidupan dunia dan tidak membuat persiapan untuk menghadapi negeri akhirat dan tidak ada perasaan untuk berkorban dengan diri dan jiwa dalam memperjuangkan agama Allah swt. Kita berdoa agar Allah swt. menurunkan mushrah Nya kepada kaurn muslimin dan memberikan kepada mereka kejayaan di dunia dan di akhirat.

 

4. ILMU AGAMA AKAN BERANSUR-ANSUR HILANG

Daripada Abdullah bin Amr bin 'ash r.a. berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Bahwasanya Allah swt. tidak mencabut (menghilangkan) akan ilmu itu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah swt. menghilangkan ilmu itu dengan mematikan alim ulama. Maka apabila sudah ditiadakan alim ulama, orang banyak akan memilih orang-orang yang jahil sebagai pemimpin mereka. Maka apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain." (Hadits Riwayat Muslim)

Keterangan :

Sekarang ini alim-ulama sudah berkurangan. Satu demi satu pergi meninggalkan kita. Kalau peribahasa Melayu mengatakan, "patah tumbuh, hilang berganti", peribahasa ini tidak tepat berlaku kepada alim ulama. Mereka patah payah tumbuh dan hilang payah berganti. Sampailah suatu saat nanti permukaan bumi ini akan kosong dari ulama. Maka pada masa itu sudah tidak berarti lagi kehidupan di dunia ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia telah kehilangan nilai dan pegangan hidup. Sebenarnya, alim ulamalah yang memberikan makna dan arti pada kehidupan manusia di permukaan bumi ini. Maka apabila telah pupus alim ulama, hilanglah segala sesuatu yang bernilai.

Di ahir-akhir ini kita telah melihat gejala-gejala yang menunjukkan hampirnya zaman yang dinyatakan oleh Rasulullah saw tadi. Di mana bilangan alim ulama hanya tinggal sedikit dan usaha untuk melahirkannya pula tidak mendapat perhatian yang sewajarnya. Pondok-pondok dan sekolah-sekolah agama kurang mendapat perhatian daripada orang pandai. Mereka banyak mengutamakan pengajian-pengajian di bidang urusan keduniaan yang dapat meraih keuntungan harta benda dunia. Inilah realitas masyarakat kita di hari ini. Oleh itu, perlulah kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk menyelesaikannya.



5. GOLONGAN ANTI HADITH

Dari pada Miqdam bin Ma'dikariba r.a. berkata : Bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : "Hampir tiba suatu masa di mana seorang lelaki yang sedang duduk bersandar di atas katilnya (penj.tempat tidurnya kayu, besi dsb), lalu disampaikan orang kepadanya sebuah hadits daripada haditsku maka ia berkata : "Pegangan kami dan kamu hanyalah kitabullah (al Quran) saja. Apa yang di halalkan oleh al Quran kami halalkan. Dan apa yang ia haramkan kami haramkan". (Kemudian Nabi saw. melanjutkan sabdanya, "Padahal apa yang diharamkan oleh Rasulullah saw samalah hukumnya dengan apa yang diharamkan oleh Allah swt." (Hadits Riwayat Abu Daud)

Keterangan :


Lelaki yang dimaksudkan di dalam hadits ini adalah seorang yang mengingkari kedudukan Hadis sebagai sumber hukum yang kedua selepas al Quran. Ia hanya percaya kepada alQuran saja. Baginya, hadits tidak perlu untuk dijadikan sumber hukum dan tempat rujukan. Golongan ini tidak sangsi lagi telah keluar dari ikatan agama I s l a m dan pada realitasnya seseorang itu tidak akan dapat memahani al Quran jika tidak merujuk kepada hadits Nabi saw. Al Quran banyak menerangkan hal-hal yang besar dan garis panduan umum. Maka Haditslah yang berfungsi untuk memperincikan isi dan kandungan serta kehendak ayat-ayatnya serta menguraikan dan menerangkan yang musykil. OIeh kerana itu, syariat tidak akan sempurna kalau hanya dengan al Quran saja, tetapi ia mesti disertai dengan hadits Nabi saw.



6. GOLONGAN YANG SENTIASA MENANG

Daripada Mughirah bin Syu' bah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda, "Sentiasa di kalangan kamu ada golongan yang b e r j a y a (dalam perjuangan mereka), sehingga sampailah suatu saat yang dikehendaki oleh Allah swt. Mereka sentiasa b e r j a y a". (Hadits Riwayat Bukhari)

Keterangan :

Allah swt. telah menjadikan umat Islam ini umat yang terakhir sekali. Oleh itu Allah swt. berjanji akan memelihara kitabnya (al-Quran) dan memastikan lahirnya generasi demi generasi yang akan memikul tugas dakwah hingga tetap wujud golongan mukminin dipermukaan bumi ini. 


Kalau kita meneliti sejarah umat Islam mulai zaman permulaan penyebarannya hingga ke hari ini, kita akan mendapati bahawa umat Islam telah teruji sepanjang sejarah dengan ujian yang berat-berat. Ujian itu bermula dari golongan musyrikin di Mekah dan munafiqin, Yahudi dan Nashrani di Madinah seterusnya gerakan riddah, Majusi yang berselimutkan Islam, golongan Bathiniyah, pengaruh falsafah dan pemikiran yunani, serangan bangsa Moghul dan bangsa Tatar yang menghancurkan tamadun Baghdad pada pertengahan abad keenam Hijrah. Begitu pula halnya dengan penyembelihan beramai-rarnai terhadap kaum Muslimin ketika berlakunya kejatuhan kerajaan i s l a m di Andalus (Spanyol) dan seterusnya disambung dengan pengaruh-pengaruh imperialis Barat terhadap dunia Islam, gerakan Zionis Yahudi dan missionari Nasrani yang mempunyai peralatan dan kemudahan yang banyak dan seterusnya serangan disegi pemikiran dan kebudayaan dan sebagainya dan sebagainya walaupun ujian yang sangat dahsyat melanda umat Islam di sepanjang sejarah namun mereka masih w u j u d dan masih lagi mempunyai identitas dan peranan yang hebat di dalam peta dunia di hari ini.

Walaupun di hari ini ada di kalangan umat Islam yang tidak mengambil berat tentang agama mereka tetapi masih ada golongan yang bersungguh-sungguh untuk mempelajari agama dan memperjuangkannya. Walaupun banyak di kalangan umat Islam yang telah hancur moral dan akhlaknya tetapi masih ada lagi golongan yang berakhlak tinggi dan berbudi-pekerti luhur. Walaupun syi'ar-syi'ar Islam diinjak-injak di sebagian tempat tetapi di tempat lain syi'ar-syi'ar Islam masih lagi gagah dan teguh. Walaupun aktivis-aktivis islam ditindas dan disiksa pada suatu tempat tetapi di tempat lain mereka akan disanjung dan dihormati. Begitulah seterusnya umat Islam tidak akan lenyap dari permukaan bumi ini hinggalah sampai pada masa yang dikehendaki oleh Allah swt. Maka pada masa itu Allah swt akan mematikan semua orang-orang I s l a m dengan tiupan angin yang mematikan setiap jiwa yang beriman dan yang tinggal setelah itu hanyalah orang-orang yang jahat atau orang kafir, maka pada saat itulah akan berlaku hari qiamat



7. ISLAM KEMBALI DAGANG

Daripada Abu Hurairah r.a. berkata: Bersabda Rasulullah saw, "Islam mula tersebar dalam keadaan dagang (asing). Dan ia akan kembali asing pula. Maka beruntunglah orang orang yang asing". (Hadits Riwayat Muslim)

Keterangan :

Islam mulai tersebar di Mekkah dengan keadaan yang sangat asing dan dagang. Sangat sedikit penganut dan pendukungnya kalau dibandingkan dengan penentangnya. Kemudian setelah itu Islam tersebar ke seluruh pelosok dunia sehingga dianut oleh dua pertiga penduduk dunia. Kemudian Islam kembali asing dan dirasa ganjil dari pandangan dunia, bahkan pada pandangan orang Islam sendiri. Sebagian daripada orang islam merasa ganjil dan pelik bila melihat orang islam yang iltizam (komitmen) dengan Islam dan coba mengamalkan tuntutan islam yang sebenar. Seorang yang iltizam dengan islam dipandang sepi oleh masyarakat dan terlalu susah untuk diterima sebagai individu yang sehat. Contohnya, kalau ada sesuatu program kemasyarakatan kemudian masuk waktu sembahyang, tiba-tiba ada seorang yang meminta diri untuk menunaikan sembahyang, maka tindakan ini dianggap tidak sopan dan kurang wajar. Sedangkan orang yang tidak bershalat sambil bersenda-senda ketika orang lain bershalat tidak dianggap sebagai perbuatan yang salah dan terkutuk.

Begitulah seterusnya nasib lslam di akhir zaman. Ia akan terasing dan tersisih dari masyarakat, bahkan tersisih dari pandangan orang I s l a m n y a sendiri yang rnengaku sebagai umat Islam dan marah apabila dikatakan yang dia bukan orang Islam.

 

8. BAHAYA KEMEWAHAN

Daripada Ali bin Abi Thalib r.a., "ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah saw di dalam masjid. Tiba-tiba datang Mus'ab bin Umair r.a dan tiada di atas badannya kecuali hanya sehelai selendang yang bertampung dengan kulit. Tatkala Rasulullah saw melihat kepadanya baginda menangis dan menitiskan air mata karena mengenangkan kemewahan Mus'ab ketika berada di Mekkah dahulu (karena sangat dimanjakan oleh ibunya) dan karena memandang nasib Mus'ab sekarang (ketika berada di Madinah sebagai seorang Muhajirin yang terpaksa meninggalkan segala harta benda dan kekayaan di Mekkah). Kemudian Nabi Muhammad saw. bersabda, "Bagaimanakah keadaan kamu pada suatu saat nanti, pergi di waktu pagi dengan satu pakaian, dan pergi di waktu petang dengan pakaian yang lain pula. Dan bila diangkatkan satu hidangan diletakan pula satu hidangan yang lain. Dan kamu menutupi (menghias) rumah kamu seperti mana kamu memasang kelambu Ka'bah?". Maka jawab sahabat, "Wahai Rasulullah, tentunya di waktu itu kami lebih baik daripada di hari ini. Kami akan memberikan penumpuan kepada masalah ibadah saja dan tidak usah mencari rezeki". Lalu Nabi saw. bersabda, "Tidak! keadaan kamu di hari ini adalah lebih baik daripada keadaan kamu di hari itu". (Hadits Riwayat Termizi)

Keterangan :

Dalam hadits ini Nabi kita Muhammad saw menerangkan bahwa umatnya pada suatu masa kelak akan mendapat kekayaan dan kelapangan dalam kehidupan. Pagi petang pakaian silih berganti. Hidangan makanan tak putus-putus. Rumah-rumah mereka tertata indah dan dihias dengan bermacam-macam perhiasan. Dalam keadaan demikian kita juga mungkin akan berkata seperti perkataan sahabat. Di mana, kalau semuanya sudah ada, maka senanglah hendak membuat ibadat. Tetapi Nabi kita Muhammad saw. mengatakan, "Keadaan serba kekurangan itu adalah lebih baik untuk kita", artinya lebih memungkinkan kita untuk beribadah.


Kemewahan hidup banyak menghalangi seseorang untuk berbuat ibadat kepada Allah swt., seperti mana yang berlaku di hari ini. Segala yang kita miliki kalaupun tidak melebihi keperluan, namun sudah tercukupi. Tetapi, bila dibanding dengan kehidupan para sahabat, kita jauh lebih mewah dari pada mereka, sedangkan ibadat kita sangat jauh ketinggalan. 


Kekayaan dan kemewahan yang ada, selalu menyibukkan kita dan menghalangi dari berbuat ibadah. Kita sibuk menghimpun harta dan juga sibuk menjaganya serta sibuk untuk rnenambah lebih banyak lagi. Tidak ubah seperti apa yang pernah disabdakan oleh Rasulullah saw, : "Seandainya seorang anak Adam itu telah mempunyai satu jurang emas, dia berhasrat untuk mencari jurang yang kedua, sehinggalah ia dimasukkan ke dalam tanah (menemui kematian)".

Begitulah gambaran yang sebenar terhadap kebanyakan manusia dalam mencari dan mencari harta kekayaan. Ia senatiasa mencari dan menambah, sehinggalah ia menemui kematian. Maka ketika itu, barulah ia tersadarkan dirinya dengan seribu satu p e n y e s a l a n. Tetapi di saat itu sudah tidak berguna lagi penyesalan. Oleh itu janganlah kita l u p a daratan dalam mencari harta kekayaan. Tidak membedakan h a l a l atau h a r a m, yang penting dapat harta. Lupa waktu sembahyang, bahkan semua waktu digunakan untuk menimbun kekayaan. Biarlah kita mencari mata benda dunia pada batas-batas keperluan. Kalau berlebihan bisa digunakan untuk menolong orang lain yang kurang bernasib baik, suka menderma dan suka bersedekah, sebagai simpanan untuk hari akhirat kelak. Orang yang b i j a k adalah orang yang mempunyai perhitungan untuk masa akhiratnya dan ia menjadikan dunia ini tempat bertanam dan a k h i r a t tempat memetik b u a h nya.

 

9. UMAT ISLAM MEMUSNAHKAN ORANG ORANG YAHUDI

Daripada Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah saw. bersabda, "Tidaklah akan berlaku qiamat, sehingga kaum muslimin memerangi kaum yahudi sehingga kaum yahudi itu bersembunyi di sebalik batu dan pohon kayu, lalu batu dan pohon kayu itu berkata, (Hai orang Islam, inilah orang yahudi ada dibelakang saya. Kemarilah!l Dan bunuhlah ia!", kecuali pohon ghorqod (semacam pohon yang berduri), karena sesungguhnya pohon itu adalah dari pohon yahudi (oleh sebab itulah ia melindunginya)". (Hadits Riwayat Bukhari-Muslim)

Keterangan :

Hadits ini memberikan harapan yang sangat besar kepada kaum Muslimin dan menjanjikan kemenangan mereka dalam memerangi orang-orang Yahudi. Jadi walaupun orang-orang yahudi merancang dan berusaha sedaya upaya untuk membunuh dan rnenyesatkan umat Islam, namun akhirnya kaum yahudi akan binasa juga di dalam kepungan umat Islam. Umat Islam akan membunuh kaum yahudi dan umat Islam akan ditolong oleh makhluk-makhluk Allah yang lain, sehinggakan batu dan pohon kayu pun akan memberi penolongan kepada mereka

 

10. SIFAT AMANAH AKAN HILANG SEDIKIT DEMI SEDIKIT

Daripada Huzaifah bin AI-Yaman r.a. katanya, "Rasulullah saw. pernah memberitahu kami dua buah hadits (mengenai dua kejadian yang akan berlaku). Yang pertama sudah saya lihat sedang yang kedua saya menanti-nantikannya. Rasulullah saw. memberitahu bahwasanya amanat itu turun ke dalam lubuk hati orang-orang yang tertentu. Kemudian turunlah al Quran. Maka orang-orang itu lalu mengetahuinya melalui panduan al Quran dan mengetahuinya melalui panduan as Sunnah.

Selanjutnya Rasulullah saw. menceritakan kepada kami tentang hilangnya amanah, lalu beliau bersabda, "Seseorang itu tidur sekali tidur, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya seperti bekas yang ringan. Kemudian ia tertidur pula, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti melepuh ditangannya (menggelembung di tangan dari bekas bekerja berat seperti menggunakan kapak atau cangkul). Jadi seperti bara api yang kau gillingkan dengan kaki mu, kemudian mengelembunglah ia dan engkau melihat ia meninggi, padahal tidak ada apa-apa". Ketika Rasulullah saw. menceritakan hadits ini beliau mengambil sebiji batu kecil (batu kerikil) lalu menggilingkannya dengan kakinya. "Kemudian berpagi-pagi (jadilah) orang ramai berjual beli, maka hampir saja tiada ada seorang juga pun yang suka menunaikan amanah, sampai dikatakan orang bahwasanya di kalangan Bani Fulan (di kampung yang tertentu) itu ada seorang yang sangat baik memegang amanah, sangat terpercaya dan orang ramai mengatakan, "Alangkah tekunnya dalam bekerja, alangkah indahnya pekerjaannya, alangkah pula cerdik otaknya. Padahal didalam hatinya sudah tiada lagi keimanan sekalipun hanya seberat timbangan biji sawi."

"Maka sesungguhnya telah sampai masanya saya pun tidak memperdulikan manakah di antara kamu semua yang saya hendak bermubaya’ah (berjual beli). Jikalau ia seorang Islam, maka agamanyalah yang akan mengembalikan kepada ku (maksudnya agamanyalah yang dapat menahannya dari khianat). Dan jikalau ia seorang Nashrani atau Yahudi, maka pihak yang bertugaslah yang akan menggembalikannya kepada ku (maksudnya jika dia seorang Nasrani atau Yahudi maka orang yang memegang kekuasaan / pemerintahlah yang dapat menbantu aku untuk mendapatkan semua hak-hak ku daripadanya.) Ada pun pada hari ini maka saya tidak pernah berjual beli dengan kamu semua kecuali dengan Fulan dan Fulan (orang-orang tertentu saja)". (Hadits Riwayat Bukhari-Muslim)

Keterangan :

Hadits ini menunjukkan bahawa sifat amanah akan hilang secara beransur-ansur dan bilangan kaum Muslimin, sehinggalah sampai suatu saat nanti orang yang dianggap baik untuk menjaga amanat pun telah khianat pula.

Begitulah gambaran masyarakat kita hari ini. Banyak daripada kita terpedaya oleh seseorang yang pada awalnya bisa memikul amanah, tetapi sebenarnya ia juga telah berlaku curang.



11. ORANG YANG BAIK BERKURANGAN SEDANG YANG JAHAT BERTAMBAH BANYAK

Daripada Aisyah r.a. berkata, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Tidak akan berlaku hari qiamat sehingga anak seseorang menjadi sebab kemarahan (bagi ibu bapanya) dan hujan akan menjadi panas (hujan akan berkurang dan cuaca akan menjadi panas) dan akan bertambah ramai orang yang tercela dan akan berkurangnya orang yang baik dan anak-anak menjadi berani melawan orang-orang tua dan orang yang jahat berani melawan orang-orang baik". (Hadits Riwayat Thabrani)


Keterangan :


Di antara tanda-tanda qiamat itu :
1. Bila anak-anak merupakan lantaran, sebab kemarahan orang tuanya.
2. Bila hujan berkurangan, cuaca menjadi panas dan udara telah tercemar.
3. Orang jahat bertambah ramai dan galakan untuk membuat kejahatan sangat banyak.
4. Orang yang berbuat kebaikan sedikit dan tidak mendapat kemudahan yang sewajarnya.
5. Anak-anak sudah berani melawan orang tuanya ataupun tidak hormat lagi pada orang tua.
6. Orang-orang yang jahat berani melawan orang-orang yang baik dan tidak segan terhadap mereka.
Nampaknya corak masyarakat kita pada hari ini tidak banyak bedanya dari apa yang disebutkan oleh Rasulullah saw. Setiap hari kita melihat kebenaran dari apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw. Kita berdoa, mudah-mudahan Allah swt. menyelamatkan kita dan anak cucu kita dari tergolong di kalangan mereka yang disebutkan tadi.


12. DIMANAKAH PUNCA KEBINASAAN SESEORANG

Daripada Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Selagi akan datang suatu masa dimana orang yang beriman tidak akan dapat menyelamatkan imannya, kecuali bila ia lari membawanya dari suatu puncak bukit ke puncak bukit yang lain dan dari suatu lubang kepada lubang yang lain. Maka apabila zaman itu telah terjadi, segala pencarian pendapatan kehidupan tidak dapat dicapai kecuali dengan perkara yang menimbulkan kemurkaan Allah swt. Maka apabila ini telah terjadi, kebinasaan seseorang adalah berhubungan dari menepati kehendak isterinya dan anak-anaknya. Kalau ia tidak mempunyai isteri dan anak, maka kebinasaannya adalah berhubungan dari menepati kehendak kedua orang tuanya. Dan jikalau orang tuanya sudah tiada lagi, maka kebinasaannya adalah behubungan dari menepati kehendak kaum kerabatnya  atau dari menepati kehendak kerabat terdekatnya". Sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah saw., apakah maksud perkataan engkau itu ?" (kebinasaan seseorang dari kerana isterinya, atau anaknya, atau orang tuanya, atau keluarganya, atau kerabat terdekatnya); Nabi saw. menjawab, "Mereka akan mencelanya dan mengaibkannya dengan kesempitan kehidupannya. Maka dari kerana itu ia terpaksa melayani kehendak mereka dengan menceburkan dirinya ke jurang-jurang kebinasaan yang akan menghancurkan dirinya". (Hadits Riwayat Baihaqi)

Keterangan :


Benar sekali sabdaan Rasulullah saw. ini. Ramai orang yang mengetahui perkara-perkara yang diharamkan dalam agama tetapi terpaksa juga mereka menceburkan diri ke dalam lumpur kema'siatan untuk melayani kehendak isteri, anak, orang tuanya, keluarga ataupun kerabat terdekat mereka.

 

13. DUA GOLONGAN YANG AKAN MENJADI PENGHUNI NERAKA

Daripada Abu Hurairah r.a berkata : Rasulullah saw. bersabda, "Ada dua golongan yang akan menjadi penghuni Neraka yang belum lagi aku melihat mereka. Pertama, golongan (penguasa) yang mempunyai cemeti-cemeti bagaikan ekor lembu yang digunakan untuk memukul orang. Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi bertelanjang, berlenggang lenggok waktu berjalan, menghayun-hayunkan bahu. Kepala mereka (sanggul di atas kepala mereka) bagaikan punuk  unta yang tidak rata. Kedua-dua golongan ini tidak akan masuk syurga dan tidak akan dapat mencium bau wanginya. Sesungguhnya bau wangi syurga itu sudah tercium dari perjalanan yang sangat jauh daripadanya". (Hadits Riwayat Muslim)

Keterangan :

Kebenaran sabdaan Rasulullah saw ini dapat kita lihat dari realitas masyarakat yang ada pada hari ini. Ada golongan yang suka memukul orang dengan tanpa soal-siasat, bertindak kepada manusia dengan hukum rimba ataupun penguasa yang zalim bertindak sewenang-wenang.


Dan ramai perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi bertelanjang.  Maksudnya, kalau kita hendak katakan berpakaianpun bisa, karena masih ada secarik kain di atas badan dan kalau kita hendak katakan bertelanjangpun bisa, karena walaupun berpakaian tetapi hanya dengan secarik kain saja, maka samalah dengan bertelanjang. Atau pun ia berpakaian dengan pakaian yang sangat tipis sehingga menampakkan warna kulit dan menonjolkan bentuk aurat. Kemudian berjalan sambil menghayun-hayunkan badan dengan sanggul yang besar, seperti punuk unta.

Kedua-dua golongan ini tidak akan masuk ke dalam syurga dan tidak akan dapat mencium bau wanginya syurga.

 

14. ZAMAN DIMANA ORANG TAK PEDULIKAN DARI MANA MENDAPATKAN HARTA

Daripada Abu Hurairah r.a. berkata, bersabda Rasulullah saw, "Akan datang suatu zaman seseorang tidak memperdulikan dari mana ia mendapatkan harta, apakah dari sumber/cara  yang halal ataupun haram". (Hadits Riwayat Muslim)

Keterangan :

Di zaman sekarang ini merupakan zaman ketandusan rohani dan zaman materialisme, segala sesuatu adalah bernilai dengan nilai harta. Manusia cakar mencakar untuk memperolehi sebanyak mungkin harta kekayaan. Mereka tidak memperdulikan dari mana datangnya harta yang diperoleh, apakah dari cara atau sumber yang halal atau dari cara atau sumber yang haram. Yang penting, harta dapat dikumpulkan sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kehendak nafsu atau pun untuk melayani kehendak isteri atau anak-anak mereka.

 

15. HARTA RIBA'  WUJUD DI MERATA TEMPAT

Daripada Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Akan tiba suatu zaman, tidak ada seorang juga pun kecuali ia terlibat dalam memakan harta riba. Kalau ia tidak memakan secara langsung, ia akan terkena juga debu-debunya". (Hadits Riwayat Ibnu Majah)

Keterangan :


Hadis sabdaan Rasulullah saw. ini sangat jelas di hadapan mata kita pada hari ini.

 

16. ORANG MEMINUM KHAMAR DAN MENAMAKANNYA BUKAN KHAMAR

Daripada Abu Malik Al-Asy'ari r.a. bahawasanya ia mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya ada sebahagian dari umatku yang akan meminum khamar dan mereka menamainya dengan nama yang lain (mereka meminum) sambil dialunkan dengan bunyi muzik dan suara artis-artis. Allah swt akan menenggelamkan mereka ke dalam bumi (dengan gempa) dan Allah swt akan merubah mereka seperti kera atau babi". (Hadits Riwayat Ibnu Majah)

Keterangan :

Maksudnya, akan ada di kalangan orang islam ini yang meminum khamar dan mereka mengatakan bahwa yang diminum itu bukanlah khamar. Ia hanyalah sejenis minuman yang dapat menyegarkan badan atau yang dapat menghilangkan dahaga. Mereka akan memberikan suatu nama kepada minuman ini yang menunjukkan bahwa itu bukan minuman khamar, tetapi sebenamya itu adalah minuman khamar yang telah diharamkan oleh s y a r a.

Kemudian, menjadi kelaziman pula, suasana mabuk itu akan disertai dengan alunan musik dan juga nyanyian artis-artis kenamaan. Rasulullah saw. menerangkan bahwa golongan ini akan ditimpa gempa bumi.
Dan jikalau golongan ini diubah bentuk badan mereka menjadi kera dan babi (penj. mungkin cacat fisiknya akibat gempa) atau  cara hidup atau perangai mereka seperti kera atau babi.

Sangat benar sabdaan junjungan Besar Nabi saw ini. Gempa bumi demi gempa bumi yang berlaku di beberapa tempat di dunia ini sebagai satu siksaan daripada Allah swt. Dan jikalau golongan ini diubah bentuk badan mereka menjadi kera dan babi dalam artikata dihari pembalasan mereka bentuknya seperti kera dan babi.


17. SEDIKIT LELAKI DAN BANYAK PEREMPUAN

Daripada Anas r.a. berkata, "Akan aku ceritakan kepada kamu sebuah hadits yang tidak ada orang lain yang akan menceritakannya setelah aku. Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Di antara tanda qiamat ialah sedikit ilmu, banyak kejahilan, berlaku banyak perzinaan, ramai kaum perempuan dan sedikit kaum lelaki, sehingga nantinya seorang lelaki akan mengurus lima puluh orang perempuan."(Hadits Riwayat Bukhari-Muslim)

Keterangan :

Nabi kita saw. menerangkan, bahawa diantara tanda hampirnya qiamat ialah sedikit ilmu agama, banyak kejahilan, banyak berlaku perzinaan, sedikit kaum lelaki dan ramai kaum perempuan.

Statistik penduduk dunia pada hari ini menunjukkan bahawa jumlah kaum perempuan adalah lebih ramai dari jumlah kaum lelaki. Di setengah negara terdapat perbandingan bagi bilangan setiap lelaki berbanding dengan sebelas wanita (1 : 11). Dan kalau kita meneliti di merata tempat, kita akan dapat membuat kesimpulan bahwa perempuan adalah lebih banyak dari lelaki.

Menurut Imam Ibnu Hajar, sebab bilangan perempuan lebih ramai dari kaum lelaki adalah akibat dari peperangan yang berlaku, karena yang banyak terbunuh dalam peperangan adalah kaum lelaki, bukannya perempuan dan juga Allah swt menghendaki kebanyakan yang lahir di dunia ini adalah perempuan dan sedikit sekali dari kalangan lelaki.

 

18. HAMBA MENJADI TUAN DAN TERBINANYA BANYAK BANGUNAN YANG MENCAKAR LANGIT

Daripada Umar bin al-Khattab r.a. (dalam sebuah hadis yang panjang), …kemudian Jibrail bertanya kepada RasululIah saw., "Maka kabarkan kepada ku tentang hari qiamat?". Lalu Nabi saw. menjawab, "Orang yang ditanya tiada lebih mengetahui daripada orang yang bertanya". Maka Jibrail lalu berkata, "Kalau begitu coba kabarkan kepadaku tanda-tandanya", maka Nabi saw menjawab, "Bahwa hamba akan melahirkan tuannya dan engkau melihat orang berjalan tanpa alas kaki dan orang yang bertelanjang lagi miskin yang hanya mengembala kambing itu berlomba-lomba untuk membuat bangunan". (Hadits Riwayat Muslim)

Keterangan :

Di antara tanda qiamat ialah, bila hamba melahirkan tuannya. Maksudnya akan banyak pembantu yang kemudiannya akan digauli oleh tuannya dan melahirkan anak. Maka anak ini sebagai tuan kepada ibunya sendiri. 


Ada juga sebagian yang memberikan pandangan, bahwa contoh ini adalah merupakan simbolik kepada suasana yang sudah terbalik, di mana hamba menguasai tuan, bukan sebaliknya. Jadi pemikiran manusia sudah terbalik, di mana yang baik dikatakan jahat dan yang sebenarnya jahat dikatakan baik.

Tanda kedua pula bilamana orang yang tidak beralas kaki (orang miskin) yang semestinya ia mendahulukan membeli alas kaki dari yang lain, tetapi ia telah bisa mendirikan bangunan yang tinggi yang tentunya terpaksa berhutang kepada orang lain. Ada pula yang mentafsirkan bahwa yang dimaksudkan adalah orang yang miskin pada akhir zaman akan menjadi kaya dengan mengejutkan sehingga yang pada waktu kemarin masih saja tidak beralas kaki
(sepatu dan sendal) maksud orang miskin, tiba-tiba pada hari ini ia sudah dapat membuat bangunan yang indah-indah dan sangat mewah.

 

19. UMAT ISLAM MENGIKUTI LANGKAH-LANGKAH YAHUDI DAN NASRANI

Daripada Abu Sa’id Al-Khudri ra. berkata, Bahawasanya Rasulullah saw. bersabda, "Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu akan mengikuti mereka." Sahabat bertanya, "Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nashrani yang kau maksudkan?" Nabi saw. menjawab, "Siapa lagi kalau bukan mereka". (Hadits Riwayat Muslim)

Keterangan :

Umat Islam akan mengikut jejak langkah ataupun "cara hidup" orang-orang Yahudi dan Nasrani, hinggalah dalam urusan yang kecil dan perkara-perkara yang tidak menasabah. Contohnya, jikalau orang Yahudi dan Nasrani masuk ke lubang biawak yang kotor dan sempit sekali pun, orang Islam akan terus mengikuti mereka. 


Zaman sekarang ini kita dapat melihat kenyataan sabdaan Rasulullah saw ini. Ramai orang Islam yang kehilangan pegangan di dalam kehidupan. Mereka banyak meniru "cara hidup" Yahudi dan Nasrani perbuatan mereka sadar atau tidak, banyak orang Islam yang telah terperangkap dengan tipu daya Yahudi dan Nasrani dan banyak pula orang yang menjadi alat dan mempertalikan atau bertalian  mereka. Ya Allah! Selamatkanlah kami daripada mereka.



20. PENYAKIT UMAT-UMAT DAHULU

Dan pada Abu Hurairah r.a. katanya : Aku mendengar RasuIullah saw. bersabda, "Umat ku akan ditimpa penyakit-penyakit yang pernah menimpa umat-umat dahulu". Sahabat bertanya, "Apakah penyakit-penyakit umat-umat terdahulu itu?" Nabi saw. menjawab, "Penyakit-penyakit itu ialah (1) terlalu banyak seronok (penj. menyenangkan hati, enak dilihat, enak didengar dsb di dunia) , (2) kemewahan, (3) menghimpun harta sebanyak mungkin, (4) tipu menipu dalam merebut harta benda dunia, (5) saling memarahi, (6) hasut menghasut sehingga jadi zalim menzalim". (Hadits Riwayat Hakim)

Keterangan :

Penyakit-penyakit yang disebutkan oleh Rasulullah saw. tadi telah banyak kita lihat di kalangan kaum muslimin di hari ini. Di sana sini kita melihat penyakit ini merebak dan menjalar dalam masyarakat dengan ganasnya. Dunia Islam dilanda krisis rohani yang sangat tajam dan meruncing. Dengan kekosongan rohani itulah mereka terpaksa mencari dan menimbun harta benda sebanyak-banyaknya untuk memuaskan hawa nafsu. Maka apabila hawa nafsu diperturutkan tentunya mereka terpaksa menggunakan segala macam cara dan tipu daya. Di saat itu, hilanglah nilai-nilai akhlak dan yang wujud hanyalah kecurangan, khianat, hasud-menghasud dan sebagainya. Marilah kita merenung maksud hadits ini, dan marilah kita bermuhasabah!

 

21. AHLI IBADAT YANG JAHIL DAN ULAMA YANG FASIK

Daripada Anas r.a. berkata, bersabda Rasulullah saw., "Selagi akan ada di akhir zaman ahli ibadat yang jahil dan ulama yang fasiq". (Hadits Riwayat Ibnu Ady)

Keterangan :

Nabi saw. menerangkan di akhir zaman nanti akan ada dua golongan ini. Ada orang jahil yang rajin beribadat dan ada pula orang alim yang fasiq. 


Sebenarya syaitan telah berusaha sedapat mungkin untuk menyesatkan manusia. OIeh kerana itu ia menggunakan beberapa cara yang berlainan kepada manusia yang berlainan pula. Bagi si jahil syaitan selalu menyuruhnya supaya rajin berbuat ibadah kufur, karena ibadah kufur itu tidak sah dan tidak diterima di sisi Allah swt. Syaitan tidak mau orang jahil itu rajin mengaji karena bila ia mengaji ia akan memperbaiki ibadatnya, maka ibadat tersebut akan diterima oleh Allah swt yang berarti kekalahan di pihak syaitan.

Begitu pula halnya dengan si alim yang sudah banyak ilmunya. Syaitan akan menyuruhnya malas beribadat dengan mengemukakan bermacam-macam alasan, sehingga si alim ini meninggalkan kefardhuannya. Maka dengan itu ilmu yang ada di dalam dadanya tidak berfaedah, bahkan akan menjadi musuh kepadanya pada hari qiamat nanti. Maka itulah kejayaan syaitan dalam usahanya.

Gejala yang serupa  ini dapat dilihat di dalam masyarakat kita, di mana yang rajin beribadat ini adalah orang yang jahil dan yang mengabaikan hal-hal ibadat ini pula adalah terdiri dari orang yang mempunyai ilmu pengetahuan.



22. ORANG YANG BERPEGANG DENGAN AGAMANYA SEPERTI MEMEGANG BARA API

Daripada Anas r.a. bekata, Rasulullah saw. bersabda, "Akan datang kepada umatku suatu zaman di mana orang yang berpegang kepada agamanya laksana menggenggam bara api". (Hadits Riwayat Tirmizi)

Keterangan :

Yang dimaksudkan di sini ialah zaman yang sangat  menawarkan hati, menghilangkan keberanian atau menjadi takut sehingga siapa yang hendak mengamalkan ajaran agamanya ia terpaksa menghadapi kesusahan dan tentangan yang sangat hebat. Kalau ia tidak bersungguh-sungguh, niscaya agamanya terlepas dari genggamannya. Ini adalah disebabkan suasana disekelilingnya tidak membantu untuk ia menunaikan kewajiban agamanya, bahkan apa yang ada disekelilingnya mendorong untuk membuat kemaksiatan dan perkara-perkara yang dapat meruntuhkan aqidah dan keimanan atau paling kurang menyebabkan kefasiqan. lni juga bermaksud, orang Islam terjepit dalam melaksanakan tuntutan agamanya di samping tidak mendapat kemudahan



23. GOLONGAN RUWAI BIDHAH

Daripada Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda. "Lagi akan datang kepada manusia tahun-tahun yang tandus (kemarau panjang). Dan pada waktu itu orang yang berdusta dikatakan benar dan orang yang benar dikatakan berdusta. Orang khianat akan disuruh memegang amanah dan orang yang amanah dikatakan pengkhianat. Dan yang berpeluang berucap hanyalah golongan "Ruwaibidhah"". Sahabat bertanya, "Apakah Ruwaibidhah itu hai Rasulullah?". Nabi saw. menjawab, "Orang yang kerdil dan sebenarnya hina dan tidak mengerti urusan orang ramai". (Hadits Riwayat Ibnu Majah)

Keterangan :
Zaman yang disebutkan tadi adalah zaman ketandusan. Tandus di segi material dan juga tandus di segi pemikiran. Orang yang benar akan diketepikan dan orang yang khianat serta fasiq akan disanjung dan dibesar-besarkan.

Orang yang benar tidak diberikan peluang untuk berucap dan berkata. Yang berpeluang berucap hanyalah pribadi-pribadi yang hina dan sebenarnya tidak tahu bagaimana untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat.



24. PEPERANGAN DEMI PEPERANGAN

Daripada Abu Hurairah r.a., bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, "Hari qiamat tidak akan terjadi sehingga melimpah ruah harta benda dan timbul fitnah (ujian kepada keimanan) dan banyak berlaku al-Harj". Sahabat bertanya, "Apakah al-Hajr itu hai Rasulallah"? Nabi saw. menjawab, "Peperangan demi peperangan demi peperangan".(Hadits Riwayat Ibnu Majah)

Keterangan :

Realitas dunia hari ini membuktikan kebenaran sabda junjungan kita Nabi saw. Harta benda melimpah ruah. Banyak alat-alat moden yang dihasilkan oleh teknologi Barat dan Timur sehingga bertambah banyak peralatan dan keperluan hidup. Maka oleh karena itu banyak orang yang berlomba-lomba untuk meraih keuntungan dalam membuat dan memperdagangkan alat-alat tersebut. Dan oleh karena masing-masing tamak dan rakus maka terjadilah perebutan yang berakibat berlakunya peperangan demi peperangan. 


Dari semasa ke semasa peperangan berkobar dengan tiada henti-hentinya. Padam di suatu tempat menyala pula ditempat yang lain. Satu sama lain saling cakar mencakari. Semakin maju teknologi, semakin tersiksa manusia karenanya. Sebenarnya teknologi tidaklah bercanggah dengan Islam, tetapi ia mestilah tunduk kepada etika kemanusiaan yang didukung oleh Islam itu sendiri. Sedangkan teknologi yang dirancang/diatur oleh dunia barat hari ini adalah berdasarkan kepada kepentingan pribadi dan mengikuti  hawa nafsu yang rakus sehingga teknologi itu digunakan untuk menghancurkan nilai-nilai kemanusian itu sendiri.

Nampaknya, begitulah keadaan yang berlaku dari umur dunia ini, sehinggalah sampailah ketitik akhirnya, yaitu qiamat.



25. MASA AKAN MENJADI SINGKAT

Daripada Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda; "Tidak akan terjadi qiamat sehingga masa menjadi singkat maka setahun dirasakan seperti sebulan dan sebulan dirasakan seperti seminggu dan seminggu dirasakan seperti sehari dan sehari dirasakan seperti satu jam dan satu jam dirasakan seperti satu petikan api". (Hadits Riwayat Tarmizi)

Keterangan :

Masa akan berlalu begitu cepat. Belum sempat berbuat sesuatu, tiba-tiba masa sudah terlalu larut, sehingga banyak perkara yang belum dapat diselesaikan. Kita seakan-akan sibuk, tetapi kita tidak faham apa yang disibukkan. Kita diburu masa dan ia berlalu dengan tiada ada perkara yang dapat kita selesaikan. Inilah yang dimaksudkan dengan singkatnya masa.

Menurut Irnam al-Karmani, yang dimaksudkan dengan singkatnya masa ini ialah dicabut keberkatan daripadanya. Memang benar apa yang dikatakan oleh Imam al-Karmani itu, dahulunya kita merasakan dalam sehari banyak perkara yang dapat kita laksanakan, tetapi sekarang dalam sehari yang sama hanya sedikit perkara-perkara yang dapat kita laksanakan. Ini adalah satu petanda hampirnya qiamat.



26. MUNCULNYA GALIAN-GALIAN BUMI

Daripada Ibnu umar r.a berkata: "Pada suatu masa dibawa ke hadapan Rasulullah saw. sepotong emas. Dan emas itu adalah emas zakat yang pertama sekali dikutip. Emas itu telah dibawa oleh Bani Sulaiman dari tempat tambang (galian) mereka. Maka sahabat berkata: "Hai RasuIullah! Emas ini adalah hasil dari galian kita". Lalu Nabi saw. menjawab, "Nanti kamu akan dapati banyak galian-galian, dan yang akan menguruskannya adalah orang-orang yang jahat". (Hadits Riwayat Baihaqi)

Keterangan :

Tepat sekali apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw. sejak limabelas abad yang lalu. Hari ini dunia Islam sangat kaya dengan galian bumi, seperti emas, perak, timah, minyak bumi dan lain-lain, tetapi yang menguruskan dan yang menguasainya adalah orang-orang yang bukan Islam. Ini adalah suatu realitas yang sangat jelas di mata kita dan merupakan salah satu di antara petanda hampirnya hari qiamat.

 

27. TANAH ARAB YANG TANDUS MENJADI LEMBAH YANG SUBUR

Daripada Abu Hurairah r.a. berkata: Bersabda Rasulullah saw.; "Tidak akan terjadi qiamat sehinggalah Tanah Arab (yang tandus itu) menjadi lembah yang subur dan dialiri sungai-sungai". (HR. Muslim)

Keterangan :

Sekarang kita telab mula menyaksikan kebenaran sabdaan junjungan kita ini. Kita banyak melihat tanah Arab yang dahulunya tandus dan kering kontang tetapi sekarang telah mulai menghijau dan ditumbuhi rumput-rumput dan pohon-pohon kayu. Contohnya : Padang Arafah yang ada di Makkah al-Mukarramah yang dahulunya hanya dikenali sebagai padang yang tandus dan tidak ada pohon kayu, sekarang ini Padang Arafah dipenuhi pohon-pohon kayu, sehingga kelihatan menghijau dan kita dapat berteduh di bawah naungannya.

Keadaan ini walaupun menyejukkan mata memandang namun ia mengurangkan gambaran suasana padang Mahsyar, tempat berhimpunnya seluruh makhluk pada hari qiamat nanti yang merupakan tujuan utama dan pelajaran penting yang diambil dari suasana wuquf jamaah Haji di Padang Arafah pada setiap 9 Zulhijjah tahun Hijriyah.

 

28. UJIAN DAHSYAT TERHADAP IMAN

Daripada Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah saw. bersabda; "Bersegeralah kamu beramal sebelum menemui fitnah (ujian berat terhadap iman) seumpama malam yang sangat gelap. Seseorang yang masih beriman di waktu pagi, kemudian pada waktu petang dia sudah menjadi kafir atau (wasangka Perawi Hadits) seseorang yang masih beriman di waktu petang, kemudian pada esok harinya, dia sudah menjadi kafir. Ia telah menjual agamanya dengan sedikit dari mata benda dunia. (Hadits Riwayat Muslim)

Keterangan :


Hadis ini menerangkan kepada kita betapa dahsyat dan hebatnya ujiaan terhadap iman seseorang diakhir zaman. Seseorang yang beriman di waktu pagi, tiba-tiba dia menjadi kafir diwaktu petang. Begitu pula dengan seseorang yang masih beriman di waktu petang, tiba-tiba pada esok paginya telah menjadi kafir. Begitu pantas dan cepat perubahan yang berlaku. Iman yang begitu mahal boleh gugur di dalam godaan satu malam atau satu hari sahaja, sehingga ramai orang yang menggadaikan imannya kerana hanya hendak mendapatkan sedikit dari harta benda dunia. Dunia lebih dicintai di sisi mereka daripada iman. Dan menurut riwayat Ibnu Majah, beliau menambahkan, "kecuali orang yang hatinya dihidupkan Allah swt. dengan ilmu".


Mudah-mudahan Allah swt. menjadikan kita di antara orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya, sehingga dengan itu Allah Swt. akan menyelamatkan iman kita dari ujian yang dahsyat ini.

 

29. KELEBIHAN IBADAT DI SAAT-SAAT HURU HARA

Daripada Ma’qil bin Yasar ra. berkata Rasulullah bersabda:" Beribadat di saat-saat huru hara (dunia kacau bilau) adalah seperti berhijrah kepadaku". (Hadits Riwayat Muslim)

Keterangan :

Orang yang mampu beribadat dan menunaikan kewajipan agamanya di saat-saat yang penuh dengan huru hara dan gangguan dari segenap penjuru, dan mampu mengingati Allah swt. di saat-saat orang lain lupa dan di sibukkan dengan perkara-perkara yang melalaikan. Mereka akan diberikan pahala seperti pahala hijrah yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin di zaman Rasulullah saw.

Mudah-mudahan kita termasuk di kalangan mereka yang mampu beribadat walaupun didalam keadaan dan suasana yang sangat menyibukkan dan mudah-mudahan kita mendapatkan pahala besar yang telah dijanjikan oleh Rasulullah saw. tadi.

 

30. PEPERANGAN DI KAWASAN SUNGAI FURAT (IRAQ) KARENA PEREBUTAN KEKAYAAN

Daripada Abu Hurairah r.a., bahawasanya Rasulullah saw. bersabda; 'Tidak terjadi hari qiamat sehingga sungai Furat (Sungai Euphrates yaitu sebuah sungai yang ada di lraq) menjadi surut airnya sehingga nampaklah sebuah gunung daripada emas. Banyak orang yang berperang untuk merebutkannya. Maka terbunuh sembilan puluh sembilan daripada seratus orang yang berperang. Dan masing-masing yang terlibat berkata, "mudah-mudahan akulah orang yang terselamat itu". Di dalam riwayat lain ada disebutkan; "Sudah dekat suata masa di mana sungai Furat akan menjadi surut airnya lalu nampaklah perbendaharaan daripada emas, maka barangsiapa yang hadir di situ janganlah ia mengambil sesuatu pun daripada harta itu". (Hadits Riwayat Bukhari-Muslim)

Keterangan :

Hadits ini jelas sekali menerangkan bahwa di kawasan Iraq dan disekitarnya akan berkobar peperangan yang berhubungan dari perebutan kekayaan yang ada di sana dan banyak yang korban dan masing-masing pihak bercita-cita seandainya merekalah yang selamat.



31. KETIADAAN IMAM UNTUK SEMBAHYANG BERJEMAAH

Daripada Salamah binti al-Hurr r.a. berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda; "Lagi akan datang suatu zaman, orang banyak berdiri tegak beberapa masa. Mereka tidak dapat memulakan sembahyang berjamaah karena tidak mendapatkan orang yang bisa menjadi imam". (Hadits Riwayat Ibnu Majah)

Keterangan :

Walau pun secara pastinya pada hari ini kita belum lagi sampai ke peringkat apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw. tadi, namun masyarakat kita sekarang ini sudah menuju kesana. Banyak kampung-karnpung yang tidak mempunyai imam yang benar-benar mampu melaksanakan peranan imam yang sebenarnya. Kelihatannya, masyarakat kita kekurangan kepada ilmu-ilmu syari'at. Mereka yang berilmu pula banyak yang tidak menghadiri sembahyang berjemaah, maka tinggallah orang-orang yang jahil. Maka apabila hal ini berkepanjangan, pasti pada suatu hari nanti akan sampai juga ke peringkat keadaan yang telah dinyatakan oleh Rasulullah saw tadi.

 

32. ULAMA TIDAK DIPEDULIKAN

Dari Sahl bin Saad as-Saaidi r.a. berkata: Rasulullah s.a.w bersabda; 'Ya Allah! Jangan kau temukan aku dan mudah-mudahan kamu (sahabat) tidak bertemu dengan suatu masa di mana para ulama sudah tidak diikut lagi, dan orang yang penyantun sudah tidak disegani lagi. Hati mereka seperti hati orang Ajam (pada fasiqnya), lidah mereka seperti lidah orang Arab (pada fasihnya)."(Hadits Riwayat Ahmad)

Keterangan :

Mungkin zaman sekarang ini sudah mendekati keadaan yang telah digambarkan oleh Rasulullah saw. ini. Masyarakat sudah agak jauh dari para ulama. Mereka takut mendekati para ulama, kerana kuatir perbuatan mereka akan ditegur. Orang tidak segan lagi membuat maksiat walau pun di hadapan orang yang tinggi akhlaknya. Terkadang, sengaja perkara maksiat itu dibuat di hadapan para ulama untuk menyatakan rasa ego dan sekaligus untuk menyinggung perasaan mereka. Golongan ini juga pandai berkata dan sering memutarbalikan kenyataan. Percakapan mereka begitu halus dan memikat orang lain pada hal hati mereka adalah hati harimau yang bersedia untuk menerkam dan memangsa musuhnya.



33. ISLAM NAMA SAJA

Daripada Ali bin Abi Thalib r.a. berkata: Telah bersabda Rasulullah saw.; "Sudah hampir sampai suatu masa di mana tidak tinggal lagi daripada Islam ini kecuali hanya namanya, dan tidak tinggal daripada Al-Quran itu kecuali hanya tulisannya. Masjid-masjid mereka tersergam indah, tetapi ia kosong daripada hidayah. Ulama mereka adalah sejahat-jahat makhluk yang ada di bawah kolong (naungan) langit. Dari mereka berpunca fitnah, dan kepada mereka fitnah ini akan kembali".(Hadits Riwayat al-Baihaqi)

Keterangan :

Kalau kita perhatikan dunia Islam pada hari ini, keadaannya tidak begitu jauh dari gambaran yang telah dinyatakan oleh Rasulullah saw. ini. Kalau belum sampaipun, itu sudah mendekati kesana. Ulama yang dimaksudkan dalam hadits ini ialah ulama su' yang menjual agama mereka dengan mata benda dunia, bukan ulama akhirat yang mewarisi tugas para Nabi dan yang meneruskan penyebaran dakwah dari masa ke semasa



34. AL QURAN AKAN HILANG DAN ILMU AKAN DIANGKAT

Daripada Huzaifah bin al-Yaman r.a. berkata: Rasulullah s.a.w bersabda; "Islam akan luntur (lusuh) seperti lusuhnya corak (warna-warni) pakaian (bila ia telah lama dipakai), sehingga (sampai suatu masa nanti) orang sudah tidak mengerti apa yang dimaksudkan dengan puasa, dan apa yang dimaksudkan dengan sembahyang dan apa yang dimaksudkan dengan nusuk (ibadat) dan apa yang dimaksudkan dengan sedekah. Dan al-Quran akan dihilangkan kesemuanya pada suatu malam sahaja, maka (pada esok harinya) tidak tinggal dipermukaan bumi daripadanya walau pun hanya satu ayat. Maka yang tinggal hanya beberapa kelompok daripada manusia, diantaranya orang-orang tua, laki-laki dan perempuan. Mereka hanya mampu berkata, "Kami sempat menemui nenek moyang kami memperkatakan kalimat "La ilaha illallah", lalu kami pun mengatakannya juga". Maka berkata Shilah (perawi hadis daripada Huzaifah), "Apa yang dapat dibuat oleh La ilaha illallah (apa gunanya La ilaha illallah) terhadap mereka, sedangkan mereka sudah tidak memahami apa yang dimaksudkan dengan sembahyang, puasa, nusuk, dan sedekah"? Maka Huzaifah memalingkan muka daripadanya (Shilah yang bertanya). Kemudian Shilah mengulangi pertanyaan itu tiga kali. Maka Huzaifah memalingkan mukanya pada setiap kali pertanyaan Shilah itu. Kemudian Shilah bertanya lagi sehingga akhirnya Huzaifah menjawab, "Kalimat itu dapat menyelamatkan mereka daripada api neraka" (Huzaifah memperkatakan jawaban itu tiga kali). (Hadits Riwayat Ibnu Majah)

 

35. LIMA BELAS MAKSIAT YANG AKAN MENURUNKAN BALA

Daripada Ali bin Abi Thalib r.a. Rasulullah saw. Bersabda: " Apabila umat ku telah membuat lima belas perkara, maka bala pasti akan turun kepada mereka yaitu :
1. Apabila harta negara hanya beredar pada orang-orang tertentu.
2. Apabila amanah dijadikan suatu sumber keuntungan.
3. Zakat dijadikan hutang.
4. Suami memperturutkan kehendak isteri.
5. Anak durhaka terhadap ibunya,
6. Sedangkan ia berbaik-baik dengan kawannya.
7. Ia suka menjauhkan diri dari ayahnya.
8. Suara sudah ditinggikan di dalam masjid.
9. Yang menjadi ketua satu kaum adalah orang yang terhina di antara mereka.
10.Seseorang dimuliakan karena ditakuti kejahatannya.
11.Khamar (arak) sudah diminum di merata tempat.
12.Kain sutera banyak dipakai (oleh kaum lelaki).
13.Para artis-artis disanjung-sanjung.
14.Musik banyak dimainkan.
15.Generasi akhir umat ini melaknat (menyalahkan) generasi pertama (sahabat). 


Maka pada ketika itu hendaklah mereka menanti angin merah atau gempa bumi atau pun mereka akan dirobah menjadi makhluk lain". (Hadits Riwayat Tarmizi)

Keterangan :

Dunia pada hari ini telah membuat segala apa yang telah disabdakan Rasulullah saw. ini, cuma mungkin belum sampai ke peringkat akhir.



36. LIMA MAKSIAT YANG DISEGERAKAN BALASANNYA

Daripada Ibnu umar r.a. berkata: Berhadap Rasulullah saw. kepada kami (pada suatu hari) kemudian beliau bersabda : "Wahai kaum Muhajirin, lima perkara kalau kamu telah dibalakan dengannya (kalau kamu telah mengerjakannya), maka tiada kebaikan lagi bagi kamu. Dan aku berlindung dengan Allah swt., semoga kamu tidak menemui masa itu. Perkara-perkara itu ialah :


1. Tiada terlahir (nampak) perzinaan pada suatu kaum sehingga mereka berani berterus terang melakukannya, kecuali mereka akan ditimpa penyakit Tha'un yang cepat merebak di kalangan mereka, dan mereka akan ditimpa penyakit-penyakit yang belum pernah menimpa umat-umat yang terdahulu.


2. Dan tiada mereka mengurangkan takaran dan timbangan, kecuali mereka akan dibalakan dengan kemarau dan susah mencari rezeki dan kezaliman dari kalangan pemimpin mereka.


3. Dan tiada menahan mereka akan zakat harta benda kecuali ditahannya untuk mereka air hujan dari langit. Jikalau tiada ada binatang (yang juga hidup diatas permukaan bumi ini) tentunya mereka tidak akan diberi hujan oleh Allah swt.


4. Dan tiada mereka mungkir akan janji Allah dan Rasulnya kecuali Allah akan menguasakan keatas mereka musuh mereka, maka musuh itu merampas sebagian daripada apa yang ada di tangan mereka.
 

5. Dan apabila pemimpin-pemimpin mereka tidak melaksanakan hukum Allah yang terkandung dalam al-Quran dan tidak mau menjadikannya sebagai pilihan, maka (di saat ini) Allah akan menjadikan peperangan di kalangan mereka sendiri ". (Hadits Riwayat Ibnu Majah)

Keterangan :

Hadits di atas menerangkan bahw:


1. Penyakit Thaun dan Aids adalah berhubungan dari banyak berlaku perzinaan.
2. Kesukaran mencari rezeki dan kezaliman pimpinan adalah berhubungan dari rakyat yang mengurangkan takaran dan timbangan.
3. Kemarau panjang adalah berhubungan dari tidak mengeluarkan zakat.
4. Kemampuan musuh mengambil sebahagian dari apa yang dimiliki oleh kaum Muslimin (sepeti hilangnya Tanah Palestina dari tangan kaum Muslimin) adalah berhubungan dari mereka mengkhianati janji-ianji mereka kepada Allah swt. Perang saudara yang berlaku di kalangan kaum Muslimin adalah berhubungan dari mengenepikan hukum hukum Allah swt dan tidak mau menjadikan Al Quran sebagai undang-undang di dalam kehidupan.

 

37. BILAKAH AKAN TERJADI KEHANCURAN

Daripada Abu Hurairah r.a. berkata: "Pada suatu masa ketika Nabi saw. sedang berada dalam suatu majlis dan sedang bercakap-cakap dengan orang yang hadir, tiba-tiba datang seorang A'rabi (Arab Badwi) dan terus bertanya kepada Rasulullah saw., "Bilakah akan terjadi hari qiamat?". Maka Nabi saw. pun meneruskan percakapannya. Maka sebahagian yang hadir berkata, "Beliau (Nabi) mendengar apa yang ditanyakan, tetapi pertanyaan itu tidak disukainya". Sementara yang lain pula berkata, "Bahkan beliau tidak mendengar pertanyaan itu". Sehingga apabila Nabi saw. selesai dari percakapannya beliau bersabda, "Di mana orang yang bertanya tentang hari qiamat tadi ?" Lalu Arab Badwi itu menyahut, "Ya! Saya hai Rasulullah". Maka Nabi saw. bersabda, "Apabila amanah telah disia-siakan maka tunggulah hari qiamat". Arab Badwi ini bertanya pula, "Apa yang dimaksudkan dengan mensia-siakan amanah itu"? Nabi saw. menjawab, "Apabila urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kedatangan hari qiamat". (Hadits Riwayat Bukhari)

Keterangan :

Pada hari ini banyak urusan telah diserahkan kepada yang bukan ahlinya, sedangkan orang yang layak untuk menjalankan urusan tersebut tidak diberi peluang yang sewajarnya. Ini bermakna saat kehancuran tidak lama lagi akan terjadi.

 

38. BERMEGAH-MEGAH DENGAN MASJID

Dari Anas bin Malik r.a. bahawasanya Rasulullah saw. bersabda: "Tidak berlaku (terjadi) hari qiamat sehingga umat ku bermegah-megah (dengan binaan) masjid".(Hadits Riwayat Abu Daud)

Keterangan :

Di antara tanda hampirnya hari qiamat, ialah umat Islam berbangga dan bermegah-megah dengan masjid yang mereka bina. Masing-masing negara berbangga dan merasa megah dengan bangunan masjid. Perhatian mereka hanya kepada keindahan masjid sahaja, tidak kepada pengisian masjid dengan ibadat dan shalat berjamaah. Banyak masjid-masjid yang indah, besar dan cantik, tetapi yang datang bersembahyang di dalamnya hanya segelintir manusia saja.

 

39. MENGGADAIKAN AGAMA KERANA DUNIA

Daripada Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. hersabda; "Akan timbul di akhir zaman orang-orang yang mencari keuntungan dunia dengan menjual agama. Mereka menunjukkan kepada orang lain pakaian yang dibuat darIpada kulit kambing (berpura-pura zuhud dari dunia) untuk mendapat simpati orang ramai, dan percakapan mereka lebih manis daripada gula. Padahal hati mereka adalah hati serigala (mempunyai tujuan-tujuan yang jahat). Allah swt. Berfirman kepada mereka, "Apakah kamu tertipu dengan kelembutan Ku?, Ataukah kamu terlampau berani berbohong kepada Ku?. Demi kebesaran Ku, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri, sehingga orang yang alim (cendikiawan) pun akan menjadi bingung (dengan sebab fitnah itu)". (Hadits Riwayat Tarmizi)

Keterangan :

Golongan yang dimaksudkan di dalam Hadits ini ialah orang-orang yang menjadikan agama sebagai alat untuk mendapat keuntungan dunia. Mereka rela menggadaikan agama untuk meraih keuntungan dunia. Dan apabila berlandaskan pada kepentingan dunia dengan hukum syara mereka berani mengubah hukum Allah dan memutarbalikkan kenyataan. Mereka juga pandai mengemukakan hujah-hujah yang menarik dan alasan-alasan yang memikat hati, tetapi sebenarnya hujah-hujah dan alasan tersebut hanya sernata-mata timbul dari kelicinan mereka memutarbalikkan kenyataan. Mereka menipu orang lain dan juga menipu diri mereka sendiri.


Mereka akan dilanda kekusutan pemikiran yang sangat tajam sehingga orang alim yang banyak pengalaman pun akan kehabisan akal dan buah fikiran. Mereka menghadapi masalah-masalah yang meruncing dan akan menemui jalan buntu dalam permasalahan yang dihadapi.



40. GOLONGAN YANG SELAMAT

Daripada 'Auf bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda; "Umat Yahudi telah berpecah-belah menjadi tujuh puluh satu golongan, maka hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga dan yang tujuh puluh lagi akan masuk neraka. Umat Nasrani telah berpecah-belah menjadi tujuh puIuh dua golongan, maka tujuh puluh satu golongan masuk neraka dan hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga. Demi Tuhan yang diri ku di dalam kekuasaannya, umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga dan tujuh puluh dua lagi akan masuk neraka. Sahabat bertanya, mana yang selamat"? Nabi saw. menjawab, "Mereka adalah jamaah". (Golongan Ahlus Sunnah Wal Jamaah). (Hadits Riwayat Ibnu Majah)

Keterangan :

Yang di maksudkan dengan jamaah yang selamat ini ialah golongan yang tetap berpegang teguh dengan al-Quran dan as-Sunnah dan juga dengan pendirian sahabat-sababat dan salafus-shaleh. ataupun yang diistilahkan oleh para ulama dengan golongan "Ahlus Sunnah wal Jamaah". Selain dari golongan ini adalah sesat dan akan menjadi penghuni neraka.



41. LAHIRNYA IMAM MAHDI ALLAHISSALAM

Daripada Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: "Dunia tidak akan hilang (qiamat) sehinggalah bangsa Arab akan dikuasai oleh seorang lelaki daripada keluarga ku (keturunan ku) yang namanya sama dengan namaku". (Hadits Riwayat Tarmizi)

Keterangan :

Hadis ini menerangkan kepada kita bahawasanya dunia ini tidak akan qiamat sehinggalah bangsa Arab dan juga bangsa Ajam dikuasai oleh seorang lelaki keturunan Rasulullah saw., iaitu Imam Mahdi. Ia akan melaksanakan keadilan di permukaan bumi ini dan akan diikuti oleh seluruh kaum muslimin. Ia akan memerintah selama tujuh tahun. Kemudian keluarlah Dajal dan turun pula Nabi Isa 'alaihis salam, dan Nabi Isalah yang akan membunuh Dajjal itu.

Menurut kebanyakan ulama, Imam Mahdi akan lahir disaat umat Islam berpecah-belah dan dimasa pemerintahannya semua umat Islam akan bersatu dan berjaya menundukkan seluruh bangsa yang ada di dunia ini dbawah kekuasaan Islam.



42. SEPULUH TANDA-TANDA KIAMAT YANG BESAR

Daripada Huzaifah bin Asid Al-Ghifari ra. berkata: "Datang kepada kami Rasulullah saw. dan kami pada waktu itu sedang berbincang-bincang. Lalu beliau bersabda: "Apa yang kamu perbincangkan?". Kami menjawab: "Kami sedang berbincang tentang hari qiamat". Lalu Nabi saw. bersabda: "Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya". Kemudian beliau menyebutkannya: "Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam alaihissalam, Ya’juj dan Ma'juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia kepada Padang Mahsyar mereka". (Hadits Riwayat Muslim)

Keterangan :

Sepuluh tanda-tanda qiamat yang disebutkan Rasulullah saw. dalam hadis ini adalah tanda-tanda qiamat yang besar-besar, akan terjadi di saat hampir tibanya hari qiamat. Sepuluh tanda itu ialah:

1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit yang seperti selsema di kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan semua orang kafir.
2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan meragut keimanan, hinggakan ramai orang yang akan terpedaya dengan seruannya.
3. Binatang besar yang keluar berhampiran Bukit Shafa di Mekah yang akan bercakap bahawa manusia tidak beriman lagi kepada Allah swt.
4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya. Maka pada saat itu Allah swt. tidak lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat daripada orang yang berdosa.
5. Turunnya Nabi Isa alaihissalam ke permukaan bumi ini. Beliau akan mendukung pemerintahan Imam Mahadi yang berdaulat pada masa itu dan beliau akan mematahkan segala salib yang dibuat oleb orang-orang Kristian dan beliau juga yang akan membunuh Dajjal.
6. Keluarnya bangsa Ya'juj dan Ma'juj yang akan membuat kerosakan dipermukaan bumi ini, iaitu apabila mereka berjaya menghancurkan dinding yang dibuat dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Zul Qarnain bersama dengan pembantu-pembantunya pada zaman dahulu.
7. Gempa bumi di Timur.
8. Gempa bumi di Barat.
9. Gempa bumi di Semenanjung Arab.
10.Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar. Api itu akan bermula dari arah negeri Yaman.

Mengikut pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari beliau mengatakan : "Apa yang dikatakan pendapat yang terpilih dari himpunan hadits-hadits Rasulullah Saw. bahwa keluarnya Dajjal adalah yang mendahului segala petanda-petanda besar yang mengakibatkan perubahan besar yang berlaku dipermukaan bumi ini. Keadaan itu akan disudahi dengan kematian Nabi Isa alaihissalam (setelah beliau turun dari langit). Kemudian terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya adalah permulaan tanda-tanda qiamat yang besar yang akan merusakkan sistem alam cakrawala yang mana kejadian ini akan disudahi dengan terjadinya peristiwa qiamat yang dahsyat itu. Barangkali keluarnya binatang yang disebutkan itu adalah terjadi di hari yang matahari pada waktu itu terbit dari tempat tenggelamnya".


Setelah kita membaca hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yg menggambarkan kepada kita peristiwa-peristiwa akhir zaman, dapatlah kita mengambil beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Hendaklah kita senantiasa bermuhasabah (membuat perhitungan diri) dan membuat penelitian terhadap diri kita masing-masing untuk meningkatkan amalan yang sudah ada dan menjauhkan segala perkara-perkara yang tidak baik. Kita hendaklah menjauhkan diri dari golongan sesat yang sifat-sifatnya telah diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di dalam hadits-hadits yang telah kita sebutkan.

2. Hendaklah kita berpegang teguh kepada aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah, aqidah yang telah menjadi pegangan para sahabat, tabi'in dan para ulama, baik salaf maupun khalaf yang datang silih berganti dari zaman ke zaman karena golongan ini saja yang akan selamat dan akan memasuki sorga. Golongan yang lain dari mereka akan menjadi penghuni Neraka.

3. Hendaklah kita berusaha mencari ilmu pengetahuan agama, terutama ilmu-ilmu yang di istilahkan oleh para ulama' sebagai "Ilmu Fardhu 'Ain" kemudian disusul dengan "Ilmu Fardhu Kifayah". Setiap hari, kita sediakan waktu khusus untuk belajar ilmu syariat, terutama dari ulama shaleh yang mewarisi tugas para Anbiya Alaihimussalam. Cari dan tuntutlah ilmu sebelum diangkat (dihilangkan) oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dari permukaan bumi.

4. Hendaklah kita berusaha membersihkan hati dari sifat-sifat kotor dan senantiasa bermujahadah untuk menghilangkan sifat-sifat tercela seperti "hubbud Dunia" (cinta kepada dunia) dan "takut mati" yang menjadi sebab segala kelemahan kaum Muslimin dan sebab kemenangan musuh terhadap kita. Untuk tujuan ini kita hendaklah mempelajari dan mendalami Ilmu Akhlak (Ilmu Tasauf) serta menghayatinya di dalam kehidupan kita.

5. Hendaklah kita berhati-hati di dalam mencari nafkah kehidupan supaya kita terhindar dari sumber-sumber yang tidak diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hendaklah kita menjauhkan diri dari harta-harta yang haram dan jangan melakukan kezaliman apapun terhadap hak milik orang lain karena tubuh yang tumbuh dari makanan yang haram pasti akan dibakar api neraka.

6. Hendaklah kita memperhatikan masalah pendidikan keluarga, anak isteri dan famili kita. Dan hendaklah kita memberikan waktu untuk mentarbiyah (mendidik) mereka dan berusaha supaya mereka dapat mengikuti ajaran yang telah diberikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Jika kita tidak berbuat demikian, besar kemungkinan kita akan menjadi binasa dan terjerumus ke dalam jurang kemaksiatan, yaitu apabila kita terpaksa memperturutkan kemauan mereka yang tidak jarang berlawanan dengan kehendak agama.

7. Hendaklah kita memberikan waktu yang cukup setiap hari untuk membaca Al-Qur'anul Karim. Bacalah Al-Qur'an sebelum diangkat dari permukaan bumi. Hendaklah kita membacanya dengan baik, serta berusaha memahami kandungannya. Ia adalah teman kita di malam yang sunyi dan wirid yang dibaca ketika manusia sedang sibuk dengan berbagai urusan di waktu sore dan di waktu mereka nyenyak tidur di tengah malam.

8. Hendaklah kita memberikan sebagian dari rezeki yang dikaruniakan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kita untuk diberikan kepada keluarga kita yang memerlukannya dan orang lain yang kurang berkemampuan, karena sedekah itu adalah sebagian dari bekal kita menjalani negeri akhirat yang sangat jauh dan sulit itu. Semoga apa yang kita korbankan itu akan menjadi hitungan dalam suratan kebaikan di akhirat kelak.

9. Hendaklah kita memahami Islam ini dengan bentuknya yang "Syumul" yang melengkapi seluruh aspek kehidupan. Dengan itu kita hendaklah mengikuti dan melaksanakan ajaran Islam di dalam semua lapangan kehidupan. Islam ketika berada di masjid, Islam ketika berada di tengah masyarakat, Islam ketika benegara dan Islam di dalam semua lapangan kehidupan.

10. Yang terakhir, hendaklah kita·hidup untuk agama yang kita cintai ini. Kita menjadikan Islam sebagai pilihan dan berjuang untuk menyiarkannya. Kita hendaklah memberi pengorbanan sewajarnya untuk Islam di samping berusaha·dengan gigih memperjuangkan nya. Kita hendaklah juga berhati-hati terhadap apa yang direncanakan oleh musuh-musuh Islam, apakah dari golongan Yahudi atau pun dari golongan Nashrani dan dari golongan yang lain-lain. Dengan itu kita akan dapat memelihara diri dari perangkap yang mereka pasang untuk menghancurkan umat I s l a m. Inilah sepuluh intisari yang dapat saya tuliskan di sini yang merupakan sebagian dari mutiara-mutiara yang terkandung di dalam hadits-hadits yang telah kita sebutkan.

Ya Allah,...mudah-mudahan kita mendapat keberkatan darinya dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa melimpahkan kepada kita, rahmat-Nya dan ampunan-Nya bagi segala dosa dan kesalahan.

Wallahu a’lam bishshawab

Wa akhiru da’wana anil-hamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin.

Wa billaahi taufiq walhidayah tsummaassalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakatuh.

Tidak ada komentar