Apakah Selama 40 Hari Arwah Orang Meninggal Masih Ada Di Sekitar Kita?
Pada kesempatan ini saya ingin menjawab pertanyaan seorang teman yang kerabatnya meninggal dunia beberapa hari yang lalu. Dia menceritakan bahwa beberapa hari yang lalu, keluarganya ada yang mendengar suara-suara aneh dirumah. Kemudian menurut orang-orang tua ditempatnya, itu adalah arwah si mati yang masih berada dirumah. Kononnya arwah orang yang meninggal masih berada dirumah selama 40 hari setelah kematiannya.
Hal seperti ini memang sudah tertanam di benak kita sejak turun temurun dan bahkan sudah ada yang menjadi sebuah keyakinan orang muslim. Masalah inilah yang akan saya angkat agar tidak lagi terjadi salah kaprah dalam pandangan umat islam.
Orang yang sudah meninggal, maka terputuslah segala urusan duniawi-nya kecuali 3 hal yaitu :
1. Amal Jariyah
2. Ilmu yang bermanfaat
3. Doa dari anak yang shaleh
Dalam hal ini tidak ada Nash yang menyatakan bahwa orang yang telah meninggal maka arwahnya masih berada di dunia selama 40 hari. (baca sebelumnya disini)
Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah menyebutkan daiam bukunya, al-Ruh, bahwa ada beberapa pendapat tentang keberadaan ruh/arwah setelah meninggal hingga hari kiamat. Dari sekian banyak pendapat yang ada, tidak satu pun yang menerangkan bahwa ada ruh yang bergentayangan. Ruh orang-orang beriman berada dialam barzakh yang luas, yang di dalamnya ada ketenteraman dan rezeki serta kenikmatan, sedangkan ruh orang-orang kafir berada di barzakh yang sempit, yang di dalamnya hanya ada kesusahan dan siksa.
Allah SWT berfirman : "Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai hari mereka dibangkitkan." (QS. Al-Mukminun : 100).
Kematian yang merupakan perpisahan antara ruh dari jasadnya pasti akan menemui setiap makhluk-Nya yang berjiwa. Tidak seorang pun mampu menghindar atau lari darinya walau hanya sekedar meminta untuk ditunda sesaat saja.
Kematian merupakan perpindahan dari alam dunia menuju alam akherat, sebagaimana diriwayatkan bahwa Utsman bin Affan apabila berdiri dihadapan sebuah kuburan maka ia pun menangis hingga membasahi jenggotnya. Dia ditanya,”Apabila engkau diingatkan tentang surga dan neraka engkau tidak menangis akan tetapi engkau menangis karena (kuburan) ini.” Dia pun menjawab,’Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda,’Sesungguhnya kuburan adalah tempat pertama dari tempat-tempat akherat. Apabila dia selamat darinya maka keadaan setelahnya akan lebih mudah baginya. Dan apabila dia tidak selamat darinya maka keadaan setelahnya akan lebih berat darinya.” (HR. Tirmidzi)
Didalam hadits lainyang diriwayatkan dari al Barro bin ‘Azib bahwasanya Rasulullah saw bersabda,”Berlindunglah kalian kepada Allah dari adzab kubur—beliau menyebutkan 2 atau 3 kali—kemudian berkata,’Sesungguhnya seorang hamba yang beriman apabila akan berakhir (hidupnya) di dunia dan akan mengawali akheratnya maka turunlah para malaikat dari langit dengan berwajah putih seperti matahari dengan membawa kain kafan dan wewangian dari surga dan mereka duduk disisinya sejauh mata memandang.
Kemudian datanglah malaikat maut dan duduk disebelah kepalanya dengan mengatakan,”Wahai jiwa yang tenang keluarlah menuju ampunan dari Allah dan keredhoan-Nya.’ Beliau saw bersabda,’Maka keluarlah ruhnya seperti tetesan air dari bibir orang yang sedang minum maka dia (malaikat maut) pun mengambilnya. Dan tatkala dia mengambilnya maka para malaikat (yang lain) tidaklah membiarkannya berada ditangannya walau hanya sesaat sehingga mereka mengambilnya dan menaruhnya diatas kafan yang terdapat wewangian hingga keluar darinya bau semerbak kesturi yang membuat wangi permukaan bumi.’ Beliau saw berkata,’Mereka kemudian naik (ke langit) dengan membawa (ruh) orang itu dan tidaklah mereka melewati para malaikat kecuali mereka bertanya,’Ruh yang baik siapa ini?’ Mereka menjawab,’Fulan bin Fulan, dengan menyebutkan nama terbaik yang dimilikinya di dunia’ sehingga mereka berhenti di langit dunia. Mereka pun meminta agar dibukakan (pintu) baginya maka dibukalah (pintu itu) bagi mereka dan mereka berpindahlah ke langit berikutnya sehingga sampai ke langit ketujuh dan Allah mengatakan,’Tulislah kitab hamba-Ku ini di ‘illiyyin dan kembalikanlah ke bumi, sesungghnya darinyalah Aku ciptakan mereka dan kepadanyalah Aku mengembalikan mereka dan darinya pula Aku mengeluarkan mereka sekali lagi.’
Beliau saw bersabda,’Dan ruh itu pun dikembalikan ke jasadnya. Kemudian datanglah dua malaikat yang mendudukannya dan bertanya kepadanya,’Siapa Tuhanmu?’ dia pun menjawab,’Tuhanku Allah.’ Keduanya bertanya lagi,’Apa agamamu?’ dia menjawab,’Agamaku Islam.’ Keduanya bertanya,’Siapa lelaki yang diutus kepada kalian ini?’ dia menjawab,’Dia adalah Rasulullah saw.’ Keduanya bertanya lagi,’Apa ilmumu?’ dia menjawab,’Aku membaca Al Qur’an, Kitab Allah, aku mengimaninya dan membenarkannya.’
Terdengarlah suara yang memanggil dari langit,’Karena kebenaran hamba-Ku maka hamparkanlah (suatu hamparan) dari surga, pakaikanlah dengan pakaian dari surga, bukakanlah baginya sebuah pintu menuju surga.’ Beliau saw bersabda,’maka terciumlah wanginya serta dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang.’ Beliau bersabda,’Datanglah seorang laki-laki berwajah tampan, berbaju indah dengan baunya yang wangi mengatakan,’Bahagialah engkau di hari yang engkau telah dijanjikan.’ Orang (yang beriman) itu mengatakan,’Siapa angkau? Wajahmu penuh dengan kebaikan’ dia menjawab,’Aku adalah amal shalehmu.’ Orang itu mengatakan,’Wahai Allah, segerakanlah kiamat sehingga aku kembali kepada kularga dan hartaku.’
Beliau saw bersabda,’Sesungguhnya seorang hamba yang kafir apabila akan berakhir (hidupnya) di dunia akan akan mengawali akheratnya maka turunlah para malaikat dari langit yang berwajah hitam dengan membawa kain dan merekapun duduk disisinya sejauh mata memandang kemudian datang malaikat maut dan duduk disebelah kepalanya dengan mengatakan,’Wahai jiwa yang buruk, keluarlah menuju amarah dan murka Allah.’
Beliau saw bersabda,’maka dipisahkanlah ruh dari jasadnya seperti duri yang dicabut dari kain yang basah kemudian malaikat (maut) pun mengambilnya dan tatkala malaikat maut mengambilnya maka mereka (malaikat lain) tidaklah membiarkannya berada di tangannya walau sesaat sehingga meletakkannya dikain itu dan dibawanya dengan bau bangkai busuk yang meyebar di permukaan bumi. Mereka pun membawanya dan tidaklah mereka melintasi malaikat kecuali mereka bertanya,’Ruh buruk milik siapa ini?’ mereka menjawa,’Fulan bin Fulan dengan menyebutkan nama yang paling buruknya di dunia.’
Kemudian mereka sampai di langit dunia dan meminta untuk dibukakan (pintu) baginya maka tidaklah dibukakan baginya kemudian Rasulullah saw membaca firman-Nya,”Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga hingga unta masuk ke lobang jarum.” Kemudian Allah berkata,’Tulislah kitabnya di sijjin di bumi yang paling rendah maka ruhnya dilemparkan dengan satu lemparan. Kemudian beliau saw membaca,”Dan barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka dia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar burung, atau diterbangkan ke tempat yang jauh.’
Ruhnya pun dikembalikan ke jasadnya dan datanglah dua malaikat mendudukannya seraya bertanya,”Siapa Tuhanmu?’ maka dia menjawab,’a..a… aku tidak tahu.’ Keduanya bertanya.’Apa agamamu?’ dia menjawab,’a…a…aku tidak tahu.’ Keduanya bertanya,’Siapa laki-laki yang diutus kepadamu ini?’ dia menjawab,’a…a…aku tidak tahu.’ Maka terdengar seruan dari langit.’ Karena pendustaan (nya) maka hamparkanlah (suatu hamparann) dari neraka dan bukakan baginya suatu pintu munuju neraka dan terasalah panas serta angin panasnya bagi orang itu dan dia pun dihimpit oleh kuburnya sehingga hancur tulang-tulangnya.
Datanglah seorang laki-laki yang berwajah buruk dengan pakaian yang bau busuk dan mengatakan,”Bergembiralah kamu dihari yang buruk bagimu yang telah dijanjikan ini.’ Orang itu berkata,’Siapa kamu dengan wajahmu yang penuh dengan kajahatan.’ Dia menjawab,’Aku adalah amal burukmu.’ Orang itu pun berkata,’Wahai Allah janganlah engkau adakan kiamat.” (HR. Ahmad)
Didalam hadits tersebut dijelaskan bahwa setiap manusia yang menemui kematian maka ruhnya akan diawa ke langit untuk kemudian dia mengetahui di mana tempat nya kelak apakah di surga atau di neraka dan setelah itu dirinya akan dikembalikan ke bumi untuk dipertemukan kembali dengan jasadnya di kuburnya. Untuk kemudian mereka akan mengalami fitnah kubur berupa pertanyaan yang berujung kepada nikmat atau adzab kubur di alam barzakh hingga hari kiamat.
Hadits tersebut yang mengisahkan proses perjalanan ruh sejak dicabut dari jasad oleh malaikat, kemudian ruh tersebut dibawa kelangit sebelum dikembalikan lagi ke dalam jasadnya yang berada di alam barzakh (kubur) untuk menerima pertanyaan dari malaikat dan mendapatkan kepastian dimana tempat ia akan menunggu datangnya hari kiamat, apakah di alam barzakh yang penuh kenikmatan atau alam barzakh yang penuh siksa sesuai dengan amal dan perbuatannya selama hidup. Mereka baru dibangkitkan kembali saat datangnya hari kiamat kelak.
Jadi intinya, tidak pernah ada orang yang telah meninggal maka ruh/arwahnya masih berada disekitar rumah sampai 40 hari. Karena setelah seseorang meninggal, maka ia akan berada di alam barzakh bukan lagi di alam dunia (Berbeda dimensi). Kepercayaan seperti ini sangat bertentengan dengan ajaran islam dan harus kita koreksi mulai dari sekarang.
Lalu Siapa Biang Kerok Dari Gangguan Yang Mengatasnamakan Orang Yang Telah Meninggal?!
Setan, iblis dan jin kafir memang pekerjaannya menjauhkan manusia dari cahaya Allah SWT. Merekalah yang berusaha menggoyahkan keyakinan dan keimanan manusia yang mempercayai hal-hal semacam ini dalam bentuk yang nyata baik itu secara visual maupun audio (suara-suara).
Orang yang percaya dengan adanya arwah orang meninggal masih dirumah selama 40 hari, maka semakin yakinlah mereka dengan apa yang mereka alami sedangkan apa yang mereka yakini adalah ulah jin, setan dan iblis yang menjerumuskan mereka ke jalan yang sesat.
Update : Berhubung ada yang mengatakan posting saya ini ngawur karena hal seperti ini katanya tidak cukup dengan berlandaskan Al-Qur'an dan Hadist saja. Dan yang bersangkutan menyakini bahwa orang yang matinya tidak wajar seperti dibunuh atau bunuh diri, maka arwahnya akan kembali ketempat kejadian.
Untuk masalah semacam ini saya ingin tahu, atas dasar apa orang tersebut punya keyakinan seperti itu?.
Lalu untuk mendalami permaslahan ini saya akan mengajak anda untuk sedikit menggunakan logika.
Pertama, dalam Islam kita mengetahui bahwa setelah jasad dimakamkan, dan rombongan pengantar meninggalkan makam tersebut, maka si mati akan didatangi oleh malaikat untuk menanyakan perihal keimanan orang yang wafat tersebut. Jika seandainya amal ibadah si mati ini baik maka akan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan malaikat dan ia akan dibawa kesuatu tempat yang indah dialam barzah.
Kedua, apabila amal ibadah si mati ternyata buruk dan tidak mampu menjawab pertanyaan yang dajukan malaikat, maka si mati ini akan mendapatkan azab kubur yang pedih.
Jadi pertanyaan nya, jika saja arwah orang yang telah meninggal, baik secara wajar maupun tidak wajar masih bergentayangan di dunia, lalu siapakah yang berada di alam barzah yang indah karna amal ibadahnya baik? dan siapakah yang mendapatkan siksa kubur jika si mati tersebut memiliki amal ibadah yang buruk?
Menurut beberapa ulama, ada waktu-waktu tertentu dimana arwah keluarga yang telah meninggal bisa pulang kerumahnya, ada yang menyebutkan setiap malam Nifsu Sya'ban dan selama bulan Ramadhan.
Tetapi selama ini saya belum pernah mendengar ada yang mengatakan bahwa arwah tersebut masih berada dirumahnya selama 40 hari kematiannya, dan bahkan ada arwah yang bergentayangan karena matinya yang tidak wajar.
Jadi, tugas kita sebagai yang hidup adalah mendoakan keuarga yang telah meninggal, agar terlepas dari siksa kubur dan ditempatkan ditempat yang layak di alam barzah sana. Bukan mendoakan karena arwahnya yang masih bergentayangan karena mati yang tidak wajar
Hal seperti ini memang sudah tertanam di benak kita sejak turun temurun dan bahkan sudah ada yang menjadi sebuah keyakinan orang muslim. Masalah inilah yang akan saya angkat agar tidak lagi terjadi salah kaprah dalam pandangan umat islam.
Orang yang sudah meninggal, maka terputuslah segala urusan duniawi-nya kecuali 3 hal yaitu :
1. Amal Jariyah
2. Ilmu yang bermanfaat
3. Doa dari anak yang shaleh
Dalam hal ini tidak ada Nash yang menyatakan bahwa orang yang telah meninggal maka arwahnya masih berada di dunia selama 40 hari. (baca sebelumnya disini)
Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah menyebutkan daiam bukunya, al-Ruh, bahwa ada beberapa pendapat tentang keberadaan ruh/arwah setelah meninggal hingga hari kiamat. Dari sekian banyak pendapat yang ada, tidak satu pun yang menerangkan bahwa ada ruh yang bergentayangan. Ruh orang-orang beriman berada dialam barzakh yang luas, yang di dalamnya ada ketenteraman dan rezeki serta kenikmatan, sedangkan ruh orang-orang kafir berada di barzakh yang sempit, yang di dalamnya hanya ada kesusahan dan siksa.
Allah SWT berfirman : "Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai hari mereka dibangkitkan." (QS. Al-Mukminun : 100).
Kematian yang merupakan perpisahan antara ruh dari jasadnya pasti akan menemui setiap makhluk-Nya yang berjiwa. Tidak seorang pun mampu menghindar atau lari darinya walau hanya sekedar meminta untuk ditunda sesaat saja.
Kematian merupakan perpindahan dari alam dunia menuju alam akherat, sebagaimana diriwayatkan bahwa Utsman bin Affan apabila berdiri dihadapan sebuah kuburan maka ia pun menangis hingga membasahi jenggotnya. Dia ditanya,”Apabila engkau diingatkan tentang surga dan neraka engkau tidak menangis akan tetapi engkau menangis karena (kuburan) ini.” Dia pun menjawab,’Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda,’Sesungguhnya kuburan adalah tempat pertama dari tempat-tempat akherat. Apabila dia selamat darinya maka keadaan setelahnya akan lebih mudah baginya. Dan apabila dia tidak selamat darinya maka keadaan setelahnya akan lebih berat darinya.” (HR. Tirmidzi)
Didalam hadits lainyang diriwayatkan dari al Barro bin ‘Azib bahwasanya Rasulullah saw bersabda,”Berlindunglah kalian kepada Allah dari adzab kubur—beliau menyebutkan 2 atau 3 kali—kemudian berkata,’Sesungguhnya seorang hamba yang beriman apabila akan berakhir (hidupnya) di dunia dan akan mengawali akheratnya maka turunlah para malaikat dari langit dengan berwajah putih seperti matahari dengan membawa kain kafan dan wewangian dari surga dan mereka duduk disisinya sejauh mata memandang.
Kemudian datanglah malaikat maut dan duduk disebelah kepalanya dengan mengatakan,”Wahai jiwa yang tenang keluarlah menuju ampunan dari Allah dan keredhoan-Nya.’ Beliau saw bersabda,’Maka keluarlah ruhnya seperti tetesan air dari bibir orang yang sedang minum maka dia (malaikat maut) pun mengambilnya. Dan tatkala dia mengambilnya maka para malaikat (yang lain) tidaklah membiarkannya berada ditangannya walau hanya sesaat sehingga mereka mengambilnya dan menaruhnya diatas kafan yang terdapat wewangian hingga keluar darinya bau semerbak kesturi yang membuat wangi permukaan bumi.’ Beliau saw berkata,’Mereka kemudian naik (ke langit) dengan membawa (ruh) orang itu dan tidaklah mereka melewati para malaikat kecuali mereka bertanya,’Ruh yang baik siapa ini?’ Mereka menjawab,’Fulan bin Fulan, dengan menyebutkan nama terbaik yang dimilikinya di dunia’ sehingga mereka berhenti di langit dunia. Mereka pun meminta agar dibukakan (pintu) baginya maka dibukalah (pintu itu) bagi mereka dan mereka berpindahlah ke langit berikutnya sehingga sampai ke langit ketujuh dan Allah mengatakan,’Tulislah kitab hamba-Ku ini di ‘illiyyin dan kembalikanlah ke bumi, sesungghnya darinyalah Aku ciptakan mereka dan kepadanyalah Aku mengembalikan mereka dan darinya pula Aku mengeluarkan mereka sekali lagi.’
Beliau saw bersabda,’Dan ruh itu pun dikembalikan ke jasadnya. Kemudian datanglah dua malaikat yang mendudukannya dan bertanya kepadanya,’Siapa Tuhanmu?’ dia pun menjawab,’Tuhanku Allah.’ Keduanya bertanya lagi,’Apa agamamu?’ dia menjawab,’Agamaku Islam.’ Keduanya bertanya,’Siapa lelaki yang diutus kepada kalian ini?’ dia menjawab,’Dia adalah Rasulullah saw.’ Keduanya bertanya lagi,’Apa ilmumu?’ dia menjawab,’Aku membaca Al Qur’an, Kitab Allah, aku mengimaninya dan membenarkannya.’
Terdengarlah suara yang memanggil dari langit,’Karena kebenaran hamba-Ku maka hamparkanlah (suatu hamparan) dari surga, pakaikanlah dengan pakaian dari surga, bukakanlah baginya sebuah pintu menuju surga.’ Beliau saw bersabda,’maka terciumlah wanginya serta dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang.’ Beliau bersabda,’Datanglah seorang laki-laki berwajah tampan, berbaju indah dengan baunya yang wangi mengatakan,’Bahagialah engkau di hari yang engkau telah dijanjikan.’ Orang (yang beriman) itu mengatakan,’Siapa angkau? Wajahmu penuh dengan kebaikan’ dia menjawab,’Aku adalah amal shalehmu.’ Orang itu mengatakan,’Wahai Allah, segerakanlah kiamat sehingga aku kembali kepada kularga dan hartaku.’
Beliau saw bersabda,’Sesungguhnya seorang hamba yang kafir apabila akan berakhir (hidupnya) di dunia akan akan mengawali akheratnya maka turunlah para malaikat dari langit yang berwajah hitam dengan membawa kain dan merekapun duduk disisinya sejauh mata memandang kemudian datang malaikat maut dan duduk disebelah kepalanya dengan mengatakan,’Wahai jiwa yang buruk, keluarlah menuju amarah dan murka Allah.’
Beliau saw bersabda,’maka dipisahkanlah ruh dari jasadnya seperti duri yang dicabut dari kain yang basah kemudian malaikat (maut) pun mengambilnya dan tatkala malaikat maut mengambilnya maka mereka (malaikat lain) tidaklah membiarkannya berada di tangannya walau sesaat sehingga meletakkannya dikain itu dan dibawanya dengan bau bangkai busuk yang meyebar di permukaan bumi. Mereka pun membawanya dan tidaklah mereka melintasi malaikat kecuali mereka bertanya,’Ruh buruk milik siapa ini?’ mereka menjawa,’Fulan bin Fulan dengan menyebutkan nama yang paling buruknya di dunia.’
Kemudian mereka sampai di langit dunia dan meminta untuk dibukakan (pintu) baginya maka tidaklah dibukakan baginya kemudian Rasulullah saw membaca firman-Nya,”Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga hingga unta masuk ke lobang jarum.” Kemudian Allah berkata,’Tulislah kitabnya di sijjin di bumi yang paling rendah maka ruhnya dilemparkan dengan satu lemparan. Kemudian beliau saw membaca,”Dan barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka dia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar burung, atau diterbangkan ke tempat yang jauh.’
Ruhnya pun dikembalikan ke jasadnya dan datanglah dua malaikat mendudukannya seraya bertanya,”Siapa Tuhanmu?’ maka dia menjawab,’a..a… aku tidak tahu.’ Keduanya bertanya.’Apa agamamu?’ dia menjawab,’a…a…aku tidak tahu.’ Keduanya bertanya,’Siapa laki-laki yang diutus kepadamu ini?’ dia menjawab,’a…a…aku tidak tahu.’ Maka terdengar seruan dari langit.’ Karena pendustaan (nya) maka hamparkanlah (suatu hamparann) dari neraka dan bukakan baginya suatu pintu munuju neraka dan terasalah panas serta angin panasnya bagi orang itu dan dia pun dihimpit oleh kuburnya sehingga hancur tulang-tulangnya.
Datanglah seorang laki-laki yang berwajah buruk dengan pakaian yang bau busuk dan mengatakan,”Bergembiralah kamu dihari yang buruk bagimu yang telah dijanjikan ini.’ Orang itu berkata,’Siapa kamu dengan wajahmu yang penuh dengan kajahatan.’ Dia menjawab,’Aku adalah amal burukmu.’ Orang itu pun berkata,’Wahai Allah janganlah engkau adakan kiamat.” (HR. Ahmad)
Didalam hadits tersebut dijelaskan bahwa setiap manusia yang menemui kematian maka ruhnya akan diawa ke langit untuk kemudian dia mengetahui di mana tempat nya kelak apakah di surga atau di neraka dan setelah itu dirinya akan dikembalikan ke bumi untuk dipertemukan kembali dengan jasadnya di kuburnya. Untuk kemudian mereka akan mengalami fitnah kubur berupa pertanyaan yang berujung kepada nikmat atau adzab kubur di alam barzakh hingga hari kiamat.
Hadits tersebut yang mengisahkan proses perjalanan ruh sejak dicabut dari jasad oleh malaikat, kemudian ruh tersebut dibawa kelangit sebelum dikembalikan lagi ke dalam jasadnya yang berada di alam barzakh (kubur) untuk menerima pertanyaan dari malaikat dan mendapatkan kepastian dimana tempat ia akan menunggu datangnya hari kiamat, apakah di alam barzakh yang penuh kenikmatan atau alam barzakh yang penuh siksa sesuai dengan amal dan perbuatannya selama hidup. Mereka baru dibangkitkan kembali saat datangnya hari kiamat kelak.
Jadi intinya, tidak pernah ada orang yang telah meninggal maka ruh/arwahnya masih berada disekitar rumah sampai 40 hari. Karena setelah seseorang meninggal, maka ia akan berada di alam barzakh bukan lagi di alam dunia (Berbeda dimensi). Kepercayaan seperti ini sangat bertentengan dengan ajaran islam dan harus kita koreksi mulai dari sekarang.
Lalu Siapa Biang Kerok Dari Gangguan Yang Mengatasnamakan Orang Yang Telah Meninggal?!
Setan, iblis dan jin kafir memang pekerjaannya menjauhkan manusia dari cahaya Allah SWT. Merekalah yang berusaha menggoyahkan keyakinan dan keimanan manusia yang mempercayai hal-hal semacam ini dalam bentuk yang nyata baik itu secara visual maupun audio (suara-suara).
Orang yang percaya dengan adanya arwah orang meninggal masih dirumah selama 40 hari, maka semakin yakinlah mereka dengan apa yang mereka alami sedangkan apa yang mereka yakini adalah ulah jin, setan dan iblis yang menjerumuskan mereka ke jalan yang sesat.
Update : Berhubung ada yang mengatakan posting saya ini ngawur karena hal seperti ini katanya tidak cukup dengan berlandaskan Al-Qur'an dan Hadist saja. Dan yang bersangkutan menyakini bahwa orang yang matinya tidak wajar seperti dibunuh atau bunuh diri, maka arwahnya akan kembali ketempat kejadian.
Untuk masalah semacam ini saya ingin tahu, atas dasar apa orang tersebut punya keyakinan seperti itu?.
Lalu untuk mendalami permaslahan ini saya akan mengajak anda untuk sedikit menggunakan logika.
Pertama, dalam Islam kita mengetahui bahwa setelah jasad dimakamkan, dan rombongan pengantar meninggalkan makam tersebut, maka si mati akan didatangi oleh malaikat untuk menanyakan perihal keimanan orang yang wafat tersebut. Jika seandainya amal ibadah si mati ini baik maka akan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan malaikat dan ia akan dibawa kesuatu tempat yang indah dialam barzah.
Kedua, apabila amal ibadah si mati ternyata buruk dan tidak mampu menjawab pertanyaan yang dajukan malaikat, maka si mati ini akan mendapatkan azab kubur yang pedih.
Jadi pertanyaan nya, jika saja arwah orang yang telah meninggal, baik secara wajar maupun tidak wajar masih bergentayangan di dunia, lalu siapakah yang berada di alam barzah yang indah karna amal ibadahnya baik? dan siapakah yang mendapatkan siksa kubur jika si mati tersebut memiliki amal ibadah yang buruk?
Menurut beberapa ulama, ada waktu-waktu tertentu dimana arwah keluarga yang telah meninggal bisa pulang kerumahnya, ada yang menyebutkan setiap malam Nifsu Sya'ban dan selama bulan Ramadhan.
Tetapi selama ini saya belum pernah mendengar ada yang mengatakan bahwa arwah tersebut masih berada dirumahnya selama 40 hari kematiannya, dan bahkan ada arwah yang bergentayangan karena matinya yang tidak wajar.
Jadi, tugas kita sebagai yang hidup adalah mendoakan keuarga yang telah meninggal, agar terlepas dari siksa kubur dan ditempatkan ditempat yang layak di alam barzah sana. Bukan mendoakan karena arwahnya yang masih bergentayangan karena mati yang tidak wajar
Post a Comment