Ada Dimana Alam Barzakh Itu?
Pertanyaan: Menurut beberapa dalil menyatakan bahwa ‘alam Barzakh itu terletak di bawah tanah bumi ini, tepatnya di bawah tanah kuburan si mayit tersebut?
Dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, Nabi Muhammad SAW berjalan melalui dua buah kuburan, lalu beliau SAW bersabda: “Sesungguhnya orang yang ada di dalam kuburan ini disiksa, tetapi bukan disiksa karena mengerjakan dosa besar. Adapun yang seorang dari keduanya itu tidak beristinja dengan sebersih-bersihnya dari kencingnya, sedangkan yang lain ini suka berjalan dengan menyampaikan kata-kata yang berupa Adu Domba”. Kemudian beliau SAW mengambil setangkai pelepah kurma yang masih basah, lalu membelahnya menjadi dua bagian, kemudian setiap belahan tadi dipancangkan pada setiap kubur (yakni masing-masing dari dua buah kubur itu diberi separuh belahannya). Para shahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan ini?” Beliau SAW bersabda: “Mudah-mudahan keduanya diringankan selama dua belahan itu belum kering?”. (Hadits Shahih Riwayat Bukhari – Muslim).
Terlebihnya ada kata Arab yang bernama Barzakh, dan Barzakh itu terjemahannya adalah tembok kukuh yang merupakan dinding pembatas.
Dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, Nabi Muhammad SAW berjalan melalui dua buah kuburan, lalu beliau SAW bersabda: “Sesungguhnya orang yang ada di dalam kuburan ini disiksa, tetapi bukan disiksa karena mengerjakan dosa besar. Adapun yang seorang dari keduanya itu tidak beristinja dengan sebersih-bersihnya dari kencingnya, sedangkan yang lain ini suka berjalan dengan menyampaikan kata-kata yang berupa Adu Domba”. Kemudian beliau SAW mengambil setangkai pelepah kurma yang masih basah, lalu membelahnya menjadi dua bagian, kemudian setiap belahan tadi dipancangkan pada setiap kubur (yakni masing-masing dari dua buah kubur itu diberi separuh belahannya). Para shahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan ini?” Beliau SAW bersabda: “Mudah-mudahan keduanya diringankan selama dua belahan itu belum kering?”. (Hadits Shahih Riwayat Bukhari – Muslim).
Terlebihnya ada kata Arab yang bernama Barzakh, dan Barzakh itu terjemahannya adalah tembok kukuh yang merupakan dinding pembatas.
Kalau memang benar demikian, berarti benar bahwa tempat ‘alam Barzakh itu berada di bawah tanah permukaan bumi ini, dan mungkin tanah dan kafan atau peti mati adalah simbol Barzakh yang merupakan sebagai dinding pembatas agar manusia tidak bisa bergerak bebas!
Atau perhatikanlah situs Wikipedia mengenai ‘alam Barzakh:
http://id.wikipedia.org/wiki/Barzakh
http://en.wikipedia.org/wiki/Barzakh
Tetapi kalau memang benar bahwa ‘alam Barzakh itu terletak di bawah tanah permukaan bumi ini, lantas bagaimana kabarnya dengan orang-orang yang mayatnya: dibuang kelaut, dibakar, dijadikan mumi, contohnya mayat Fir’aun yang mayatnya tidak dikuburkan?
Boleh jadi, misalkan ‘alam Barzakh itu berada di bawah tanah permukaan bumi ini, yakni tepatnya di bawah tanah kuburan si orang mati tersebut. Namun bagaimanakah dengan hadits shahih yang menegaskan bahwa barzakh itu terletak di langit dunya (langit yang ke satu)?
”...Setelah itu dibawalah Rasulullah SAW ke langit Dunya (yakni langit yang ke satu). Kemudian malaikat Jibril meminta izin kepada penjaga pintu langit dunya agar pintu langit dibukakan olehnya. Maka terbukalah pintu langit. Kemudian Rasulullah SAW bertemu dengan seorang laki-laki yang sedang duduk dan ada pula orang-orang (bayang-bayang hitam) yang berkumpul di situ, dan orang yang sedang duduk tersebut adalah nabi Adam AS dan orang (bayang-bayang hitam) yang sedang berkumpul di sebelah kanan nabi Adam AS sambil keadaan berbahagia adalah para ruh anak Adam yang akan masuk ke jannah, sedangkan yang di sebelah kiri nabi Adam AS sambil keadaan menangis adalah para ruh anak Adam yang akan masuk ke neraka … “. (Hadits Shahih Riwayat Bukhari: 3094; dan Riwayat Muslim: 237; dan Musnad Ahmad: 20211; dan Musnad Ahmad: 20326).
Jadi menurut hadits tersebut, ketika Rasulullah SAW bermi’raj ke atas langit, di langit yang ke satu, Beliau SAW bertemu dengan arwah nabi Adam AS, dan bertemu pula dengan arwah orang mati. Jadi kalau begitu, arwah orang mati itu berada di langit yang ke satu???
.Jawaban: Ada banyak pandangan ulama tentang masalah ini, diantaranya:
BENARKAH LOKASI ‘ALAM BARZAKH ITU TERLETAK DI DALAM TANAH KUBURAN?
– Pendapat pertama:
Ruh orang-orang beriman sama dengan ruh para Nabi atau syuhada, ditempatkan di dalam syurga. Adapun ruh-ruh orang kafir ditempatkan di dalam neraka. Ini adalah pendapat Abu Hurairah, Ibnu Umar, Imam Ahmad, Imam Syafi’i dan Ibnu Katsir (Lihat; Tafsir Ibnu Katsir, surah Al-Baqarah, ayat 154).
– Pendapat kedua:
Ruh-ruh orang beriman berada di langit yang ke tujuh di tempat bernama ‘Illiyyiin, sedangkan ruh-ruh orang kafir berada di lapisan bumi yang ke tujuh di tempat bernama Sijjin (penjara). Ini adalah pendapat Kaab dan Syeikh Abu Bakar al-Jazairi.
– Pendapat ketiga:
Ruh-ruh orang beriman akan berada di halaman kubur masing-masing di mana kubur-kubur mereka dilapangkan oleh Allah, kecuali ruh orang-orang yang mati syahid yang ditempatkan di dalam syurga. Adapun ruh-ruh orang kafir, ia ditahan/dipenjara di bawah lapisan bumi yang ke tujuh. Ini adalah pendapat sekumpulan ulama. Pendapat inilah yang dinyatakan oleh Imam al-Baijuri dalam kitabnya Syarah Jauharah at-Tauhid sebagai shohih. Menurut Imam Mujahid; ruh menetap di dalam kubur hingga seminggu saja dari hari ia dikuburkan, kemudian ditempatkan di tempat yang lain.
– Pendapat keempat:
Ruh berada di suatu tempat di mana ia berada ketika jasadnya belum diciptakan. Ini adalah pendapat Ibnu Hazm.
– Pendapat kelima:
Ruh orang beriman berada di alam barzakh di bumi di mana ia bebas dapat pergi ke mana-mana menurut kehendaknya. Ini adalah pendapat Salman al-Farisi dan Imam Malik.
Perbedaan pendapat di atas adalah karena adanya perbedaan dalil yang menjadi rujukan masing-masing. Karena itu Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya Ar-Ruh, setelah beliau membentang pendapat-pendapat yang berbeda tadi, beliau membuat ulasan bahwasanya ruh-ruh di alam barzakh berbeda-beda tempat dan tingkatnya mengikut kedudukan masing-masing di sisi Allah;
1. Ada ruh yang ditempatkan di ‘Illiyyin pada daerah yang paling tinggi yaitu ruh para Nabi,
2. Ada ruh yang ditempatkan di dalam syurga seperti ruh para Syuhada,
3. Ada ruh yang ditempatkan di pintu syurga,
4. Ada ruh yang ditempatkan di bumi,
5. Ada ruh yang berada di lapisan terbawah dari bumi,
6. Ada ruh yang berenang dalam lautan darah (sebagaimana dilihat oleh Nabi saw dalam peristiwa Isra’ dan Mi’raj).
Kesimpulannya, ruh-ruh tidak berada di satu tempat. Sebagai menegaskan pandangan beliau, Imam Ibnul Qayyim menjelaskan:
“Jka kita analisis serta hayati hadits-hadits atau riwayat tersebut, maka kita akan menyimpulkan bahwa tidak ada dalil-dalil shahih yang saling bertentangan antara satu sama lain. Inilah hujjah yang benar dan dapat dijadikan pegangan”. .
Hubungan ruh dengan jasad
Ruh-ruh selepas mati walaupun berada di tempat yang jauh (di syurga, di langit dan sebagainya mengikut pendapat-pendapat tadi), namun ia masih mempunyai hubungan secara langsung dengan kuburnya yang mengandungi jasadnya. Dengan adanya hubungan itu, ruh akan membalas salam orang yang datang berziarah ke kuburnya dan tidaklah mustahil bagi ruh itu untuk kembali ke jasadnya dalam waktu yang amat pantas dari tempat tinggalnya dengan izin Allah (itulah sebabnya pada beberapa kasus ada orang yang bisa bangkit kembali dari kematian, padahal ia sudah divonis meninggal secara medis, wallahu a’lam). Dalam hadis Rasulullah saw bersabda:
“Tidak ada seorang pun yang melalui kubur saudaranya yang muslim yang dikenalinya di dunia, lalu ia memberi salam kepadanya melainkan akan dikembalikan ruh kepadanya sehingga ia dapat menjawab salam”.
Begitu juga dengan adanya hubungan itu, jasad akan turut merasakan nikmat atau azab yang dikenakan terhadap ruh di alam barzakh.
Kesimpulannya: di alam barzakh sekalipun ruh dengan jasad terpisah, namun hubungan antara keduanya masih ada.
Wallahu A’lam Bishowab
==================
Rujukan:
1] Ar-Ruh, Ibnul-Qayyim al-Jauziyyah.
2] Tafsir Ibnu Katsir, surah Al-Baqarah, ayat 154.
3] Aqidah al-Muslim, Syeikh Abu Bakar al-Jazairi.
4] Syarh Jauharah at-Tauhid, Imam al-Baijuri.
Lalu saat kita tidur ruh jg keluar.tapi buktinya org tdur masih tetap hidup saat ruh keluar. Lalu yg disiksa itu sebnrnya apa? Ruh atau jasad?
BalasHapus