Bukti Matematika : Bukti Tuhan Itu Satu
Bukti bahwa tuhan itu satu : tidak atheis, tidak beranak dan diperanakan dan apalagi konsep trinitas (Tuhan Allah, Tuhan Bapak dan Tuhan Anak)
Tahukah sahabat apa hukum yang utama itu? Hukum yang utama adalah :
Satu = 0
Satu = 1
0 = A l l a h
1 = Ruang
Jadi Tiada Tuhan Selain Allah ===> Tiada Ruang selain ada Allah. Allah seluas ruang dan waktu.
Perhatikanlah gambar dibawah ini :
dst...-3, -2, -1 , 0 , 1, 2, 3...dst
1111 merupakan kumpulan dari 1000 + 100 + 10 + 1
1000 merupakan jumlah 1 + 1 + 1 sampai berjumlah 1000
100 merupakan jumlah 1 + 1 + 1 sampai berjumlah 100
Dari paparan diatas jangan diartikan bahwa angka 1000 itu terdiri dari 1 angka 1 dan 3 angka 0. Jadi angka 0 itu bisa mempengaruhi dan tidak bisa dipengaruhi. Dan sekali lagi bahwa angka 0 merupakan satu-satunya angka yang bebas.
Jika seandainya hukum yang utama bukan “TUHAN ITU SATU” berarti konsep bahwa Tuhan itu sebagai angka 0 bisa merusak tatanan matematis yang bisa membuat perhitungan kacau dan hancur.
Tahukah sahabat apa hukum yang utama itu? Hukum yang utama adalah :
- ISLAM : Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa (QS. Al-Iklhas : 1)
- NASRANI : Jawab Yesus kepadanya, ‘Hukum yang utama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita adalah Tuhan yang Esa’… ” (Injil – Markus 12: 29)
- YAHUDI : “Dengarlah hai Israel : Tuhan kita adalah Tuhan yang satu”. (Ulangan 6:4)
- HINDU : “Ekam evadvitiyam” (Dia satu satunya tanpa ada duanya) (Chandogya Upanishad 6:2:1)
- NASRANI : Jawab Yesus kepadanya, ‘Hukum yang utama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita adalah Tuhan yang Esa’… ” (Injil – Markus 12: 29)
- YAHUDI : “Dengarlah hai Israel : Tuhan kita adalah Tuhan yang satu”. (Ulangan 6:4)
- HINDU : “Ekam evadvitiyam” (Dia satu satunya tanpa ada duanya) (Chandogya Upanishad 6:2:1)
Mengapa hukum yang utama adalah bahwa Tuhan itu 1. Untuk mengerti maksud ini maka akan kita misalkan bahwa Tuhan itu berhubungan dengan angka NOL (0). Angka 0 merupakan angka yang ditemukan dalam beberapa abad lalu. Setelah ada angka 0 angka berkembang menjadi 10 dan seterusnya.
Angka 0 merupakan angka istimewa karena dengan angka 0 itulah maka manusia bisa membuat komputer dan pergi ke antariksa. Keistimewaan angka 0 adalah sebagai berikut.
Dalam paparan ini kita akan menggunakan angka 0 dan 1 karena memang angka itu sebenarnya cuma diwakili sama 0 dan 1 seperti halnya bilangan Binner.
Satu ya satu, yang kalau disimbolkan menjadi (1). Kapankah angka 1 mulai digunakan. Siapakah yang menggunakan angka 1 pertama kali?. Apakah Adam, Hawa, Malaikat atau yang lain?. Tentu kita tidak tahu.
Jika tidak ada benda bagaimana manusia membuat pikiran tentang satu?. Maksudnya begini, jika anda melihat seekor sapi anda akan memahami sebagai 1 ekor. Jika anda melihat sebuat kursi maka anda akan memahami 1 buah kursi. Tetapi jika tidak ada Sapi, Kursi dan benda lainnya bagaimana anda memahami satu?. Anggaplah alam semesta ini tidak ada bulan, bintang, manusia dll, bagaimana kita menganalogikakan sebuah kata satu jika hanya ada yang kosong gak ada isinya?.
Sebenarnya angka itu hanya ada 2 yaitu Nol (0) dan satu (1). Sedangkan angka 2,3,4,5,6,7,8,9 dan lainnya itu angka simbol.
Siapa satu disini sebenarnya?. Nol bisa disebut 1 dan Satu juga bisa disebut 1. Untuk menjawabnya ada baiknya kita membahas hubungan antara ruang dan Tuhan. Manakah yang lebih dulu ada, apakah ruang atau Tuhan. Berhubung Tuhan itu pencipta segala sesuatu maka lebih dulu Tuhan. Jika lebih dulu Tuhan lalu Tuhan ada dimana?. Apa Tuhan ada didalam zat padat (karena gak ada ruang)?. Berhubung angka Nol dan 1 itu angka sejati maka lebih baik jika aku katakan Tuhan dan ruang itu satu kesatuan. Ruang selalu ada dimana ada Tuhan. Jadi Ruang itu bagian dari Tuhan, itulah mengapa Allah Maha Tahu terhadap ciptaanNYA, karena layaknya gelombang frekuensi, ruh kita ini dan ruh Allah sebenarnya dekat sekali. Gelombang ruh Allah meradar gelombang ruh kita.
[QS 50:16] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.
Kembali kemasalah awal sebenarnya di dunia ini hanya ada angka 1. Angka satu bisa merujuk pada Nol dan Satu.
Angka 0 merupakan angka istimewa karena dengan angka 0 itulah maka manusia bisa membuat komputer dan pergi ke antariksa. Keistimewaan angka 0 adalah sebagai berikut.
Dalam paparan ini kita akan menggunakan angka 0 dan 1 karena memang angka itu sebenarnya cuma diwakili sama 0 dan 1 seperti halnya bilangan Binner.
Satu ya satu, yang kalau disimbolkan menjadi (1). Kapankah angka 1 mulai digunakan. Siapakah yang menggunakan angka 1 pertama kali?. Apakah Adam, Hawa, Malaikat atau yang lain?. Tentu kita tidak tahu.
Jika tidak ada benda bagaimana manusia membuat pikiran tentang satu?. Maksudnya begini, jika anda melihat seekor sapi anda akan memahami sebagai 1 ekor. Jika anda melihat sebuat kursi maka anda akan memahami 1 buah kursi. Tetapi jika tidak ada Sapi, Kursi dan benda lainnya bagaimana anda memahami satu?. Anggaplah alam semesta ini tidak ada bulan, bintang, manusia dll, bagaimana kita menganalogikakan sebuah kata satu jika hanya ada yang kosong gak ada isinya?.
Sebenarnya angka itu hanya ada 2 yaitu Nol (0) dan satu (1). Sedangkan angka 2,3,4,5,6,7,8,9 dan lainnya itu angka simbol.
Siapa satu disini sebenarnya?. Nol bisa disebut 1 dan Satu juga bisa disebut 1. Untuk menjawabnya ada baiknya kita membahas hubungan antara ruang dan Tuhan. Manakah yang lebih dulu ada, apakah ruang atau Tuhan. Berhubung Tuhan itu pencipta segala sesuatu maka lebih dulu Tuhan. Jika lebih dulu Tuhan lalu Tuhan ada dimana?. Apa Tuhan ada didalam zat padat (karena gak ada ruang)?. Berhubung angka Nol dan 1 itu angka sejati maka lebih baik jika aku katakan Tuhan dan ruang itu satu kesatuan. Ruang selalu ada dimana ada Tuhan. Jadi Ruang itu bagian dari Tuhan, itulah mengapa Allah Maha Tahu terhadap ciptaanNYA, karena layaknya gelombang frekuensi, ruh kita ini dan ruh Allah sebenarnya dekat sekali. Gelombang ruh Allah meradar gelombang ruh kita.
[QS 50:16] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.
Kembali kemasalah awal sebenarnya di dunia ini hanya ada angka 1. Angka satu bisa merujuk pada Nol dan Satu.
Satu = 0
Satu = 1
0 = A l l a h
1 = Ruang
Jadi Tiada Tuhan Selain Allah ===> Tiada Ruang selain ada Allah. Allah seluas ruang dan waktu.
Perhatikanlah gambar dibawah ini :
Perhatikanlah gambar diatas. Dapat anda lihat adanya deret angka. Berapakah batas akhir deret angka?. Kita tidak tahu. Deret angka itu sebagai penunjuk jarak ruang yang tak terbatas. Kita tidak tahu berapa akhir dari suatu angka. Begitu pula dengan akhir jarak suatu ruang, hanya Allah yang tahu. Jika anda bisa mencari titik tengah antara sebelah barat dan timur disitulah kemungkinan singgasana "A r s y -A l l a h".
=======
Tiada T u h a n selain A l l a h
=======
Tiada dicipta selain Pencipta
=======
Tiada Tuhan selain Tuhan yang sejati
=======
TIADA 1 SELAIN ADA 0
=======
Tiada dicipta selain Pencipta
=======
Tiada Tuhan selain Tuhan yang sejati
=======
TIADA 1 SELAIN ADA 0
dst...-3, -2, -1 , 0 , 1, 2, 3...dst
=======
Nol (0) merupakan angka bebas, bukan hasil turunan. Bukan hasil pembagian, perkalian atau penjumlahan. Sedangkan angka 1,2,3 dan lainnya bisa hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
0 bukan hasil pengurangan ===> 1 - 1 atau 2 - 2 dan sejenisnya. Jika 1 dikurangi 1 (1 - 1) tentu secara umum seharusnya hasilnya Nol ( ). Jadi mengindikasikan bahwa angka 0 itu memang angka spesial.
Dan seharusnya simbol angka NOL itu tidak dipakai untuk menunjukkan angka puluhan, ratusan atau ribuan dan seterusnya. Mungkin lebih baik jika simbol itu diganti dengan bentuk segi 4 atau lainnya misalnya huruf Q. Jika simbol angka NOL itu seperti huruf o (0), maka sebaiknya angka 10 ditulis bukan dalam bentuk 1 dan 0, karena seolah-olah angka 0 itu tidak berdiri sendiri. Mungkin lebih baik ditulis 1 dan Q, jadi 10 = 1Q==>100 = 1QQ ==> 1000 = 1QQQ.
Karena 100 merupakan penjumlahah 1 +1 +1 sampai berjumlah 100, dimana sebenarnya angka 0 tidak ikut didalamnya.
Mungkin dari kita bertanya jika ada yang dicipta berarti ada yang mencipta, lalu siapakah yang menciptakan Allah?. Tentu jika ini dijawab tidak akan ada ujung. Jawaban yang tepat memang “Tuhan tiada beranak dan diperanakkan”<==>Tuhan tidak diciptakan<==>Tuhan=0.
0 x 1 = 0
0 : 1 = 0
1 : 0 = mustahil
0 – 1 = -1
0 + 1 = 1
0 = Tuhan
1 = Makhluk
Dari hasil olah data diatas tampak bahwa angka 0 itu angka yang bisa mempengaruhi angka 1 tapi tidak bisa dipengaruhi. Anda bisa saja mengganti angka 1 menjadi 2,3,4 atau angka lainnya. Tetap saja angka 0 bisa mempengaruhi tapi tidak bisa dipengaruhi.
Jadi benar bahwa hukum yang utama adalah bahwa Tuhan itu 1 dimana angka 0 juga hanya 1 angka. Anda bisa melihat perumpamaannya dibawah ini :
(tak terhingga)...-3,-2,-1, 0, 1, 2, 3...(tak terhingga)
0 bukan hasil pengurangan ===> 1 - 1 atau 2 - 2 dan sejenisnya. Jika 1 dikurangi 1 (1 - 1) tentu secara umum seharusnya hasilnya Nol ( ). Jadi mengindikasikan bahwa angka 0 itu memang angka spesial.
Dan seharusnya simbol angka NOL itu tidak dipakai untuk menunjukkan angka puluhan, ratusan atau ribuan dan seterusnya. Mungkin lebih baik jika simbol itu diganti dengan bentuk segi 4 atau lainnya misalnya huruf Q. Jika simbol angka NOL itu seperti huruf o (0), maka sebaiknya angka 10 ditulis bukan dalam bentuk 1 dan 0, karena seolah-olah angka 0 itu tidak berdiri sendiri. Mungkin lebih baik ditulis 1 dan Q, jadi 10 = 1Q==>100 = 1QQ ==> 1000 = 1QQQ.
Karena 100 merupakan penjumlahah 1 +1 +1 sampai berjumlah 100, dimana sebenarnya angka 0 tidak ikut didalamnya.
Mungkin dari kita bertanya jika ada yang dicipta berarti ada yang mencipta, lalu siapakah yang menciptakan Allah?. Tentu jika ini dijawab tidak akan ada ujung. Jawaban yang tepat memang “Tuhan tiada beranak dan diperanakkan”<==>Tuhan tidak diciptakan<==>Tuhan=0.
0 x 1 = 0
0 : 1 = 0
1 : 0 = mustahil
0 – 1 = -1
0 + 1 = 1
0 = Tuhan
1 = Makhluk
Dari hasil olah data diatas tampak bahwa angka 0 itu angka yang bisa mempengaruhi angka 1 tapi tidak bisa dipengaruhi. Anda bisa saja mengganti angka 1 menjadi 2,3,4 atau angka lainnya. Tetap saja angka 0 bisa mempengaruhi tapi tidak bisa dipengaruhi.
Jadi benar bahwa hukum yang utama adalah bahwa Tuhan itu 1 dimana angka 0 juga hanya 1 angka. Anda bisa melihat perumpamaannya dibawah ini :
(tak terhingga)...-3,-2,-1, 0, 1, 2, 3...(tak terhingga)
1111 merupakan kumpulan dari 1000 + 100 + 10 + 1
1000 merupakan jumlah 1 + 1 + 1 sampai berjumlah 1000
100 merupakan jumlah 1 + 1 + 1 sampai berjumlah 100
10 merupakan jumlah 1 + 1 + 1 sampai berjumlah 10
Dari paparan diatas jangan diartikan bahwa angka 1000 itu terdiri dari 1 angka 1 dan 3 angka 0. Jadi angka 0 itu bisa mempengaruhi dan tidak bisa dipengaruhi. Dan sekali lagi bahwa angka 0 merupakan satu-satunya angka yang bebas.
Jika seandainya hukum yang utama bukan “TUHAN ITU SATU” berarti konsep bahwa Tuhan itu sebagai angka 0 bisa merusak tatanan matematis yang bisa membuat perhitungan kacau dan hancur.
Post a Comment