Berbisnis dengan Allah untuk keuntungan yang berlipat ganda

 Bismillahirrohmaanirrohiim.

- Al Quran Surat Ash Shaff ayat 10-14 (61:10-14) : 

"Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan (bisnis) yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?

(yaitu) Kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad (berupaya) di jalan Allah (amar ma’ruf nahi munkar menegakkan kebaikan dan mencegah kejahatan) dengan harta dan jiwamu.

Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.

Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah (surga) yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn (surga tertinggi) . Itulah keberuntungan yang besar.

Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya) dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.

Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana ‘Isa Ibnu Maryam (Yesus anak Maria) telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?"

Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.

- Al Quran Surat Al Baqarah ayat 261 (2:261)  :

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir (1) benih yang menumbuhkan tujuh (7) bulir, pada tiap-tiap bulir seratus (100) biji.

Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

- Dari Ibnu Abbas rodhiyollohu ‘anhu dari Rosulullah sholollohu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda menyampaikan apa yang diterimanya dari Tuhannya Allah ‘azza wa jalla. Beliau berfirman, “Sesungguhnya Allah mencatat semua amal kebaikan dan keburukan”.

Kemudian Beliau menjelaskan :

“Maka barang siapa telah berniat untuk berbuat suatu kebaikan, tetapi tidak melakukannya, maka Allah mencatatnya sebagai satu amal kebaikan.

Jika ia berniat baik lalu ia melakukannya, maka Allah mencatatnya berupa sepuluh (10) kebaikan sampai tujuh ratus (700) kali lipat, bahkan masih dilipatgandakan lagi.

- Dan barang siapa berniat melakukan amal keburukan namun tidak melakukannya, Allah akan mencatatnya sebagai amal kebaikan yang utuh, dan bila ia berniat dan melakukannya, maka Allah mencatatnya sebagai satu (1) amal keburukan.” (HR. Bukhori dan Muslim dalam kedua kitab Shahih-nya dengan redaksi tersebut dan juga adalah hadits ketigapuluh tujuh dari Kitab Hadits Arba’in an Nawawi)

- Bersabdalah Rosululoh shollollohu 'alaihi wasallam :
“Tiap muslim wajib bershodaqoh (bersedekah).”
Para sahabat bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?"
Nabi Muhammad ‘alaihi wasallam  menjawab, "Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu bershodaqoh."
Mereka bertanya lagi. “Bagaimana kalau dia tidak mampu?"
Nabi
Muhammad ‘alaihi wasallam menjawab, "Menolong orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya"
Mereka bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?"
Nabi 
Muhammad‘ alaihi wasallam  menjawab, "Menyuruh berbuat ma'ruf (yang baik).“
Mereka bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?"
Nabi
Muhammad ‘alaihi wasallam  menjawab, "Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah shodaqoh." (HR. Bukhari dan Muslim)

- Dari Abu Hurairah rodhiallohu ‘anhu dia berkata, bahwa Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

- “Setiap ruas tulang manusia harus disedekahi setiap hari selagi matahari masih terbit. Mendamaikan dua orang (yang berselisih) adalah sedekah, menolong orang hingga ia dapat naik kendaraan atau mengangkatkan barang bawaan ke atas kendaraannya merupakan sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, setiap langkah kaki yang engkau ayunkan menuju ke masjid adalah sedekah dan menyingkirkan aral (rintangan, ranting, paku, kayu, atau sesuatu yang mengganggu) dari jalan juga merupakan sedekah.”. (HR. Bukhari dan Muslim dan juga adalah hadits kedua puluh enam dari Kitab Hadits Arba’in an Nawawi)

- "Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu shodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan) yang mendoakannya." (HR. Muslim)

- "Allah Tabaraka wata‘aala berfirman (di dalam hadits Qudsi): "Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu." (HR. Muslim)

- "Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad di jalan Allah dan ibarat orang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa yang tidak pernah berbuka." (HR. Bukhari)

Rosululloh sholollohu ‘alaihi wasallam bersabda:

- "Barangsiapa mengajarkan suatu ilmu, maka dia mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya, tidak mengurangi dari pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun." (HR. Ibnu Majah).

- Dari 'Aisyah rodhiyollohu 'anha  beliau berkata, bahwa Rosululloh sholollohu ‘alaihi wasallam bersabda : "Orang yang mengajarkan kebaikan dimintakan ampunan oleh segala sesuatu, sampai ikan-ikan yang ada di dalam lautan." (HR. Al Bazzar).

- Rosululloh sholollohu ‘alaihi wasallam bersabda : "Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk (kebajikan), maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala-pahala orang yang mengikutinya, hal itu tidak mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa menyeru kepada kesesatan, maka dia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, hal itu tidak mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun." (HR. Muslim)

- Dari Ibnu Abbas rodhiyollohu ‘anhu bahwa Rosulullah sholollohu ‘alaihi wasallam bersabda : "Sesungguhnya Allah mengampuni beberapa perilaku umatku, yakni (karena) keliru, lupa dan terpaksa." (Hadits Hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Baihaqi, dan lain-lain dan juga adalah hadits ketiga puluh sembilan dari Kitab Hadits Arba’in an Nawawi)

- Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdirrahman Mu’adz bin Jabal rodhiyollohu ‘anhu, bahwa Rosululloh sholollohu ‘alaihi wasallam pernah bersabda : “Bertakwalah kamu kepada Allah di mana pun kamu berada, iringilah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya dan pergaulilah semua manusia dengan budi pekerti yang baik.” (HR Tirmidzi.  Ia berkata, “Hadits ini hasan. Dalam naskah lainnya dikatakan, hadits ini hasan shohih dan juga adalah hadits kedelapan belas dari Kitab Hadits Arba’in an Nawawi)

- Seorang sahabat bertanya kepada Rosululloh sholollohu ‘alaihi wasallam, "Shodaqoh yang bagaimana yang paling besar pahalanya?" Rosululloh sholollohu ‘alaihi wasallam menjawab, "Saat kamu bersodaqoh hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat tetapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga rohmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian." (HR. Bukhari)

- "Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain. (HR. Ahmad) ===> Sejalan dengan QS Ash Shaff tentang “berbisnis dengan Allah”.

"Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (shodaqoh) sebutir kurma." (Mutafaq'alaih)

- Rosululloh sholollohu ‘alaihi wasallam bersabda : "Tidaklah seorang Muslim menanam tanaman, kecuali apa yang dimakan dari tanaman tersebut merupakan sedekahnya (orang yang menanam). Dan apa yang dicuri dari tanaman tersebut merupakan sedekahnya. Dan apa yang dimakan oleh binatang buas dari tanaman tersebut merupakan sedekahnya. Dan apa yang dimakan oleh seekor burung dari tanaman tersebut merupakan sedekahnya. Dan tidaklah dikurangi atau diambil oleh seseorang dari tanaman tersebut kecuali merupakan sedekahnya." (HR. Muslim)

DAN BANYAK SEKALI KAIDAH LAIN DALAM ISLAM, YANG MENUNJUKKAN BAHWA BERBUAT BAIK, SEKECIL APAPUN, AMAT-JAUH LEBIH MENGUNTUNGKAN, DAN MENYENANGKAN, DARIPADA BERBUAT BURUK, SEKECIL APAPUN.

Tidak ada komentar