Ruqyah Syar'iyyah - Cara Islami untuk Mengusir Gangguan Syaitan dan Jin Kafir

Pengertian Ruqyah

Ruqyah secara etimologi adalah al 'audzah yang berarti bacaan perlindungan. Adapun secara terminologi syari'at Islam, ruqyah adalah do'a perlindungan Yang berasal dari al-Qur'an Dan al-Hadits dibaca untuk meminta kesembuhan Bagi si sakit atau penjagaan bagi is sehat

Jika DOA perlindungan tersebut bersumber dari al-quran Dan hadits rasul yang Shahih, maka ruqyah tersebut dinamakan Ruqyah Syar'iyyah, Dan jika DOA Tersebut berasal dari DOA bacaan yang mengandung kesyirikan kepada Allah, Atau didalamnya Ada kata-kata yang tidak bisa difahami maknanya atau Ada Kalimat terputus-putus Dan nama-nama yan tidak jelas jatidirinya, maka
Disebut dengan Ruqyah Syirkiyah.


Dalil tentang keabsahan ruqyah syar'iyyah

1. Aisyah berkata, "Jika salah seorang dari keluarga Rasullah saw
Menderita sakit, maka beliau meniupkan kepadanya dengan membaca DOA untuk Meminta perlindungan (al-Mu'awwidzat). Ketika Rasulullah saw menderita sakit Menjelang wafatnya, saya bacakan ruqyah Dan saya tiupkan ke tangan beliau Sendiri, lalu saya usapkan ke wajahnya, karena tangannya lebih mendatangkan Berkah daripada tanganku" (HR. Muslim, hadits no.2192)

2. Abu Said berkata, "Jibril telah datang kepada Rasulullah saw dia Bertanya, "Wahai Muhammad apakah kamu merasakan sesuatu (mengeluhkan sakit)? Rasulullah menjawab, "Ya". Lalu Jibril berdoa, bismillahi arqika min kulli Syaiin yu'dzika, min syarri kulli nafsin au 'anin hasidin Allahu yasyfika Bismillahi arqika". Artinya: "Dengan nama Allah saya meruqyah kamu, dari Segala sesuatu yang menyakitimu, dari kejahatan setiap jiwa atau setiap Mata Yang dengki, semoga Allah menyembuhkanmu, dengan nama Allah saya Meruqyahmu." (HR. Muslim, hadits no. 1286)

3. Aisyah Ra. Bercerita, ketika Rasulullah masuk rumahnya, saat itu Dia sedang mengobati atau meruqyah seorang wanita. Maka beliau bersabda : "Obatilah IA dengan al-Quran". (Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya).



Kebutuhan manusia akan ruqyah

Kesehatan adalah segala sesuatu yang paling berharga bagi manusia, karenanya IA selalu dijaga Dan dipelihara agar tidak terganggu. Dan tatkala manusia Tertimpa suatu musibah atau penyakit, IA akan berusaha sekuat tenaga untuk Menghilangkan penyakit itu, sebagian Ada yang pergi ke orang yang dianggap Mampu menghilangkan derita yang dia hadapi seperti dukun, paranormal, olah Pernafasan, Dan lain sejenisnya. Sebagian Ada yang Allah takdirkan melalui Orang pintar itu suatu kesembuhan, setelah melalui ritual atau ibadah Tertentu. Sebagian lagi Allah tidak berikan kesembuhan, tetapi kesengsaraan.

Dengan bertambahnya musibah  mereka Dan semakin parahnya penyakit yang
Diderita. Padahal sembuh atau tidak sembuh kalau usaha mencari kesembuhan Itu tidak sesuai syari'at, pelakunya tetap mendapatkan dosa Dan murka dari Allah.

Pada zaman jahilliyah, penyakit-penyakit ruhiyah ini seringkali muncul Dan Diderita manusia. Karenanya sangatlah banyak dijumpai pengobatan-pengobat an Yang mereka lakoni, diantaranya adalah dengan menggunakan mantra-mantra, DOA-DOA yang mengandung syirik (Ruqyah Syirkiyyah). Manakala Rasulullah Ditanya tentang ruqyah, maka beliau menjawab, "Sesungguhnya ruqyah, jimat, Guna-guna adalah perbuatan syirik". (HR. Ahmad). Manakala Rasulullah Mengaharamkan ruqyah tanpa Ada pengecualian, para sahabat meminta penjelasan Kepada Beliau, ruqyah mana yang dibolehkan Dan ruqyah mana yang tidak boleh.

Rasulullah  bersabda: "Perlihatkankanlah kepadaku ruqyah-ruqyah kalian, Tidak apa-apa dengan ruqyah selama tidak Ada kesyirikan didalamnya". (HR.
Muslim).

Bahkan hadits yang lebih lengkap lagi tergambar dari yang diriwayatkan oleh Jabir, Ia berkata: Ketika Rasulullah melarang ruqyah, maka datanglah Keluarga Amru bin Hazm. Mereka berkata kepada Rasulullah "Ya Rasulullah! Kami disini selalu meruqyah diri dari sengatan kalajengking? Maka Rasul pun Melihat-lihat ruqyah mereka, kemudian bersabda: "Saya tidak melihat adanya Kesyirikan dalam ruqyah kalian, Dan barangsiapa yang bisa memberikan manfaat Kepada saudaranya, maka hendaklah IA lakukan itu". (HR. Muslim). Dengan Demikian jelaslah sikap Islam tentang ruqyah, yaitu sah dilakukan selama Dengan syarat-syarat yang akan dijelaskan dibawah ini.


Syarat-syarat Ruqyah Syar'iyyah

Imam Ibnu Hajar al-'Asqalani: "Para ulama sepakat akan bolehnya ruqyah syar' Iyyah dengan syarat-syarat sebagai berikut:

1.  Ruqyah tersebut harus dengan al-Quran atau dengan nama-nama Allah Atau dengan sifat-sifat Nya, atau dengan DOA-DOA dari Rasulullah dengan tata Cara yang diajarkannya.

2.  Harus dengan menggunakan bahasa Arab yang jelas Dan terdengar. Kalau pun memakai bahasa selain bahasa Arab, maka kalimat Dan maknanya harus
Bisa difahami.

3. Harus dengan keyakinan bahwa kesembuhan bukan dari bacaan ruqyah Itu, tetapi dari Allah semata.


Tata Cara Ruqyah Syar'iyyah

Jika Anda yang melakukan ruqyah untuk diri sendiri (ruqyah sendiri) maka Bacalah ayat-ayat ruqyah yang dari al-Quran Dan hadits-hadits Rasul yang Ada Pada buku ruqyah. Kalau ternyata Anda belum bisa melakukannya Dan belum tahu Ilmunya, maka hubungilah peruqyah terdekat atau datang langsung ketempat Ruqyah untuk menjalani terapi ruqyah

Ada tiga tahapan yang harus Kita lakukkan ketika mau meruqyah, yaitu:

Tahap pertama: sebelum meruqyah, adalah sebagai berikut:

1. Bertaubatlah kepada Allah, jauhilah bid'ah dan khurafat. Kembalilah kepada al-Quran dan al Hadits agar tidak tersesat.
2.  Membongkar dan mengumpulkan jimat-jimat, isim-isim yang disimpan, lalu membakar dan memusnahkannya seraya membaca ayat kursi terlebih dahulu.
3. Menjauhi nyanyian-nyanyian syetan dan alunan alat-alat musik.
4. Ambillah air wudhu terlebih dahulu.
5. Menutup aurat, baik laki-laki maupun perempuan.
6. Berharap penuh akan pertolongan Allah



Tahap kedua: sewaktu meruqyah, adalah sebagai berikut:

Pertama: Jika ada anggota badan anda yang terasa sakit, maka tempelkanlah telapak tangan anda diatasnya, terutama tangan kanan. Dengan membaca doa-doa sebagai berikut:

1. Bismillah (3 kali), A'udzu bi 'izzatillahi waqudratihi min syarri ma ajidu wauhadzir (7 kali). Berdasarkan hadits riwayat Muslim, no: 2202

2. Allhumma rabbannas adzhibil baksa isyfi antasy syafi la syifa-a illa syifauka syifaan la yughadiru saqama. Berdasarkan hadits riwayat Bukhari, no: 5743 dan Muslim, no: 2191

Kedua: Jika tidak ada anggota badan tertentu yang dirasa sakit, maka bacalah
langsung bacaan ruqyah dari ayat-ayat al-Quran atau Hadits yang shahih

Ketiga: Anda bisa menggunakan media air, bacalah ruqyah dengan mendekatkan air ke bibir, atau membaca bacaan ruqyah lalu ditiupkan ke air. Berdasarkan riwayat Abi Ma'syar bahwa Aisyah berpendapat: tidak apa-apa bila bacaanruqyah dibacakan ke air, lalu disiramkan ke orang yang sakit (Ibnu Abi Syaibah: 7/368). Ibnu Qayyim juga pernah menggunakan metode ini dengan air zam-zam (Zadul ma'ad: 4/178)

Keempat: Anda bisa mencampur air dengan garam dapur secukupnya, atau tambahkan tujuh daun bidara (shidr) yang masih segar, kemudian bacakan surat Al-Kafirun, al-Falaq dan an Nas. Hal ini pernah dilakukan Rasulullah diriwayatkan Thabrani dalam mu'jam shagir: 2/23, dari Ali  bin Abi Thalib,
dan dishahihkan al-Albani, no:548.

Kelima: Anda membaca bacaan ruqyah, kemudian tiupkanlah ketelapak tangan
lalu usapkalah ke tubuh, lihat hadits riwayat Bukhari, no: 5016 dan Muslim no:2192



Tahap ketiga: sesudah ruqyah, adalah sebagai berikut:

Jin atau syetan yang telah mengganggu anda, sangat memungkinkan bagi mereka untuk kembali lagi, maka dari itulah tahapan ketiga ini tidak kalah pentingnya dengan tahapan sebelumnya, kuatnya benteng diri anda pasca ruqyah sangat dibutuhkan untuk melindungi diri, dari kembalinya gangguan jin atau syetan yang sama atau juga datangnya gangguan dari jin atau syaitan yang lain.

Dan lakukanlah hal-hal berikut ini untuk membantu terapi mandiri di rumah:

1. Selalu melakukan dzikir yang sudah diajarkan Rasullullah
2. Selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas
3. Membaca al-Quran setiap hari walau hanya beberapa ayat
4. Memperbanyak dan memperdalam ilmu-ilmu agama
5  Berusaha untuk bersosialisasi dengan tetangga atau saudara-saudara yang lain, jangan suka menyendiri dan melamun
6. Berusaha untuk menghafal beberapa ayat-ayat al-Quran, terutama ayat-ayat ruqyah
7. Memperbanyak pahala-pahala sunnah, seperti shalat sunnah rawatib, shalat tahajjud dan witir, shalat sunnah dhuha atau I'tikaf di masjid
8. Berbakti pada orang tua, dan silaturrahim dengan kerabat
9. Berpuasa sunnah seperti Senin dan Kamis atau ayyamul bidh
10. Berteman dengan orang-orang yang shalih

Bagaimana Jin Masuk ke Dalam Tubuh Manusia

Rasulullah telah bersabda, "Sesungguhnya syaithon mengalir dalam tubuh manusia melalui aliran darah." (HR. Muslim). Hadits tersebut memberikan gambaran bahwa jin itu bisa keluar dan masuk dalam tubuh manusia melalui peredaran darahnya, lalu apa yang menyebabkan jin masuk kedalam tubuh manusia? Syekh Abu Bakar al-Jazairi berkata : "Jin bisa menyakiti atau mengganggu sebagian manusia. Entah karena orang itu lebih dahulu menyakiti mereka, misalnya dengan menumpahkan air panas ke mereka, mengencingi mereka atau menginjak dan merusak rumah mereka, yang tidak disadari manusia. Atau juga disebabkan karena kedzaliman Jin itu sendiri, sehingga mereka menyakiti manusia tanpa sebab apapun, seperti halnya yang terjadi antar sesama manusia. Kadang-kadang manusia menyakiti saudaranya sendiri tanpa sebab apapun hanya karena kedzaliman dirinya, seperti yang kita lihat dari manusia yang telah merusak fitrahnya dan lemah imannya. Seandainnya bukan karena penjagaan malaikat yang telah ditugaskan oleh Allah, nisacaya tidak ada seorang pun yang selamat dari gangguan jin dan syaithon (Aqidatul Mukmin: 203)

Sebab-sebab jin masuk dalam tubuh manusia, diantaranya:

1. Jin itu suka sama orang tersebut
2. Jin merasa telah disakiti oleh manusia
3. Karena Jin itu ingin mendzalimi manusia atas inisiatifnya sendiri atau dikirim oleh dukun atau tukang sihir

Apapun sebab dan tedensi jin yang masuk ke tubuh manusia, pada dasarnya mereka tidak akan bisa sukses untuk masuk ke tubuh seseorang bila tidak seizin Allah. Allah berfirman, "..Dan mereka itu tidak akan memberi mudharat
(bahaya) kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah .".

Adapun kondisi manusia yang rawan dimasuki jin adalah sebagai berikut:
- Lagi marah
- Takut yang berlebihan
- Berada di puncak syahwat
- Betul-betul lalai


Ciri-ciri orang yang terkena gangguan jin

Banyak orang yang memahami bahwa tanda orang diganggu jin atau syetan adalah kesurupan. Padahal banyak sekali gejala-gejala lain,.setidaknya ada dua macam gejala yang bisa kita kenali, bahwa seseorang terindikasi gangguan jin atau syaitan, yaitu:

1. Gejala waktu terjaga, diantaranya adalah:
-  Badan terasa lemas, loyo dan tidak ada gairah hidup
- Berat dan malas untuk beraktifitas, terutama untuk beribadah kepada Allah
- Banyak menghayal dan melamun, senyum dan bicara sendiri
- Tiba-tiba menangis atau tertawa tanpa sebab
- Banyak makan tetapi tidak kenyang-kenyang, atau tidak makan tapi fisiknya kuat sekali, walau tanpa menggunakan dopping atau suplemen energi
- Emosional, mudah marah dan membesar-besarkan masalah
- Kesurupan atau tersumbat  sarafnya
- Muncul rasa was-was sewaktu berwudhu atau shalat (lupa bilangan rakaat)
- Bisa melihat jin dan sensitif akan keberadaan makhluk halus disekitarnya
- Benci melihat orang yang shalih (taat beragama)
- Menirukan gerakan-gerakan binatang tanpa disadari
- Sering merasakan adanya hawa dingin atau panas, kesemutan,
berdebar-debar dan sesak nafas saat membaca al-Quran


2. Gejala waktu tidur, diantaranya adalah:
- Banyak tidur dan ngantuk berat, atau sulit tidur tanpa sebab
- Sering mengigau melontarkan kata-kata kotor dan jorok
- Melakukan gerakan-gerakan aneh, seperti menguyah dengan keras sampai beradu gigi, atau meniru gerakan hewan
- Sering mimpi buruk dan seram atau seakan-akan jatuh dari tempat yang tinggi
- Mimpi melihat binatang-binatang seperti ular, kucing, anjing, singa, srigala seakan-akan menyerangnya
- Mimpi ditemui jin yang mengaku arwah nenek moyang mereka atau tokoh tertentu
- Saat tidur merasa seperti ada yang mencekik lehernya atau menggelitiknya dan menendangnya.

Bila gejala-gejala diatas ada pada diri kita, maka berhati-hatilah, dan cobalah menerapi diri sendiri dengan terapi yang sesuai dengan syariat Islam, terapi Ruqyah Syar'iyyah. Tetapi jika belum faham atau belum mengerti caranya, mintalah bantuan seorang peruqyah yang terdekat


Berikut ini benteng diri yang bisa dilakukan secara mandiri, yaitu:

1. Menjaga shalat lima waktu dengan berjamaah, khususnya bagi pria hendaklah berjamaah di mushalla atau masjid yang terdekat. Allah berfirman: "Peliharalah segala shalat (mu) terutama shalat wustha ('ashar) berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusu (Al Baqarah:238)

2. Menjauhi segala bentuk maksiat, atau hal-hal yang dijadikan syetan sebagai sarana untuk melalaikan dan menjauhkan kita dari Allah.

3. Menjaga kesucian dengan berwudhu, terutama berwudhu sebelum tidur Rasulullah bersabda, "Apabila kamu menempati pembaringanmu maka berwudhulah seperti wudhumu untuk shalat (HR. Bukhari dan Muslim).

4. Membaca surat al-Ikhlas, an-Nas & al-Falaq, lalu ditiupkan ke telapak tangan kemudian diusapkan ke muka dan anggota tubuh lainnya yang bisa dijangkau. Aisyah bercerita: "Rasulullah apabila merebahkan tubuhnya di bpembaringan beliau meniup kedua telapak tangannya seraya membaca surat al-Ikhlas dan al-Mu'awwidzatain (an-Nas dan al-Falaq), lalu mengusapkan ke
mukanya dan seluruh tubuhnya yang bisa dijangkau (HR. Bukhari).
   



Tidak ada komentar