Berpasang-pasangan Dalam Penciptaan


Sebuah ayat dari Al-Qur’an kembali diketahui telah menguakkan suatu kebenaran yang baru ditemukan oleh kemajuan ilmu pengetahuan modern abad 20 :

“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (QS: Yaasiin ayat 36)

Berpasang-pasangan di sini banyak secara umum diartikan adalah untuk pria dan wanita, walaupun sesungguhnya bermakna lebih dari itu. Sebab disana juga terdapat kata-kata”..yang ditumbuhkan oleh bumi..” dan “..dari apa yang tidak mereka ketahui”

Dalam artian untuk pria dan wanita, ayat ini jelas sekali menyatakan kalau Allah telah menciptakan manusia itu berpasang-pasangan antara pria dan wanita. Hal ini adalah juga salah satu petunjuk tentang dibolehkannya poligami di Islam seperti yang terdapat pada surat An-Nisa’ ayat : 3. Bagaimana hubungannya ? Ya, tentu saja, kalau kita perhatikan, seperti yang pernah saya ungkapkan dalam tulisan tentang poligami beberapa waktu lalu, jumlah pria dan wanita di dunia ini tidaklah seimbang. Ada lebih banyak wanita dibandingkan pria di dunia ini. Dan hal ini akan menjadi pertanyaan bila kita menyimak ayat di atas yang menyatakan dengan tegas bahwa Allah menciptakan semuanya berpasang-pasangan. Bila poligami tidak diperbolehkan, berarti ada sekian banyak wanita yang tidak diciptakan berpasangan, dan ini bertentangan dengan apa yang disebutkan di ayat tersebut. Jadi logika normal akan dengan mudah memahami bahwa ada pria-pria yang memang diciptakan Allah untuk berpasangan dengan beberapa wanita untuk memenuhi ketentuan di ayat tsb dan kenyataan yg ada (jumlah wanita yang lebih banyak dari pria).

Sekalipun begitu ternyata penjabaran dari ayat tsb tidaklah hanya untuk pria dan wanita saja. Hal itu juga berlaku untuk hewan, tumbuhan, dan  semua makhluk lainnya. Bahkan juga termasuk hal-hal yg tidak diketahui manusia pun, Allah telah menciptakannya berpasang-pasangan. Secara logis kita dapat memahami bahwa banyak hal adalah berpasangan : ada siang-malam, panas-dingin, keras-lunak, terang-gelap, jatuh-bangun, kaya-miskin, baik-jahat, tinggi-rendah, dan masih sangat banyak lagi yg dapat dicontohkan sebagai adanya hukum berpasangan dalam banyak hal. Jadi sesungguhnya Allah memang menciptakan semuanya secara berpasang-pasangan.

Satu implikasi dari ayat ini telah dijelaskan oleh penemuan ilmiah pada ilmu pengetahuan modern abad 20 ketika seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa benda diciptakan berpasang-pasangan. Hal ini telah membawanya menerima hadiah Nobel bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini dinamakan Parite, dan menyatakan bahwa setiap unsur berpasangan dengan unsur yang berlainan dengannya yaitu anti-unsur. Anti-unsur mengandung sifat yang bertentangan dengan unsur. Sebagai contoh, sebuah pertentangan pada atom : elektron sebagai anti atom bermuatan negatif sedangkan proton sebagai lawan elektron bermuatan positif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmu pengetahuan sebagai berikut :
“…setiap atom mempunyai anti atom yang berbeda muatannya…dan hubungan tidak menentu memberitahu kita bahwa ciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi dalam ruang hampa pada setiap waktu dan setiap tempat. “ (Nothingness: The Science of Empty Space, p. 205).

Allahu Akbar…

Al Qur’an kembali menunjukkan kebenarannya sebagai firman Tuhan sejati, yg telah dibuktikan oleh ilmu pengetahuan modern ketika sebagian dari apa-apa yang sebelumnya tidak diketahui oleh manusia mulai terungkap oleh kemajuan ilmu pengetahuan abad 20, jauh 14 abad berlalu dari saat ayat tersebut dibacakan oleh nabi Muhammad SAW pada umatnya saat itu.
“Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya”

Tidak ada komentar